Pilpres 2019
Singgung Pembangunan Era Jokowi, Gerindra: Penikmat Infrastruktur Hanya Kelas Atas
Gerindra sebut pembangunan infrastruktur era Presiden Joko Widodo ada kemajuan, namun hanya ditujukan untuk masyarakat kelas menengah ke atas.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Partai Gerindra mengungkapkan pembangunan infrastruktur era Presiden Joko Widodo memang terdapat kemajuan.
Namun, menurut partai yang diketuai oleh Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto itu mengungkapkan bahwa pembangunan hanya ditujukan untuk masyarakat kelas menengah ke atas.
Hal itu disampaikan Gerindra melalui akun Twitter resminya @Gerindra, Jumat (25/1/2019).
Awalnya Gerindra tampak menyinggung hal tersebut sehubungan dalam memperingati hari gizi nasional yang jatuh pada 25 Januari 2019.
Gerindra menilai, saat ini gizi buruk dan kemiskinan masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurutnya, gizi buruk dan kemiskinan masih ditemukan lantaran pendidikan di Indonesia masih belum merata.
Oleh sebab itu, Gerindra menyatakan dengan tidak adanya pendidikan turut berdampak pada masalah lapangan pekerjaan.
Partai yang berdiri sejak tahun 2008 itu mengungkapkan bahwa pembangunan saat ini menandakan adanya kesenjangan antara rakyat miskin dan menengah ke atas.
Hal itu dikatakan Gerindra karena masyarakat bawah yang pendidikannya tidak memadai tak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
• Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Tawarkan 3 Solusi Perbaikan Ekonomi Jangka Pendek
Begitu juga gizi buruk masih ditemukan akibat dari pembangunan namun sumber pendidikan tidak ada.
Melihat hal tersebut, Gerindra memaparkan solusi agar tak terjadi kesenjangan dalam masyarakat dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pendidikan dan kesehatan.
Berikut penjelasan Gerindra selengkapnya soal solusi untuk menangani gizi buruk, kemiskinan dan pendidikan yang ada di Indonesia:
"1. Selamat siang tweeps, sehubungan dengan #HariGiziNasional admin akan sedikit mengulas potret gizi buruk, kemiskinan, dan pendidikan di Indonesia.
2. Masalah gizi buruk belakangan tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Asmat, Papua, di Wonogiri, Jawa Tengah.

3. Pak @prabowo dan Bang @sandiuno menyadari masalah gizi buruk erat kaitannya dengan kemiskinan. Sementara kemiskinan bermuara pada masalah pendidikan.
4. Dengan tidak adanya pendidikan mengakibatkan seseorang sulit untuk bekerja. Hal itu berujung pada kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

• Tanggapi Arah Politik Ahok Pasca Bebas, Politisi Gerindra: Dia Jadi Stand Up Comedy Saja
5. Jadi jangan kita melihat gedung-gedung pencakar langit banyak lalu banyak mobil berseliweran, tapi masih banyak yang kehidupannya memprihatinkan.
6. Jadi pembangunan kita itu mengakibatkan kesenjangan dan ketidakadilan karena yang menikmati kalangan menengah atas yang punya pendidikan.
7. Sementara masyarakat bawah yang pendidikannya tidak memadai tidak bisa kerja, tidak bisa bisnis. Jadi gizi buruk itu dampak dari pembangunan, tapi sumbernya pendidikan tidak ada.
8. Solusinya adalah pendidikan. Contoh China. 33 tahun lalu, China mengutamakan pendidikan pada warganya. Hasilnya, China kini menjadi negara maju dengan teknologi dan hasil industri yang berhasil dijual ke seluruh dunia.
9. Begitu juga dengan Singapura. Pendidikan diutamakan. Jepang juga sama. Mereka kalah Perang Dunia II lalu pemuda mereka kirim ke AS buat belajar hasilnya sekarang mereka petik.
10. Di era jokowi saat ini dengan pembangunan infrastruktur memang ada kemajuan. Namun, yang menikmati hanya masyarakat kelas menengah ke atas.
11. Hasilnya sekarang gizi buruk karena kemiskinan. Apa kita semua yakin dengan pembangunan infrastruktur akan mengubah? Tidak akan. Rakyat akan tetap miskin.

12. Yang menikmati hanya orang-orang bermobil. Padahal semua pembangunan itu dibiayai oleh utang. Jadi kondisi kita di masa depan bisa lebih berat.
13. Pak @prabowo dan Bang @sandiuno berpendapat bahwa pendidikan harus diutamakan dalam mengatasi masalah kemiskinan.
14. Meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap jaminan sosial yang berkualitas untuk menciptakan kualitas SDM yang sehat, bermartabat, dan berdaya saing adalah salah satu fokus Pak @prabowo dan Bang @sandiuno.
• Sandiaga Disebut Pura-pura Miskin karena Dana Kampanye, Gerindra: Asal Jangan Pura-pura Merakyat
15. Indonesia adalah negara dengan potensi SDM yang sangat besar. Namun ironisnya, hampir separuh rakyatnya tergolong miskin dan rentan miskin, dan sepertiga balita-nya mengalami stunting (gizi buruk).
16. Hal ini perlu ditangani serius dengan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui peningkatan akses kesehatan dan jaminan sosial.
17. Kemiskinan adalah persoalan multidimensional dan akan terus menjadi tantangan global karena mengancam kualitas hidup dan produktifitas manusia.
18. Pak @prabowo dan Bang @sandiuno berkomitmen mengatasi persoalan tersebut dengan pendekatan secara terintegrasi.
• Puji Keputusan Edy Rahmayadi Mundur, Gerindra: Beliau Sosok Ksatria yang Berani Mengakui Kekurangan
19. Melalui kebijakan yang memungkinkan rakyat miskin dapat memenuhi kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, air bersih, kesehatan, pendidikan, energi, konektifitas, dan mobilitas).
20. Indonesia harus bisa melakukan percepatan peningkatan kualitas ini agar segera bisa mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain," tulis Gerindra.
(TribunWow.com/Atri)