Breaking News:

Kongres PSSI

Mata Najwa Ungkap Rekaman Pelengseran Edy Rahmayadi sebelum Kongres PSSI di Bali

Mata Najwa memutar rekaman suara secara eksklusif bahwa ada pertemuan yang dilakukan sebelum kongres PSSI di Bali membahas Cara Edy mundur.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Mohamad Yoenus
TribunJabar.com
Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari Ketua Umum PSSI 

TRIBUNWOW.COM - Keputusan Edy Rahmayadi yang mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI di tengah kongres memicu tanggapan dari berbagai pihak.

Topik ini pun juga diangkat Talkshow Mata Najwa, Trans 7, Rabu (23/1/2019) dengan tema 'PSSI Bisa Apa Jilid 3'.

Najwa Shihab selaku pembawa acara mengatakan pihaknya memperoleh pengakuan rekaman suara secara eksklusif bahwa ada pertemuan yang dilakukan sebelum kongres PSSI di Bali, pada Minggu (20/1/2019).

Dari rekaman suara yang diputar, seseorang yang tidak dibeberakan identitasnya menyebutkan pertemuan untuk membahas keinginan masyarakat untuk Edy Rahmayadi mundur.

"Mungkin teman-teman di pusat meresponskeinginan masyarakat untuk mengganti atau mengaharapkan pak Edy Rahmayadi mundur."

Dalam pertemuan itu membahas Mosi tidak percaya kepada Edy Rahmayadi.

"Untuk mengajukan Mosi tak percaya, suratnya sudah ada, intinya mosi tidak percaya," ujar rekaman tersebut.

Pasca Edy Rahmayadi Mundur, Erick Thohir dan Gatot S Dewa Broto Beri Komentar

Rekaman itu juga mengatakan adanya uang 1000 dolar Singapure dan diberikan secara tunai yang dilakukan tiga hari sebelum pertemuan Kongres PSSI di Bali.

"1000 dolar singapure, tunai bang, di Hotel Royal Kuningan."

Ia juga menyebutkan melakukan rencana memundurkan Edy Rahmayadi agar sepakbola Indonesia lebih baik.

"Kita baru tahu seperti ini tujuannya, kita respons karena kita kita tahu sepak bola harus diperbaiki dengan mengharap targetnya itu pak jenderal harus mundur."

Dalam pertemuan itu, seseorang dalam rekaman menyebutkan satu nama yang hadir yakni selaku Manajer United, Haruna Sumitro.

"Yang ngomong di situ pak Haruna (Haruna Sumitro-red)."

Tanggapi Pengunduran Diri Edy Rahmayadi, Umuh Muchtar Minta Anggota PSSI Lainnya Lakukan Hal Serupa

Ada tiga hal yang direncanakan dalam pertemuan di Hotel Royal tersebut untuk melengserkan Edy Rahmayadi.

"Ada 3 opsi, pidato beliau mudur, yang beliau lakukan itu."

Opsi kedua akan ada voters yang memunculkan bahasan Edy Rahmayadi tidak lagi menjadi ketua.

"Maka voters akan menyampaikan pidatonya kemudian mungkin akan menyampaikan ke voters setuju atau tidak pak ketua mundur."

"Yang ketiga surat petisi yang sudah ditandatangani itu bang, terakhir itu," jelas seseorang dalam rekaman itu.

Mendengar rekaman itu, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Gusti Randa dicerca pertanyaan oleh Najwa Shihab.

"Saya tahu ada pertemuan, saya tahu, tapi saya tidak tahu kalau soal duit," ujar Gusti.

Edy Rahmayadi Mundur dari PSSI, Fadli Zon: Saya Kira Itu Sikap yang Gentleman

Gusti kemudian membeberkan ada sejumlah elite PSSI yang hadir, yakni dirinya Haruna Sumitro, hingga Ketum PSSI baru Djoko Driyono.

"Di situ ada Pak Haruna, juga ada, itu juga ada pak Joko Driyono ya sebagai ketua umum," ujar Gusti.

Saat disinggung mengenai uang 1000 dolar yang disebutkan seseorang dalam rekaman suara, Gusti mengaku tidak mengetahuinya.

"Enggak saya enggak tahu soal duit, anda jangan bicara duit, Mba Nana, kalau Mba Nana bicara itu, seolah-olah sudah offside duluan nih," ujar Gusti menyentil Najwa yang bertanya.

"Tapi kalau mereka datang kepada kita untuk uang pengganti monggo, itu pasti ada, sama halnya kaya KPSN nih, mereka juga ditanggung nih, hotel ditanggung, tidak dapat uang saku," ujar Gusti.

Najwa kemudian bertanya mengenai hadirnya Edy Rahmayadi dalam pertemuan Mosi tidak percaya tersebut.

"Ini salah mba, ini bukan mosi tidak percaya mba, mereka bertanya ini bagaimana," ujar Gusti.

Najwa Shihab saat menjawab kritikan dari Gusti Randa
Najwa Shihab saat menjawab kritikan dari Gusti Randa (Capture/Facebook Live/TRANS7)

Saat dikonfirmasi kembali oleh Najwa Shihab, Gusti menyebut dirinya hadir dalam pertemuan itu.

Ia bahkan sempat menaikkan nada suaranya saat tamu lainnya yang hadir, Manajer Madura FC, Yanuar bertepuk tangan.

"Anda jangan tepuk tangan seolah-olah ada unsur pidana lho, anda plesetin, anda plesetin," ujarnya menunjuk Yanuar.

Gusti kemudian tetap keukeuh menjelaskan bahwa pertemuan itu tidak membahas Mosi tidak percaya.

Ia memberikan penuturan bahwa pertemuan itu membahas pertanyaan mengenai esco PSSI yang sedang terlibat pengaturan skor.

"Yang dibicarakan itu, ini bagaimana sih, apa betul nih ada yang mau ditangkepin semuanya, mba, dengan situasi seperti ini, seluruh pengurus sepakbola di Indonesia ini resah, lalu siapa yang mau bertanya mereka, kan enggak mungkin ke Mata Najwa, kan ke rumahnya, ke kami," jelasnya.

Mundur dari PSSI, Edy Rahmayadi Blak-blakan Akui Kegagalannya Selama Menjabat sebagai Ketua Umum

Mengenai uang 1000 dolar, Najwa kembali mempertanyakannya.

"Saya enggak tahu jumlahnya, kalau ngomong soal duit jangan sama saya, saya enggak ngerti."

"Tapi ada uang yang diberikan?" tanya Najwa.

"Ini tiket lho mba," ujar Gusti.

"Informasi yang kami dapatkan, mereka menerima 4 juta untuk transportasi, tapi seribu dolar setelah tanda tangan Mosi tidak percaya," ujar Najwa.

"Saya kira murah sekali itu segitu," ujar Gusti kembali.

"Pasarannya berapa bang?," tanya Najwa.

Mendengar pertanyaan Najwa seisi studiopun bertepuk tangan.

"Enggak, masa iya dengan seribu dolar mereka ingin menggadaikan dirinya," pungkas Gusti.

Edy Rahmayadi Umumkan Mundur

Diberitakan sebelumnya, Edy Rahmayadi memberikan info terkait keputusannya untuk mundur dari Ketua Umum PSSI, Minggu (20/1/2019), dikutip dari Kompas Tv.

Melalui kongres di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Minggu (20/1/2019) pagi, Edy Rahmayadi memohon izin mengundurkan diri dari jabatannya.

“Saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua. Dengan syarat jangan khianati PSSI ini. Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini.

Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggung jawab, tetapi karena saya bertanggung jawab,” ucap Edy Rahmayadi dalam pidatonya.

Dalam menyampaikan keputusannya, ia berujar merasa gagal dan tidak punya waktu mengurus organisasi sepak bola terbesar di Indonesia ini.

Buka Suara soal Pengunduran Diri Edy Rahmayadi, Umuh Muchtar: Pak Edy Dikhianati Orang Dalam

Edy Rahmayadi mengaku gagal mengelola organisasi PSSI.

"Gagal, dilarang atur skor, terjadi atur skor. Ada perkelahian-perkelahian, itu kan gagal berarti saya. Mudah-mudah dengan wartawan membantu PSSI ini kedepan akan lebih baik. Setuju?," tegas Edy Rahmayadi di hadapan awak media.

Yang pertama, menurut dia, gagal karena bukan PSSI gagal tapi ada yang mesti lebih baik dalam mengurusnya.

Kedua memiliki waktu terbatas dan ia harus mengelola dua jabatan sekaligus.

Hal ini lantaran ia harus berada di Medan dan mengurus PSSI.

Setelah menyampaikan pesan pengunduran dirinya kepada awak media, Edy mengaku tak ditekan oleh pihak manapun, dikutip dari TribunBali.

Saat ditanya ada atau tidak tekanan politik? Edy menegaskan tidak ada.

"Tidak ada. ini bola kok politik," tegas Edy Rahmayadi.

Keputusan mundur Edy pun dinilai secara tiba-tiba. Tak ada seorang pun yang tahu termasuk pengurus atas PSSI.

"Sejak hari ini (Diputuskan). Ada tekanan? tidak ada, ini olahraga ga ada tekan menekan. Ini adalah keputusan yang paling baik. untuk bangsa kita," tegas Edy.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Najwa ShihabPSSIMafia Bola
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved