Pilpres 2019
Pengamat Soroti Pertanyaan yang Diberikan Paslon di Debat Pilpres: Seperti Persoalan di Warung Kopi
Pengamat Semiotika ITB menyayangkan persoalan yang dilontarkan oleh Paslon 01 dan 02 saat debat pilpres. Menurutnya itu adalah pertanyaan yang umum
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Pakar Semiotika Institut Teknologi Bandung (ITB), Acep Iwan Saida menyoroti pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua pasangan calon (paslon) di debat pilpres 2019.
Debat tersebut diikuti oleh paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan juga paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Kamis (17/1/2019).
Dikutip dari akun YouTube tvOneNews, Jumat (18/1/2019), Acep menuturkan pendapatnya soal keseluruhan debat yang berlangsung.
"Sebetulnya kalau saya katakan secara umum itu sebelas dua belas, masing-masing memang ada kelebihannya dan ada kelemahannya dan ada kenakalannya masing-masing dan ada ketegangannya," ucap Acep.
Menurut Acep, apabila dilihat dari keunggulan kedua paslon juga dikatakannya berimbang.
"Jadi kalau dikalkulasi semuanya menurut saya posisinya berimbang, cuma ya apa namanya dialog-dialog ini kan tampaknya memenuhi hasrat media sosial," terang Acep menambahkan.
Dilanjutkan oleh Acep, ia menyoroti soal 'serangan' pertanyaan yang dilontarkan paslon 01 ke paslon 02 dan sebaliknya.
"Karena nitizen yang senang berbicara sebetulnya permukaan, itu jadi ini keluar dari tradisi lisan ini tradisi rumpi."
"Jadi pertanyaan-pertanyaan dua calon masing-masing calon satu ke calon yang lain itu pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya ini ya terlalu di permukaan kalau dari kelas calon presiden ya," jelas Acep.

• Tanggapi Jokowi yang Menyerang saat Debat, Andi Arief: Pak Jokowi Seperti Danjen Kopassus
Menurut Acep, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh paslon, merupakan persoalan yang sudah menjadi konsumsi umum di media sosial.
"Sebetulnya itu kan percakapan keseharian kita di media sosial dan lain-lain."
"Sebetulnya saya secara pribadi mengharapkan percakapan-percakapan lain yang mungkin di dalamnya ada humor tapi humornya berkualitas," papar Acep Jumat (18/1/2019).
Bahkan menurut Acep, persoalan yang ditanyakan kedua paslon dalam debat merupakan persoalan yang sudah biasa dibicarakan di warung kopi.
"Ada sindiran-sindiran yang berkualitas ya bukan yang itu sudah menjadi persoalan yang diperbincangkan di warung kopi, itu yang sebetulnya sangat saya sesalkan ya dari debat," terang Acep Kamis (18/1/2019).
Tak hanya itu, Acep juga turut memberikan komentarnya terkait dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh paslon.
"Dua-duanya sepertinya mengambang ya, jadi kalau kita rumuskan tema tersebut hukum, HAM dan korupsi itu sebenarnya tersimpul dalam satu kasus untuk hari ini," katanya.
Menurut Acep, tema debat pilpres perdana sudah menjurus ke satu kasus yang terjadi di Indonesia namun sampai saat ini belum terselesaikan.
"Itu dalam semiotika itu saya ingin mengatakan pusat tanda," katanya.

• Meski Irit Bicara saat Debat Pilpres, TGB Zainul Majdi Menilai Maruf Amin Memperkaya Perdebatan
Acep lantas menjelaskan kasus apa yang menurutnya sudah memenuhi semua unsur dari tema yang diusung saat debat.
"Apa itu kasus Novel Baswedan."
"Di situ ada persoalan kasus korupsi di situ ada persoalan HAM," katanya.
Sayangnya, dari pandangan Acep, kasus -kasus tersebut justru tidak dibahas oleh kedua paslon selama debat berlangsung.
"Di situ ada persoalan hukum, tapi komplit sebenarnya ada di situ tapi enggak tersentuh sama sekali."
