Pilpres 2019
Pernyataannya Dibantah Wahyu Setiawan, Mantan Anggota KPU Terlihat Bertopang Dagu di ILC
Komisioner KPU menyatakan, pihaknya merespon soal tujuh kontainer merupakan kewajiban dalam melayani rakyat.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan tampak membantah pernyataan Chusnul Mar'iyah selaku anggota KPU pemilu 2004, yang menyatakan soal hoaks tujuh kontainer merupakan tugas Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bukanlah tugas dari KPU.
Dilansir TribunWow.com, hal itu Wahyu Setiawan sampaikan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa (8/1/2019) malam.
Awalnya Wahyu Setiawan menceritakan terkait KPU yang merespon soal tujuh kontainer hingga datang ke bea cukai merupakan kewajiban dalam melayani rakyat.
Hal itu ia sampaikan karena KPU memiliki tugas untuk mendapatkan kebenaran informasi mengenai pemilu.
• Fahri Hamzah Interupsi saat Tim BPN Prabowo-Sandi Bicara di ILC: Kita Capek Dengarnya
Selain itu, Wahyu Setiawan juga menyampaikan bahwa KPU memiliki dua tugas utama yaitu melayani rakyat menggunakan hak politiknya dan melayani peserta pemilu secara adil dan setara.
Secara tegas, Wahyu Setiawan menyatakan perang terhadap hoaks yang berhubungan dengan pemilihan umum (pemilu) 2019.
"Terkait dengan KPU tidak pada tempatnya, kemudian datang ke bea cukai, merespon isu hoaks tujuh kontainer itu," ucap Wahyu Setiawan.
"Ibu mohon maaf, KPU itu tugas utamanya dua ibu."
Saat Wahyu Setiawan menjelaskan perkataannya, tampak Chusnul Mar'iyah mendengarkan secara serius dengan kedua tangan yang menopang dagunya.
Tak hanya itu, ia juga sempat tertawa saat mendengar bantahan dari Wahyu, sebelum akhirnya kembali menopang dagu.
"Yang pertama melayani rakyat menggunakan hak politiknya."
• Tunggu Giliran Berbicara di ILC dan Dengar Perdebatan Para Tokoh, Mahfud MD Mengaku Tersiksa
"Yang kedua melayani peserta pemilu secara adil dan setara."
"KPU juga memiliki kewajiban melayani rakyat untuk mendapatkan informasi yang benar tentang pemilu."
"Itulah kenapa KPU menyatakan perang terhadap hoaks pemilu," jelasnya.
Lihat videonya:
Diketahui, dalam acara tersebut, Chusnul sempat memberikan komentar terkait isu hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.
"Jadi kenetralan KPU ini semakin dipertanyakan, belum lagi misal yang kasus yang kasus namanya apa tadi yang sudah disebutkan, sebetulnya bukan tugas KPU itu, untuk menelusuri kasus tujuh kontainer itu tugasnya Bawaslu," kata Chusnul.
Sementara itu, mengutip dari Tribunnews.com, Kabareskrim Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan akan memanggil semua pihak yang terkait dengan kasus hoaks surat suara tujuh kontainer ini.
"Semua pihak yang berkaitan dengan beredarnya isu pasti akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, siapapun dia," ujar Arief Sulistyanto di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).
• Rocky Gerung Tantang KPU Sebutkan Wajah Capres-Cawapres yang Dinggap Memalukan Publik
Selain itu, Arief Sulistyanto menegaskan, pihaknya masih terus melakukan investigasi dan mengidentifikasi rekaman yang beredar.
"Dari tadi malam sudah investigasi, saya juga dapat info dari teman-teman media juga. Masih diidentifikasi, kalau teman-teman tahu itu siapa, lapor kepada saya, segera saya dalami," tegasnya.
Tak hanya Arief Sulistyanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono juga mengatakan, pihaknya akan mencari tahu pelaku yang pertama kali menyebarkan informasi bohong itu.
"Tentunya kami akan melakukan penyelidikan oleh tim cyber. Nanti kami akan mencari siapa yang pertama kali meng-upload, nanti siapa yang pertama dan di mana," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/1/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.
• Rocky Gerung Tantang KPU Sebutkan Wajah Capres-Cawapres yang Dinggap Memalukan Publik
Menurut Argo, pihaknya telah meminta penjelasan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah memastika bahwa informasi itu tidaklah benar.
"Jadi diimbau kepada masyarakat untuk arif dan untuk saring pemberitaan itu. Dicek dulu sumbernya dari mana, kemudian baru kita tahu apakah itu boleh di-share atau tidak," ujar Argo.
(TribunWow.com/Atri W/Vintoko)