Kabar Tokoh
Jokowi Sebut Doni Monardo Langsung Kerja Pimpin Rehabilitasi Wilayah Terdampak Bencana
Presiden Jokowi lantik Ketua BNPB baru, sosok Doni Monardo lah yang memenuhi kriteria sebagai Ketua BNPB, Rabu (9/1/2019).
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo telah melantik Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (9/1/2019) pagi.
Melalui akun Instagram miliknya, @jokowi, Rabu (9/1/2019), Jokowi membagikan potret dirinya yang tengah melantik Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Kepala BNPB yang baru.
Jokowi menyebut, Indonesia yang rawan terjadi rawan bencana alam perlu pemimpin yang kuat untuk merespon hal itu.
Menurutnya, sosok Doni Monardo lah yang memenuhi kriteria sebagai Ketua BNPB.
Jokowi juga menyebut bahwa setelah dilantik, Doni Monardo akan langsung bekerja memimpin pekerjaan rehabilitasi dan konstruksi daerah terdampak bencana yang akhir-akhir baru terjadi.
"Negara kita ini berada di lokasi yang disebut para ahli sebagai lingkar cincin api yang rawan bencana alam.
Karena itulah, kita memerlukan manajemen dan kepemimpinan yang kuat merespons bencana itu.
Nah, syarat-syarat itu saya lihat ada dalam sosok Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang saya lantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, pagi tadi.
Pak Doni akan langsung bekerja memimpin pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah-wilayah terdampak bencana seperti di Lombok, Palu, Banten, dan Lampung.
Selamat bekerja Pak Doni Monardo," tulis Jokowi.
Dalam pelantikan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko turut angkat bicara mengenai pelantikan Ketua BNPB yang baru.
Menurut Moeldoko, pergantian Laksamana Muna (Purn) Willem Rampangilei ke Doni Monardo murni bertujuan untuk menyegarkan organisasi.
"Pertimbangan penyegaran organisasi jauh lebih dikedepankan," ungkap Moeldoko seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (10/1/2019).
• Pelantikan Ketua BNPB Ditunda, Fadli Zon: Ngatur Jadwal Presiden Aja Enggak Beres
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Saptopribowo mengatakan bahwa pelantikan Kepala BNPB oleh presiden dilaksanakan pada Rabu (9/1/2019) pagi.
"Ya benar, Doni Monardo dilantik pagi ini sebagai Kepala BNPB oleh Presiden," ucap Johan kepada Kompas.com, Rabu (9/1/2019) pagi.
Sebelum ditunjuk sebagai Kepala BNBP, Doni Monardo pernah menjabat sebagai Wantanas sejak sembilan bulan lalu.
Jenderal bintang tiga kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan Panglima Komando Daerah Militer XVI/ Pattimura.
Lulusan Akademi Militer tahun 1995 ini sempat menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Moeldoko menyebut, Doni Monardo ditunjuk sebagai Kepala BNPB lantaran inilai memiliki rekam jejak yang baik dalam menjalankan kepemimpinan sekaligus manajerial sehingga dinilai mampu membawa BNP lebih profesional.
"Semuanya sudah tahu, track record (jejak rekam) Pak Doni itu bagus, banyak inisiatif, mengembangkan sesuatu terus menerus. Itu yang dibutuhkan," katanya.
• Kepala BNPB yang Baru akan Dilantik, Sutopo: Intinya Kami Siap Mendukung Siapapun Kepalanya
Mulanya pelantikan Kepala BNPB akan digelar pada Rabu (2/1/2019) lalu.
Akan tetapi, hal itu ditunda lantaran harus ada revisi peraturan presiden (perpres).
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com pada Selasa (1/1/2019) sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat, Sutopo Purwo Nugroho pernah menyinggung pergantian Kepala BNPB itu.
Menurut Sutopo, pada pergatian Kepala BNPB diharapkan selalu siap memberikan laporan kepada presiden setiap saat terkait dengan kondisi darurat bencana yang datangnya tidak dapat diprediksi,
"Kepala BNPB harus orang pintar, profesional, dan dekat dengan presiden. Soalnya, dalam kondisi darurat bencana, Kepala BNPB harus memberikan laporan kepada presiden setiap saat, baik diminta maupun tidak diminta," jelas Sutopo.
Sementara dikutip dari Tribunnews.com, Sutopo mengatakan banyak tugas yang menanti bagi pengganti Willem Rampangilei.
Beberapa di antaranya seperti relokasi dan penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
• ICW Sebut Penyumbang Dana Terbesar untuk Kampanye Jokowi-Maruf adalah Kelompok Tak Dikenal
Kemudian, penanganan darurat dan pascabencana tsunami Selat Sunda, meningkatkan mitigasi bencana dan pengurangan risiko bencana, dan lainnya.
"Jadi bukan darurat saja tapi juga pra bencana dan pascabencana. Banyak tugas yang harus diselesaikan Kepala BNPB yang baru nanti," ungkap Sutopo.
Selain itu, keberadaan Indonesia di daerah ring of fire atau daerah rawan bencana, membuat bencana Indonesia terhitung sering, yakni rata- rata hampir 2.500 kejadian bencana setiap tahunnya.
"Apalagi budaya sadar bencana dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dan pemda masih rendah. Jutaan masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana dengan kemampuan mitigasi yang masih minim," jelas Sutopo.
(TribunWow.com/Atri W)