Pilpres 2019
KPU Batalkan Pembacaan Visi Misi Paslon, Andi Arief: Ada Rute Terselubung, Berbahaya
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief memberikan kritisi soal pembatalan pembacaan visi misi pasangan calon (paslon) di pilpres 2019.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief memberikan kritisi soal pembatalan pembacaan visi misi pasangan calon (paslon) di pilpres 2019.
Hal ini diungkapkan Andi Arief melalui Twitter miliknya, @AndiArief__, Minggu (6/1/2019).
Andi menganggap visi misi seharusnya memang dibacakan paslon di depan publik.
Agar, publik mengetahui akan dibawa ke mana negeri ini 5 tahun ke depan.
Lalu, jika ada paslon yang menolak mebacakan visi misi, bisa dicuragai ada rute terselubung.
"VIsi Misi itu harus dibacakan Paslon di depan publik agar Publik tahu mau dibawa kemana negeri ini 5 tahun berikutnya.
Kalau Paslon menghindar soal visi misi itu sama juga ada rute terselubung berbahaya akan dilalui negeri ini," tulis Andi Arief.
• Rizal Ramli Kritisi Keputusan KPU yang Bocorkan Pertanyaan, Didi Irawadi: Kalah dengan Miss Universe
Sementara itu, tahu peraturannya menuai polemik, KPU melalui Twitter miliknya, @KPU_ID pun memberi penjelasan, Minggu (6/1/2019).
KPU bahkan mentautkan visi misi kedua paslon di Twitternya agar bisa dibaca semua orang.
"Dan yang paling penting, tim kampanye kedua Paslon sudah setuju dengan semua format seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Berikut visi misi paslon yang bisa diakses di laman //kpu.go.id , KLIK https://kpu.go.id/index.php/pages/detail/2018/953 …
Terima kasih," tulis KPU_ID.
Diberitakan sebelumnya, rencana pembatalan sosialisasi visi misi paslon tersebut dikatakan oleh KPU berdasarkan kesepakatan dengan tim kampanye masing-masing paslon, Jumat (4/1/2019) malam.
• KPU Targetkan Produksi dan Distribusi Kertas Suara Pemilu Selesai Pertengahan Maret
"Sosialisasi visi-misi tadi malam juga sudah diputuskan, silakan dilaksanakan sendiri-sendiri tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Jadi, tidak lagi difasilitasi oleh KPU," kata Ketua KPU Arief Budiman saat ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Keputusan ini diambil KPU karena dirasa sulit jika harus memfasilitasi keinginan kedua tim sukses masing-masing paslon.
"KPU selalu mengatakan semua harus sepakat, kalau enggak, agak repot KPU. Karena masih punya ide yang beda, sosialisasi diputuskan dilakukan masing-masing paslon," ujar Arief pada Kompas.com.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)