Terkini Daerah
Begini Reaksi Polisi saat Jambret yang Ditanyainya Teriak Histeris karena Ular: Masukkan Bajunya
Seorang jambret di Wamena Papua berteriak histeris saat ular menggelayuti tubuhnya. Hal ini dilakukan polisi karena pelaku tidak mau mengaku.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang jambret di Wamena Papua berteriak histeris saat ular melingkar di tubuhnya.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/2/2019), hal ini terjadi ketika dirinya sedang diinterogasi Polres Jayawijaya menggunakan ular agar cepat mengaku.
Pada video yang diunggah akun Twitter @Veronicakoman, Jumat (8/2/2019), terlihat si jambret berteriak berulang kali karena takut hingga mengundang reaksi dari polisi yang merekam dan menanyainya.
Seorang pria yang diduga polisi membenarkan lilitan ular pada tubuh penjambret tersebut.
Terdengar pula interogasi yang dilontarkan polisi lain di ruangan itu.
"Sudah berapa kali ini?," tanya polisi lainnya.
"Sudah berapa kali kau ambil HP (handphone)?," kali ini suara yang bertanya dengan nada yang lebih meninggi.
Penjambret pun tak menjawab justru sesekali berteriak ketakutan.
Matanya juga terpejam.
Melihat penjambret ketakutan, terdengar seseorang menyuruh yang untuk menciumkan ular pada penjambret tersebut.
"Cium dia cium," ujar perekam.

• Kronologi Lengkap Jambret Teriak Histeris Lehernya Dililit Ular saat Diinterogasi, Lihat Videonya
Sedangkan si pemegang ular sempat menyuruh si jambret yang ketakutan untuk membuka mata.
"Buka mata, buka mata," suruhnya sambil mendekatkan kepala ular ke wajah penjambret.
"Kasih masuk di mulutnya, kalau tidak kepalanya."
"Masukkan bajunya, masukan," kata polisi lainya sambil tertawa cekikikan.
Mendengar hal itu si penjambret berteriak lebih keras sambil mengacuhkan wajahnya menjauhi kepala sang ular yang ditodongkan padanya.
Tawa terdengar di ruangan itu melihat reaksi jambret.
"Sudah berapa kali kau curi HP, woi sudah berapa kali? Makanya kamu ngaku cepat," tanya polisi kembali.
"Dua kali saya melakukannya," ujarnya berteriak menghindari ular tersebut.
Alasan Polisi Gunakan Ular
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/2/2019), sebelumnya polisi mengamankan seorang pelaku jambret ponsel yang tertangkap oleh warga.
Di kantor polisi, pelaku tidak mau mengakui perbuatannya.
Tak kehilangan akal, polisi mencoba melilitkan seekor ular ke tubuh jambret dan membuatnya mengaku.
Kabid Propam Polda Papua Kombes Polisi, Jannus P Siregar, menjelaskan awalnya telah ada usaha untuk meyakinkan bahwa pria itu memang benar pelakunya.
"Langkah yang dilakukan anggota ialah berupaya meyakinkan dan memberi tahu bahwa benar pelakunya," kata Jannus P Siregar.
"Namun, karena tidak ada pengakuan, timbul inisiatif menggunakan ular dengan maksud dan tujuan, yaitu mengetahui kejujuran masyarakat tersebut dan efektif hingga pelaku mengakui perbuatannya," lanjutnya.
• Peruntungan Shio Ular di Tahun Babi Tanah 2019: Beberapa Hal Terjadi Tak Sesuai Harapan
Kapolres Jayawijaya AKBP, Tonny Ananda Swadaya, juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Hal ini lantaran menurutnya polisi kurang bersikap profesional dalam bertugas.
"Ke depan Polres Jayawijaya akan bekerja lebih profesional," kata Tonny.
Tonny juga menjelaskan ular yang dililitkan kepada jambret bukan ular yang berbahaya dan tidak berbisa.
Hal itupun dilakukan agar tidak perlu ada kekerasan dalam menginterogasi.
"Terkait dengan ini, kami telah melakukan tindakan tegas kepada personel dengan memberikan tindakan disiplin, seperti kode etik serta menempatkan di tempat yang khusus," ujar Tonny.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi ,Ahmad Mustofa Kamal meminta maaf atas oknum polisi tersebut dan sudah memeriksanya.
Jika terbukti melanggar, akan diproses sesuai dengan peraturan disiplin anggota Polri atau kode etik profesi.
"Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.
Sedangkan kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua.

Tokoh Masyarakat Dukung Kinerja Kapolres
Di sisi lain, tokoh masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Hengki Heselo mengatakan pihaknya mendukung keras kinerja Kapolres dengan melakukan tindakan tegas kepada pelaku tindak kriminal.
Ia pun sepakat untuk menggunakan ular untuk menakuti pelaku.
Hengki mengatakan masyarakatnya sudah merasakan efek yang dilakukan oleh polisi.
"Kita sebagai masyarakat sudah merasakan efek dari tindakan yang sudah diambil dari aparat kepolisian dalam kurun waktu belakangan ini."
"Masyarakat yang mabuk, jambret, dan yang membawa parang sudah berkurang karena tindakan tegas yang sudah dilaksanakan oleh aparat kepolisian di lapangan," tutur Hengki. (TribunWow.com)