Breaking News:

Pilpres 2019

Ferdinand Hutahaean dan Burhanudin Muhtadi Tertawa saat Dengar Penjelasan soal Jokowi Korban Hoaks

Anggota TKN Jokowi_ma'ruf, Arteria Dahlan menyatakan Presiden Joko Widodo adalah korban hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian jelang pemilu dan pilpres.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Wulan Kurnia Putri
Capture/YouTube/tvOneNews/KabarPetang
Ferdinand Hutahaean dan Burhanudin Muhtadi tertawa saat mendengarkan penjelasan Arteria Dahlan soal Jokowi korban hoaks, Rabu (6/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean dan pakar politik, Burhanudin Muhtadi tertawa saat mendengar penjelasan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai korban hoaks menjelang Pemilu 2019.

Dikutip TribunWow.com, hal itu tampak saat anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arteria Dahlan menyatakan Jokowi sebagai korban hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian saat menjadi narasumber dalam acara Kabar Petang tvOneNews, Rabu (6/2/2019).

Arteria menyatakan bahwa ada pihak yang melayangkan kabar bohong kepada Jokowi mulai dari kabar Jokowi boneka Cina hingga soal tenaga kerja asing.

"Kalau Pak Jokowi kan gimana blunder, Pak Jokowi itu dalam posisi menyatakan sebagai korban hoaks, korban fitnah, dan korban ujaran kebencian," kata Arteria.

"Mulai dari Pak Jokowi Cina, Pak Jokowi Komunis, Pak Jokowi boneka Cina, tenaga kerja asing," imbuhnya.

Terkait hal itu, Arteria menyatakan bahwa pihaknya akan menyikapi hal tersebut secara lebih serius.

Pasalnya, kabar bohong yang ada dapat ditelan mentah-mentah oleh masyarakat tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu.

"Kalau kebohongan-kebohongan itu dihembuskan terus menerus, akhirnya ter-record (terekam) di otak publik sebagai suatu kebenaran," ucap Arteria.

"Ya kita survei yang percaya Pak Jokowi Cina, Pak Jokowi komunis ternyata ada 9 juta yang menelan mentah-mentah seperti itu," sambungnya.

Bicarakan soal Konsultan Asing, TKN Jokowi-Maruf Irma Suryani Justru Marahi Kubunya Sendiri

Kemudian, Arteria menegaskan seharusnya menjelang Pemilu dan Pilpres 2019 harus dilakukan dengan cara-cara yang positif tanpa menyebar hoaks.

"Jangan sampai cara-cara amoral yang penting menang dalam cara apapun bisa dijadikan justifikasi."

Lantas ia juga memberikan beberapa contoh kabar bohong yang dilayangkan kepada kubunya.

"Pertama berusaha mencari perhatian media dengan cara apa pun, yang konyol maupun menyesatkan. Contohnya (kasus) Ratna Sarumpaet, konyol dan menyesatkan," jelas Arteria.

"Kemudian melempar pertanyaan yang partial thruth sebagian benar, Indonesia akan musnah, Indonesia akan bubar kan seharusnya ada jika kalau dan sebagainya."

"Berikutnya pertanyaan diulang terus ini pernyataan-pernyataan demikian. Ini desainnya sistematis karena apa, diikuti lagi gempuran-gempuran informasi yang bohong, yang cenderung black campaign (kampanye hitam)."

"Kemarin Jokowi antek asing dan sebagainya, kan Jokowi hanya melontarkan 'saya bukan antek asing kalau memang yang berbau asing justru sana lho yang memakai tim campaign asing', yang pakai tim campaign asing nya record-nya juga sudah terbukti," sambungnya.

Saat memaparkan penjelasannya itu, tampak terdengar Ferdinand Hutahaean dan Burhanudin Muhtadi tertawa.

Ferdinand Hutahaean dan Burhanudin Muhtadi tertawa saat mendengarkan penjelasan Arteria Dahlan soal Jokowi korban hoaks, Rabu (6/2/2019).
Ferdinand Hutahaean dan Burhanudin Muhtadi tertawa saat mendengarkan penjelasan Arteria Dahlan soal Jokowi korban hoaks, Rabu (6/2/2019). (Capture/YouTube/tvOneNews/KabarPetang)

Sebut Prabowo Terpojok saat Diserang Balik Jokowi, Andi Arief: Ini Strategi atau Apa?

Mendengar suara tawa tersebut, Arteria menyatakan supaya jangan menertawainya.

Pasalnya, Arteria kelak akan membuktikan bahwa pemaparannya tersebut adalah benar.

"Ya jangan ketawa nanti saya bisa buktikan dan juga ada saksinya dan dengan mudah nanti saya katakan link-link-nya kemana saja," tegas Aerteria.

Lihat videonya di sini:

Politikus Demokrat Unggah Video Rombongan Sandiaga di Ngawi, Tampak Massa Bawa Spanduk Jokowi-Maruf

Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Jokowi sempat mengkarifikasi soal tuduhan seperti tuduhan PKI yang dilayangkan padanya, Jumat (25/1/2019).

Hal itu ia sampaikan saat berpidato di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019).

Saat itu, Jokowi menyampaikan klarifikasi atas sejumlah isu miring yang menerpa dirinya di tahun politik ini.

"Isu-isu ini sudah empat tahun berjalan, saya enggak mau jawab. Saya diem saja. Saya sabar, ya Allah, sabar. Tapi kok isu ini lama-lama berkembang ke mana-mana. Akhirnya ya saya jawab," tutur Jokowi.

"Pertama, misalnya Presiden Jokowi itu PKI. Ada yang dengar enggak ini?"

"Saya lahir tahun 1961. PKI dibubarkan tahun 1966. Berarti umur saya baru 4 tahun, masih balita. Enggak ada yang namanya PKI balita," tegas Jokowi

Selain mengenai isu PKI, Jokowi juga mengklarifikasi isu miring yang menerpa dirinya, yakni isu Jokowi anti Islam dan Jokowi antek asing.

(TribunWow.com/Atri)

Tags:
Pilpres 2019Ferdinand HutahaeanBurhanudin Muhtadi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved