Kabar Tokoh
Fahri Hamzah Umpamakan Ia Terkena UU ITE, Suara Jokowi akan Turun 7 Persen
Fahri Hamzah mengatakan adanya kasus UU ITE membuat suara Jokowi turun. Jika Fahri Hamzah terjerat, Jokowi akan kehilangan 7 persen suara.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan adanya kasus Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang sedang banyak terjadi membuat elektabilitas cawapres 01 Joko Widodo (Jokowi) turun.
Hal ini diungkapkan dari acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne bertajuk 'Yang Terjerat UU ITE: Buni Yani, Ahmad Dhani, Siapa Lagi?'.
Fahri Hamzah mengungkapkan Jokowi banyak merugi karena peristiwa kasus UU ITE yang mendekati kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Untuk itu, dia memberikan usulan kepada Jokowi supaya kasus-kasus terkait pelanggaran UU ITE tidak lagi terulang dikemudian hari.
"Saya sebenarnya kalau mau menyarankan Pak Jokowi, kalau dia mau dapat untung nih karena terlalu banyak dia rugi dengan peristiwa ini."
"Besok itu dia (Jokowi) Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) aja, dia bilang Undang Undang ITE itu tidak boleh lagi dipakai untuk kasus pencemaran nama baik dan sebagainya," ujar Fahri.
"Supaya lapor melapor antar warga negara itu dihentikan."
• Kronologi Relawan Jokowi Mania dan Novel Bamukmin Nyaris Adu Jotos di Acara Live tvOne
Menurutnya, setiap ada pelanggar kasus UU ITE terjerat, elektabilitas atau suaranya bisa menurun dua persen.
Ia pun memperkiraan seandainya dirinya terjerat UU ITE maka suara Jokowi bisa turun hingga tujuh persen.
"Kalau tidak dia yang rugi ini, initergerus ini setiap orang yang kena itu 2 persen, Ahmad Dhani kena itu 5 persen, besok kalau saya kena kira-kira ya nilai saya sedikit di atas Ahmad Dhani lah, 7 persen."
Fahri Hamzah kembali menegaskan seorang presiden menurtnya harus berani mengambil langkah untuk politik hukum.
"Ini yang repot, menurut saya harus ada keberanian mengambil politik hukum dan tidak bisa menunggu DPR karena DPR lama, dan ini lagi dalam transisi, kalau presiden berani menghentikan ini, dia dapat kredit," jelas Fahri Hamzah.
"Tapi kalau ternyata dia mengambil keuntungan dari ini, percayalah dia itu rugi."
Fahri Hamzah pun mengharapkan adanya pembahasan yang lebih fokus mengarah kepada topik perdebatan.
"Kita sebenarnya ingin memasuki hari-hari politik ini dengan tenang begitu, dan rakyat disuguhkan dengan kontestasi ide, kita akan memasuki debat kedua tentang energi sumber daya alam, pangan, dan infrastuktur, tapi kita tidak menemukan di ruangpublik perdebatan tentang tema itu. Karena ini diambil alih oleh kasus hukum," ujar Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Fahri Hamzah menyinggung mengenai posisi aparat penegak hukum yang menurutnya kini dipaksa ikut dalam perkelahian politik.
"Yang sekarang ini yang menjadi masalah, korbannya banyak tokoh-tokoh, banyak politisi, dan sepertinya aparat penegak hukum dipaksa ada dalam pusaran perkelahian politik yang tentunya merugikan institusi penegak hukum."
"Terus terang polisi kita babak belur dengan ini semua, kejaksaan kita babak belur dan pengadilan kita jadi berantakan," ujarnya.
"Menyaksikan persidangan Ahok sampai sekarang, dramanya belum keluar dari skenario itu, ini adalah soal politik, yang memanfaatkan kelemahan dalam pasal-pasal karet di UU ITE itu."
