Breaking News:

Kabar Tokoh

Rocky Gerung Umpamakan Pemerintah adalah Tubuh Manusia, Ada Sel Rusak yang Harusnya Bunuh Diri

Rocky Gerung memberikan pengandaian jika sebuah pemerintahan adalah tubuh manusia. Maka akan ada sel rusak yang harus bunuh diri agar tidak merusak.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TribunWow.com/Octavia Monica
Rocky Gerung. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pengandaian keadaan pemerintahan saat ini dengan tubuh manusia.

Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber dalam talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) berjudul "Ustadz Ba'asyir: Bebaaas... Tidaak!" di tvOne, Selasa (29/1/2019) malam.

Menurut Rocky, apabila ada sel rusak dalam tubuh manusia, ia akan bunuh diri lantaran jika tidak mati, bisa merusak sistem yang ada atau menyebabkan kanker.

"Jadi anda bayangkan kalau pemerintahan itu adalah tubuh manusia, alam itu memberi fasilitas pada sel yang rusak untuk bunuh diri, namanya apoptosis," ujar Rocky yang diwawancara melalui video call.

"Jadi unsur sel di dalam tubuh kita, terindikasi akan merusak sistem, maka sel itu akan membunuh dirinya sendiri supaya tidak merusak sel-sel bersih di sekitarnya, kalau dia gagal bunuh diri, dia metastasis jadi cancer," ungkap Rocky.

Rocky kemudian menerapkan keadaan itu dengan istana (pemerintah).

"Di istana, siapa sel mati yang harus bunuh diri? Tapi mencari alasan untuk hidup kembali, dia metastasis," beber Rocky Gerung.

Tanggapi Laporan Jack Boyd Lapian, Rocky Gerung Sebut Pelapor Tak Pernah Belajar Logika

Ia pun menyayangkan upaya-upaya pembenaran yang dilakukan pemerintahan padahal akan lebih baik jika mengaku salah.

"Jadi agak malas berkomentar lebih banyak, jadi upaya untuk mencari pembenaran, itu justru membuat kita mengerti bahwa kekuasaan hari ini adalah compang-camping dan menambal sulam itu justru menambah kecompang-campingan, tambalannya pun tidak sempurna," sindir Rocky.

"Sampai sekarang pun orang enggak tahu problem kemanusiaan, kepastian hukum, atau upaya untuk menambah elektabilitas," ujarnya lagi.

"Jadi makin dibantah kita makin menduga bahwa ada sel yang sudah mati di dalam kekuasaan tapi coba antibiotik tingkat tinggi itu."

"Apakah dia penasihat hukum presiden, apakah dia bagian dari pemain kekuasaan," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung sindir Jokowi yang Sebut Ustaz Ba'asyir Bebas

Sebelumnya, di acara yang sama,  Rocky Gerung menganggap soal polemik kabar pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir adalah sesuatu yang berantakan dalam kekuasaan.

Ia turut memberikan pepatah untuk keadaan yang terjadi saat ini.

"Polemik itu memperlihatkan ada kekacauan di dapur kekuasaan, berantakan dapurnya. Ada pepatah bilang begini 'too many cooks spoil the broth' terlalu banyak tukang masak, membuat sup itu tumpah berantakan, ya itu yang terjadi sekarang," ujar Rocky.

Ia pun beranggapan judul yang dirilis ILC kurang menggigit.

"Nah judul ILC kali ini, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir bebas atau tidak, itu kurang ILC, kurang menggigit, mestinya 'Ustaz Ba'asyir hoaks atau bukan'," ujarnya.

Menurut Rocky, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut mengucapkan Abu Bakar Ba'asyir bebas juga melakukan hoaks, atau membuat berita bohong.

"Saya menganggap yang disebutkan presiden kemarin adalah hoaks, jadi presiden sekali lagi bikin hoaks, dia dibantah oleh bawahannya dan itu tidak elok sebetulnya," ulasnya.

Sejumlah Tokoh Kritisi Pemeriksaan pada Rocky Gerung, Siap Membela hingga Minta Polisi Hentikan

Ia pun menyinggung turut menyinggung Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian yang sempat mengoreksi pernyataan Jokowi perihal Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang akan dibebaskan.