"Padahal kasus itu sampai hari ini belum terselesaikan," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Acep juga turut mengungkapkan kasus-kasus atau persoalan yang menurutnya lebih pantas digunakan sebagai bahan perdebatan.
"Jadi saya tidak tahu mengapa ini tak terungkap dalam bentuk sindiran misalnya, bahwa ini ada persoalan, dan mungkin kita sedang ditonton oleh Novel Baswedan mungkin sedang di rumahnya mungkin seperti itu," ucap Acep.
"Misalnya seperti itu lah, itu kan candaan-candaan yang menurut saya menyentuh ke persoalan tema itu dan ini tidak keluar," lanjut Acep.
• Hasil Akhir Polling iNews TV soal yang Paling Unggul di Debat Perdana, Jokowi-Maruf Menang Tipis
Tak hanya itu, Acep juga turut menyoroti penuturan Jokowi yang memberikan contoh di luar staff yang saat ini Jokowi miliki.
"Yang menarik adalah Pak Jokowi kemudian memberikan contoh yang di luar staff nya."
"Ketika dikatakan bahwa ada pula loh dari partai penegak hukum yang idealisme yang punya prestasi dan lain-lain, Baharuddin Lopa bukan yang hari ini gitu loh."
"Jadi menurut saya bahwa yang hari ini itu tidak ada gitu." kata Acep.
Menurut Acep, debat pilpres harus dibalut dengan humor yang filosofis dan menggairahkan, sehingga bisa meningkatkan ruh yang ada dalam debat.
"Humor-humor yang mungkin filosofis sebagai calon presiden, humor-humor yang secara intelektual bisa menggairahkan, bukan candaan-candaan sindiran-sindiran yang sifatnya permukaan saya katakan tadi," katanya.
Saat disinggung soal respon masyarakat, Acep juga tutur memberikan tanggapannya.
"Mungkin masyarakat memang terbelah juga ya kalau kita bicaranya masyarakat yang apa kelompok prakmatis, memang senangnya hal-hal yang permukaan ya saya katakan tadi memenuhi hasrat itu," tutur Acep.
Ia kemudian memberikan saran kepada kedua paslon agar tahu akan dibawa ke jalur mana masyarakat yang nanti akan dipimpinnya.
"Tapi mestinya kan calon seorang pemimpin kan dia membawa kemana nih masyarakatnya harus saya bawa ke humor seperti apa, ke sindiran seperti apa ke pemikiran seperti apa, bukan kemudian memenuhi ke hasrat itu gitu lho," ungkap Acep.
• Komentari Prabowo-Sandi saat Debat Pilpres 2019, Arsul Sani: Capresnya Ini Siapa?
JADWAL DEBAT PILPRES
Setelah debat perdana, para paslon akan kembali berdebat pada 17 Februari 2019 mendatang, berikut rincian jadwal debat para paslon di Pilpres 2019.
Debat I - (Selesai Digelar)
Waktu: 17 Januari 2019
Lokasi: Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan
Lembaga penyiaran: Kompas TV, TVRI, RRI, dan RTV.
Tema: Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme
Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden
Debat II
Waktu: 17 Februari 2019
Lokasi: Hotel Fairmont, Senayan
Lembaga penyiaran: RCTI, GTV, MNC TV dan INews TV.
Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup
Peserta: Calon presiden
Debat III
Waktu: 17 Maret 2019
Lokasi: Hotel Sultan, Senayan
Lembaga penyiaran: Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia.
Tema: Pendidikan kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya
Peserta: Calon wakil presiden
Debat IV
Waktu: 30 Maret 2019
Lokasi: Belum ditentukan
Lembaga penyiaran: Metro TV, SCTV dan Indosiar
Tema: Ideologi, pemerintahan keamanan serta hubungan internasional
Peserta: Calon presiden
Debat V
Waktu: Belum ditentukan
Lokasi: Belum ditentukan
Lembaga penyiaran: tvOne, ANTV, Berita Satu TV dan NET TV.
Tema: Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.
Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
(TribunWow.com)