Kabar Tokoh
Buat Simulasi, Rocky Gerung Sebut ILC Forum Anti Pemerintah, Ini Reaksi Karni Ilyas
Rocky Gerung membuat simulasi dengan menyebut program Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah forum anti pemerintah. Ini reaksi Karni Ilyas.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung membuat simulasi dengan menyebut program Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah forum anti pemerintah.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One bertajuk 'Yang Terjerat UU ITE: Buni Yani, Ahmad Dhani, Siapa Lagi?', Selasa (5/2/2019).
Awalnya, Rocky Gerung diminta oleh pembawa acara Karni Ilyas untuk memberikan klarifikasi soal 'fiksi' dan menanggapi Undang-Undang (UU) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
• Jack Boyd Lapian Ungkap Alasan Laporkan Rocky Gerung: Jangan Mengkotakkan Ini Prabowo atau Jokowi
Lantas, Rocky Gerung menyinggung foto kolase yang menunjukkan Ahmad Dhani dan Buni Yani karena tersandung kasus UU ITE.
Dalam foto itu juga memperlihatkan gambar siluet di antara Ahmad Dhani dan Buni Yani.

Foto kolase yang menunjukkan Ahmad Dhani, Buni Yani dan gambar siluet di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One yang bertajuk 'Yang Terjerat UU ITE: Buni Yani, Ahmad Dhani, Siapa Lagi?', Selasa (5/2/2019). (Capture/YouTube Indonesia Lawyers Club)
Rocky Gerung kemudian menduga-duga siapa yang menjadi orang ketiga tersebut.
"Saya mau balik pada gambar di belakang sana, barusan saya lirik itu, rupanya ada siluet di tengah itu, insinuasi adalah siapa orang ketiga itu," kata Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas mengatakan bukan Rocky Gerung yang ada dalam gambar siluet itu.
"Itu botak, Anda (Rocky Gerung) tidak botak, jadi mungkin orang lain," ujar Karni Ilyas.
Rocky Gerung lantas membuat simulasi soal sosok yang diduga menjadi gambar siluet itu.
"Saya bikin simulasinya, supaya saya punya peralatan untuk bertengkar hari ini. Bila ILC adalah forum anti pemerintah, maka siluet itu adalah Karni Ilyas," kata Rocky Gerung.
Mendengar hal itu, Karni Ilyas hanya tertawa.

Reaksi pembawa acara Karni Ilyas saat program yang dibawakannya Indonesia Lawyers Club (ILC) disebut forum anti pemerintah oleh Rocky Gerung. (Capture/YouTube Indonesia Lawyers Club)
"Di dalam logika itu namanya hubungan antara anteseden dan konsekuen. Kalau Anda mau membatalkan dalil saya, buktikan bahwa Karni Ilyas tidak layak untuk dilaporkan."
"Bukan membatalkan anteseden saya, karena itu hak saya membuat premis semacam itu, bila Karni Ilyas anti pemerintah, bila ILC anti pemerintah maka orang ketiga di tengah itu, siluet itu adalah karni ilyas, that's logic," lanjut Rocky Gerung.
Lantas, Rocky Gerung membandingkan dengan kasus dugaan penistaan agama yang menimpanya karena menyebut kitab suci adalah fiksi.
"Jadi kalau orang marah pada kalimat saya, itu artinya dia tidak mampu untuk berpikir konseptual," ungkap Rocky Gerung.
• Di ILC, Mulan Jameela Menangis saat Ceritakan soal Ahmad Dhani, dari Kasus hingga Nyanyi Kangen
Dirinya menegaskan, fiksi merupakan hal yang bagus karena juga dipertandingkan dan mendapat penghargaan.
"Saudara-saudara, fiksi itu dari awal saya katakan fiksi itu bagus," jelas dia.
"Jadi fiksi itu baik dipertandingkan bahkan, dikasih hadiah kok fiksi itu, jadi kita ada di kekacauan karena kita digoda mencari delik itu. Soalnya, kita berupaya, kalau bisa saudara Rocky Gerung deliknya tiga kali, karena kehangatan berwarganegara itu hilang," imbuh dia.
Simak video selengkapnya di bawah ini:
Sementara dikutip dari Tribunnews.com, kepolisian masih melakukan analisis terhadap klarifikasi Rocky Gerung soal ucapannya 'kitab suci fiksi'.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan penyidik juga sedang mendalami semua keterangan saksi lain.
"Tentunya untuk kasus pak Rocky Gerung nanti dari penyidik akan melihat namanya klarifikasi kan tidak hanya yang bersangkutan, tapi klarifikasi juga kepada saksi yang lain. Pelapor sudah kita mintai klarifikasi, kemudian saksi-saksi yang melihat, mendengar, mengetahui peristiwa tersebut. Kini sedang dianalisis penyidik," ujar Argo saat dikonfirmasi, Selasa (5/2/2019).
Selain itu, penyidik juga dalam waktu dekat akan memeriksa saksi ahli.
Namun Argo tidak menjelaskan saksi ahli tersebut.
"Saksi ahli pun rencana kita hadirkan juga," tutur Argo.
• Protes soal Judul Tema ILC ke Karni Ilyas, Jonru Ginting: Nama Saya Kok Tidak Disebut?
Rocky Gerung dilaporkan ke polisi oleh Jack Boyd Lapian terkait omongannya 'Kitab Suci adalah Fiksi' saat jadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), 10 April 2018 lalu.
Jack Boyd Lapian menganggap Rocky Gerung telah melanggar Pasal 156 Huruf A Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dugaan tindak pidana penistaan Agama.
Omongan Kitab Suci adalah Fiksi
Sementara itu, dalam acara ILC itu, Rocky Gerung mengatakan jika kitab suci adalah fiksi karena belum selesai dan tiba.
"Saya mulai pelan-pelan buat nyari cara, asal usul dari masalah ini adalah fiksi atau fakta, dan itu sebetulnya permulaan yang buruk, karena saat kita sebut kata fiksi dikepala kiita adalah fiktif, fiction itu adalah kata benda selalu ada pengertian literatur di dalam kata fiksi, karena diucapakan di sebuah forum politik, maka dia dianggap sebagai buruk," kata Rocky Gerung, 10 April 2018.
"Fiksi itu sangat bagus, dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi, dan kita hidup di dunia fiksi yang lebih banyak daripada di dunia realitas, fiksi lawannya realitas bukan fakta," ujarnya.
"Jadi kalau anda bilang itu fiksi dan kata itu menjadi penyoratif, jadi anda tidak memperbolehakn anak anda membaca fiksi karena sudah dua bulan ini kata fiksi sudah menjadi kata yang buruk," sambungnya.
"Kitab suci itu fiksi bukan? Siapa yang berani jawab? Kalau saya berbicara bahwa fiksi itu adalah imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai,belum tiba, babat tanah jawi itu fiksi," ungkap Rocky Gerung.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," imbuhnya.
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi," ucapnya.
Rocky Gerung menyebutkan jika fiksi itu kreatif, sama seprti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya (akhir, tujuan, sasaran-dalam bahasa Yunani).
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)