• Ditanya Jack Boyd soal Sila Pertama Pancasila, Jawaban Rocky Gerung Disambut Riuh Penonton ILC
Diberitakan sebelumnya, UU ITE kembali ramai dibicarakan seusai musisi dan juga politisi Gerindra Ahmad Dhani menjalani persidangan dan ditetapkan tersangka.
Pelapor Ahmad Dhani, Jack Boyd Lapian membeberkan alasan mengapa dirinya melaporkan Ahmad Dhani.
Awalnya ia menjelaskan tak hanya melaporkan Ahmad Dhani namun juga tokoh-tokoh lainnya.
"Ahmad Dhani, banyak yang kami laporkan Bang Karni tidak hanya dari pihak oposisi karena ITE ini jangan hanya dilihat sepotong narasinya hanya melalui hate speech."
"Atau pencemaran nama baik, tetapi ada penipuan di situ, ada asusila di situ, ada banyak ada kerugian konsumen juga di situ," terang Jack.
Setelahnya, Jack menjelaskan terkait pelaporannya kepada Ahmad Dhani.
"Perilaku ini dilakukan oleh tokoh atau public figure, tadi saya kenapa menyanyi karena jujur saya menangis Bang Karni, karena Ahmad Dhani pun itu dulu sosok idola saya," jelasnya kepada pembawa acara ILC, Karni Ilyas.
"Aku suka lagu Kangen, Aku Cinta Kau dan Dia, banyak menginspirasi, beliau legend sekali bahkan bisa dibilang ada beberapa yang sulit menandingi beliau, di bidang musik," terang Jack.
• Komentari Putri Gus Dur Alissa Wahid yang Kritik Puisi Fadli Zon, Dedek Prayudi: Beliau Tidak Terima
Meskipun Ahmad Dhani adalah sosok yang diidolakan oleh Jack, ia tetap menyoroti tindakan-tindakan dari Ahmad Dhani yang menurutnya salah.
"Tapi ketika beliau perilakunya berubah, masuk ke yang tanda kutip pada saat itu sudah masuk ke politik bang, dan saat itu masih masuk dalam nuansa Pilgub DKI dan beliau sebagai calon wakil bupati Bekasi," ucap Jack.
Jack lantas menjelaskan apa sebenarnya alasan yang membuat dirinya akhirnya melaporkan Ahmad Dhani atas UU ITE.
"Nah narasi yang saya lihat ini bukan hanya soal sepenggal (cuitan) BTP semata, tetapi saya lihat rekam jejak digitalnya dari seorang Ahmad Dhani yang selalu mengulang-ulang berulang kali itu yang saya duga kami duga mengandung hate speech," jelas Jack.
Setelah Jack Boyd membeberkan alasan mengapa melaporkan Ahmad Dhani, Karni Ilyas lantas menanyakan pertanyaan lain.
"Sekarang simpatinya atau respect nya kepada Ahmad Dhani sudah habis?," tanya Karni Ilyas.
Hal tersebut lantas membuat Jack Boyd tertawa dan langsung menjawabnya.
"Bang kita manusia saya punya Tuhan, dan di ajaran saya di Kristen, kasihilah musuhmu, saya mengasihi Ahmad Dhani, hanya cara berfikirnya Ahmad Dhani," ungkap Jack.
"Apakah menjadi berbeda setelah secara politik Bung Jack itu dengan Ahmad Dhani berlawanan, yang satu BTP yang satu anti BTP?," tanya Karni Ilyas lagi.
"Sekali lagi bang, ini bukan masalah soal berbeda pandangan politik, mungkin bisa ditanyakan ke Bang Hendarsam (Pengacara Ahmad Dhani), saya pas di pengadilan saya bersaksi, saya salaman dengan beliau."
Ia menjelaskan bahwa seharusnya Ahmad Dhani menjadi sosok public figure yang memberi contoh baik untuk penggemarnya.
"Singkat cerita tidaklah janganlah seorang public figure itu memprofokasi tanda kutip, seorang public figure itu harusnya menginspirasi mengedukasi," terang Jack.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Nila)