Breaking News:

Pemilu 2019

Fahri Hamzah Kritik Imbauan KPU soal Hoaks Surat Suara Tercoblos: Pakaian Calon Aja Belum Disepakati

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik imbauan KPU yang meminta masyarakat waspada terhadap hoaks pemilu, seperti 7 kontainer surat suara tercoblos.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
dpr.go.id
dpr.go.id Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat membuka acara Press Gathering dalam rangka Silaturahmi DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Wisma Griya Sabha DPR RI, Kopo, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan kritikan atas imbauan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal hoaks tujuh kontainer surat suara pemilihan presiden (pilres) 2019 yang sudah dicoblos.

Hal tersebut tampak dari unggahan Fahri Hamzah di laman Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada Sabtu (5/1/2019).

Awalnya, KPU melalui laman Twitter @KPU_ID, Jumat (5/1/2019) menuliskan kicauan berupa imbauan agar masyarakat waspada terhadap hoaks pemilu.

Contohnya adalah hoaks tujuh kontainer surat suara pemilihan presiden (pilres) 2019 yang sudah dicoblos yang disebar pada 2 Januari lalu.

KPU lantas menuliskan sejumlah fakta terkait pihaknya mengatakan bahwa kabar surat suara tercoblos adalah hoaks.

"Waspada #HoaxPemilu

Informasi 7 Kontainer Surat Suara Pilpres sudah dicoblos adalah HOAX

#PerangiHoaxPemilu

Faktanya:

Desain surat suara pilpres belum selesai,

Validasi surat suara tgl 4 Januari 2019,

Dan pencetakan surat suara tgl 16 Januari 2019

#KPUmelayani #SukseskanPemilu2019," tulis KPU.

Menanggapi kicauan tersebut, Fahri Hamzah pun memberikan kritikan.

Menurutnya, ada jalan yang lebih baik untuk memberikan imbauan terkait hoaks tersebut.

"'Sahabat, pakaian calon aja belum disepakati mustahil kartu suara sudah dicetak, jangan percaya sebab semuanya masih proses.

Terima kasih telah melaporkan segala kemungkinan, mari kita jaga agar #Pemilu2019 #LuberJurdil yuk....!!' Gitu aja jawabnya kan selesai," tulis Fahri Hamzah.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, beredar kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.

Satu yang membuat kabar ini menjadi bahan perbincangan adalah kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, di laman Twitternya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.

Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019), sekitar pukul 20.05 WIB.

 

 

Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer.
Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer. ((TWITTER.COM/ANDIARIEF_))

 

Berdasarkan pantauan TribunWow.com, tweet ini telah dihapus.

Selain itu kabar ini juga beredar melalui rekaman suara mengenai sudah dicoblosnya surat suara pilpres.

"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun.

Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu.

Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.

Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya," isi rekaman tersebut.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku lembaga pemilu pun langsung melakukan pengecekan, Rabu (2/1/2019) malam.

Namun, setelah melakukan pengecekan dan klarifikasi terkait kabar tersebut, Ketua KPU Arief Budiman menegaskan kabar itu merupakan hoaks atau berita bohong.

"Berdasarkan keterangan dari Bea dan Cukai tidak ada berita itu. Tidak benar."

"Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu."

"Tidak benar KPU telah menyita satu kontener tersebut. Semua berita itu bohong," tegas Arief Budiman, di Kantor Bea dan Cukai Tipe A 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2018) dini hari.

 

 

Terkait hal ini, Arief Budiman, menegaskan bahwa penyebar isu hoaks soal tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah dicoblos perlu diproses secara hukum.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, menurut Arief Budiman hal ini dikarenakan isu hoaks soal surat suara itu adalah isu yang luar biasa dan berlebihan.

Apalagi, beberapa kali telah muncul hoaks yang menyerang KPU.

Namun, hoaks itu hanya dijawab dengan fakta dan data saja.

"Kali ini kami menganggap isu sekarang (tujuh kontainer surat suara) sangat luar biasa dan berlebihan. Kami merasa tidak cukup hanya menjawab dengan fakta dan data, tapi perlu dilaporkan agar kejadian seperti ini tidak berlanjut," kata Arief Budiman seusai melapor ke Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/1/2019).

Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber telah berhasil menangkap 2 orang pelaku penyebar hoaks tersebut, Jumat (4/1/2019).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, 2 orang tersebut berinisial HY dan LS.

Dedi menjelaskan dua orang itu berperan sebagai penyebar hoaks melalui media sosial.

HY dan LS sama-sama menyebarkan konten tersebut di tempat yang berbeda.

Mereka langsung menyebarkan konten tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya.

"Di Bogor inisialnya HY dia perannya menerima konten kemudian ikut memviralkan, yang kedua namanya LS yang di Balikpapan, sama menerima konten tidak dicek langsung diviralkan," jelasnya.

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Pemilu 2019Fahri HamzahKomisi Pemilihan Umum (KPU)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved