Kabar Tokoh
Bicara soal Ekonomi 2019, Ma'ruf Amin Optimis ke Depan akan Lebih Baik
Ma'ruf Amin optimis keadaan ekonomi Negara Indonesia akan lebih baik pada tahun 2019.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin optimis keadaan ekonomi Negara Indonesia akan lebih baik pada tahun 2019.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompas TV dalam acara Kompas Malam, Minggu (6/1/2019) Ma'ruf menilai paket kebijakan ekonomi yang telah disusun oleh pemerintahan Jokowi sudah cukup baik.
"Kan paket-paket ekonominya sudah selalu dikeluarkan untuk mengatasi persoalan-persoalan," kata Ma'ruf.
Dengan kebijakan tersebut, Ma'ruf yakin dapat mendorong perekonomian negara menjadi lebih baik di tahun depan.
"2019 bisa lebih bagus lagi. Ya pasar modal kita sudah lebih bagus, kemudian juga semuanya terkendali. Jadi saya kira sudah lebih bagus," ucap Ma'ruf.
• Usulan Andi Arief untuk Prabowo, Bertanya pada Rakyat Apakah Saya Harus Terus Ikut Pilpres?

• Suporter Bola Silaturahmi dan Curhat ke Maruf Amin, sang Cawapres Beri Jawaban
Menurut Ma'ruf, pada tahun 2018 lalu ekonomi Indonesia sempat dirasa kurang bagus lantaran faktor global.
"Memang 2018 kurang bagus sedikit lah, karena faktor global aja. Bukan, kinerja pemerintah sudah optimal, sudah bagus sekali,"
Pernyataan ini dikemukakan Ma'ruf lantaran terdapat banyak pihak yang menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia stagnan pada masa pemerintahan Jokowi.
Hal itu dilakukan agar Indonesia tidak bergantung pada bahan baku impor.
"Bukan seperti di Morowali, bukan itu tujannya industrialisasi itu. Industri dibangun, bahan bakunya diolah dari nikel lalu 100 persen diekspor ke China, bukan itu," kata Faisal.
• BPN Prabowo-Sandi: Kalau PSI Beri Penghargaan, Apa Kami Juga Harus Beri 66 Penghargaan ke Jokowi?
Menurut Faisal, Industrialisasi bukan merupakan bentuk pabriknya, tetapi perilaku industri, disiplin, inovasi, pendidikan, serta pengembangan daerah sendiri.
Tak hanya perkara industrialisasi, menurut Faisal negara Indonesia juga perlu memerhatikan bidang maritimnya.
Sebagai kepulauan terbesar di dunia, Faisal menganggap Indonesia seharusnya mampu mengekspor barang lewat laut dengan lebih banyak porsi.
"Kalau negara maritim, masa proporsi barang yang diekspor lewat lautnya cuma 10 persen?," ucap Faisal.
(TribunWow.com)