"Anda bayangkan bahwa Pak Tito menerangkan secara lengkap, urutan peristiwa, konsekuensi diplomasi, karena soal korupsi ini adalah investasi internasional," ungkap Rocky.

"Seharusnya Pak Tito yang mengucapkan pikiran pemerintah, bukan presiden, supaya kalo bikin suatu kesalahan, presiden masih bisa koreksi," sambungnya.

Rocky Gerung pun menyayangkan presiden yang harus dikoreksi oleh bawahannya.

"Ini ngaconya, presiden ambil alih sesuatu, sehingga dia akhirnya dikoreksi oleh anak buahnya, karena enggak mungkin lagi, ada yang di atas presiden untuk mengoreksi lagi hoaks yang dibuat oleh presiden," kata Rocky Gerung.

Apa yang salah, menurut Rocky Gerung adalah presiden terlalu gegabah mengabarkan yang belum jelas keputusannya.

"Ini soal kegagalan memperlihatkan dignity dan bonafiditas dari presiden sebagai kepala negara, itu soal yang pertama."

"Sehingga orang melihat presiden selalu ingin curi start, melakukan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dia lakukan karena tergesa-gesa," ulasnya.

Reaksi Rocky Gerung saat dengarkan Mahfud MD (1)
Reaksi Rocky Gerung saat dengarkan Mahfud MD (1) (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

Rocky Gerung turut memberikan contoh lain, seperti pembagian sertifikat yang menurutnya, presiden tidak perlu turun tangan untuk membagikan pun rakyat akan dapat.

"Itu sama saja presiden yang membagikan sertifikat, yang sebetulnya didiemin pun rakyat akan dapat sertifikat, tapi tunggu momentum, presiden datang jadi seolah-olah itu kasih sayang negara, padahal itu hak warga negara, bukan kasih sayang soal negara," ujarnya.

Rocky Gerung kembali menelisik, menurutnya, ada motif politik setelah dilakukan analisis atas polemik tersebut.

"Demikian juga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, yang sudah dari ya yang diterangkan itu, 2017 ditunda, supaya presiden yang mengucapkan itu."

"Apa di belakang itu, setelah semua alasan kita telisir, yang tertinggal adalah motif politik. Yaitu menambal elektabilitas, yang di dalam pikiran publik itu sinopsis yang ditangkap."

"Mau dibantah dengan cara apapun, presiden ingin menunggangi suara islam, karena statistik menunjukkan, pemilu adalah tergantung pada suara islam, jadi kita tidak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu bahwa jumlah suara untuk memperoleh kekuasaan berkurang karena cara memasaknya keliru."

Kritik Judul Tema ILC Kurang Menggigit, Rocky Gerung: Mestinya Ustaz Baasyir Hoaks atau Bukan

Lanjutnya, Rocky memberikan penilaiannya, apa yang terjadi seolah-olah Jokowi ingin menunggangi suara umat islam dari pasangan cawapresnya, Ma'ruf Amin.

Namun ketika Ma'ruf Amin dirasa kurang cukup, Jokowi mencari alternatif lain dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.

"Jadi seolah-olah, presiden mau bilang begini, Ma'ruf Amin kan tadinya merupakan premi untuk asuransi politik islam, dan karena kurang cukup, beberapa kali dicari kurang cukup, asuransi lain, yaitu Ustaz Abu Bakar Ba'asyir."

"Ini kaya orang rakus lagi sakit, mau pakai dua asuransi sekaligus, Ma'ruf Amin enggak cukup didatangkan Abu Bakar Ba'asyir. Tapi salah konsep sehingga, kacau lagi hari ini," pungkas Rocky Gerung.

"Jadi kesimpulannya begini, soal ABB ini kedunguan dari para stratekh dari para intana atau justru untuk merong-rong legitimasi dari presiden jokowi, tapi saya mengatakan bahwa yang dilakukan presiden jokowi ini juga adalah hoaks."

"Yang dilakukan Jokowi hari ini ketidakdewasaan presiden dalam berpolitik," tambahnya.

Rocky Gerung garuk kepala saat Politisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Mardani Ali Sera terlibat adu argumen dengan Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP).
Rocky Gerung garuk kepala saat Politisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Mardani Ali Sera terlibat adu argumen dengan Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP). (Youtube Indonesia Lawyers Club)

(TribunWow.com)

Tags:
Rocky Gerung Dipanggil Polda Metro JayaRocky GerungIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved