Kabar Tokoh
Tanggapi 'Sayembara' soal Pembuktian Ijazah SMA Jokowi, Gibran Rakabuming: Sudah Cair Belum Ya?
Putra sulung presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi soal ijazah SMA sang ayah yang ramai diperbincangkan.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Putra sulung presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi persoalan ijazah SMA sang ayah yang kini ramai diperbincangkan.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut tampak dari akun Twitter @Chilli_Pari yang diunggah, pada Senin (21/1/2019).
Diketahui, ijazah SMA jokowi menuai kontroversi lantaran tahun kelulusannya.
Bahkan, sampai ada warganet yang membuat sayembara untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi.
• SMAN 6 Surakarta Angkat Bicara soal Tahun Kelulusan Jokowi yang Ramai Diperdebatkan
Seperti yang dilakukan oleh akun Twitter @albertpanjaitn.
"Siapa bisa buktikan ijazah SMA 6 Jokowi adalah asli, saya beri hadiah Rp. 100 juta !
Cash
ga pake ngutang," tulisnya.
Menanggapi hal itu, Gibran Rakabuming lantas menanyakan, apakah hadiah sudah cair atau belum.
"Ini udah cair belum ya?," tanya Gibran singkat.
Hingga berita ini diturunkan, akun tersebut tidak terlihat memberikan jawaban kepada Gibran.
Tak hanya itu, Gibran juga menanggapi akun @IreneViena yang mengaku rela mati jika benar Jokowi alumni SMA N 6 Surakarta.
"Jika benar Presiden Joko Widodo adalah mantan siswa SMA 6 Surakarta pada antara tahun 1977 sampai 1982
Saya rela mati sekarang dan masuk neraka
Kok nekad?
Ya nekad donk. SMA N 6 Surakarta baru ada tahun 1986
Jadi Jokowi SMA nya dimana?
Emboh !
Bukan urusanku !," kata dia.
Sementara Gibran hanya menuliskan "Sadis" menanggapi postingan tersebut.
• Namanya Dicatut Akun Pendukung Jokowi, Mahfud MD: Si Pemilik Telah Menjual AkunTersebut

Penjelasan SMAN 6 Surakarta
Dikutip dari Kompas.com, SMAN 6 Surakarta akhirnya angkat bicara menanggapi kicauan akun Twitter @IreneViena tersebut.
Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto mengatakan bahwa sekolah Jokowi awalnya bernama Sekolah Menengah Pembangunan (SMPP).
Sekolah tersebut berdiri pada tahun 1975.
"Kemudian sekolah (SMPP) menerima murid angkatan pertama baru tahun 1976. Angkatan pertama itu, termasuk di dalamnya Pak Jokowi," kata Agung, Rabu (16/1/2019).
Pada tahun 1985, SMPP berganti nama menjadi Sekolah Menengah Utama Tingkat Atas.
Dan berubah lagi jadi SMAN 6 Surakarta hingga saat ini.
Perubahan nama sesuai dengan surat keputusan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0353/0/1985.
"Pak Jokowi lulus tahun 1980. Maka logis kalau ijazahnya Pak Jokowi bunyinya tidak SMAN 6 Surakarta. Ijazahnya Pak Jokowi masih SMPP," ungkapnya.
• Menuju Debat Pilpres ke-2, Fahri Hamzah: Lebih Baik Panelis Berat Sebelah daripada Ada Contekan

Pelaku Penyebar Hoaks Ijazah Palsu Jokowi Ditangkap
Diberitakan Kompas TV, Senin (21/1/2019), pelaku penyebar hoaks ijazah Jokowi telah ditangkap.
Pelaku tersebut bernama Umar Kholid Harahap.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Birgjen Dedi Prasetyo menyebut bahwa tersangka membuat cerita dan juga pernyataan di media sosial.
Akan tetapi justru malah dilaporkan balik oleh masyarakat karena dianggap hoax.
"Pelaku ini membuat narasi yang bersifat bertanya, namun ada narasi-narasi tambahan yang berupa keterangan, yang menyebutkan ijazah pak Jokowi dari SMP dan SMA palsu," ungkap Dedi.
"Dengan memberikan keterangan-keterangan tahunnya, tahun kelulusan, dan tahun berdirinya sekolah tersebut."
"Setelah dikonfirmasi ke sekolah yang di Solo, ijazah tersebut asli," sambung Dedi.
• Jawaban Gibran saat Ditanya soal Ajaran Jokowi Padanya yang Bisa Sabar Hadapi Cacian hingga Fitnah
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)