Breaking News:

Pilpres 2019

Ketua KPU Laporkan Penyebar Hoaks Surat Suara Telah Dicoblos: Kali Ini Luar Biasa dan Berlebihan

Ketua KPU Arief Budiman tegaskan penyebar isu hoaks soal tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah dicoblos perlu diproses secara hukum.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Humas KPU
Komisioner KPU dan Pimpinan Bawaslu saat mendatangi kantor Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1/2019) tengah malam. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, menegaskan bahwa penyebar isu hoaks soal tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah dicoblos perlu diproses secara hukum.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, menurut Arief Budiman hal ini dikarenakan isu hoaks soal surat suara itu adalah isu yang luar biasa dan berlebihan.

Apalagi, beberapa kali telah muncul hoaks yang menyerang KPU.

Namun, hoaks itu hanya dijawab dengan fakta dan data saja.

Kubu Prabowo-Sandi Sebut Kabar Hoaks Surat Suara Tercoblos Justru Untungkan Pihak Jokowi-Maruf

Kini, terang Arief Budiman, penyerang harus direspon dengan melaporkannya ke polisi.

"Kali ini kami menganggap isu sekarang (tujuh kontainer surat suara) sangat luar biasa dan berlebihan. Kami merasa tidak cukup hanya menjawab dengan fakta dan data, tapi perlu dilaporkan agar kejadian seperti ini tidak berlanjut," kata Arief Budiman seusai melapor ke Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/1/2019).

Arief Budiman lantas memberikan saran kepada masyarakat yang ingin memberikan penilaian kepada kinerja KPU.

Ia menyebutkan, KPU sangat membuka diri menerima kritikan dan masukan yang ditujukan pada mereka.

Akan tetapi, jelas Arief Budiman, kritikan yang diberikan jangan melalui media sosial.

"KPU sangat membuka diri menerima kritikan dan masukan, termasuk mengingatkan KPU. Tapi jangan melalui media sosial, harus terbuka dan tidak terkesan seolah-olah tidak jelas ditujukan ke siapa," paparnya.

Mengutip TribunJakarta, sebelum melapor, Arief Budiman yang baru datang ke Bareskrim Polri menegaskan KPU akan melawan hal-hal yang mengganggu jalannya pemilu.

"Sebagai penyelenggara pemilu kami punya kewajiban untuk membuat pemilu ini berjalan aman, damai, luber, jurdil. Maka kalau ada ancaman-ancaman tindakan-tindakan yang mengganggu jalannya pemilu, maka KPU akan melawan," kata dia di lokasi, Kamis (3/1/2019).

Tanggapan Sejumlah Tokoh soal Hoaks Surat Suara Tercoblos yang Sempat Buat Panik KPU

Ia juga menyampaikan harapannya agar penyebaran isu hoaks ini bisa ditindak secara profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, beredar hoaks mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.

Kabar ini awal mulanya heboh dan beredar di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp.

Selain itu, kabar ini juga makin mendapatkan perhatian masyarakat setelah Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menuliskan kicauan terkait hal tersebut di laman Twitternya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019), sekitar pukul 20.05 WIB.

Tanggapan Sejumlah Tokoh soal Hoaks Surat Suara Tercoblos yang Sempat Buat Panik KPU

 

Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer.
Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer. ((TWITTER.COM/ANDIARIEF_))

Namun, menurut pantauan TribunWow.com, tweet ini telah dihapus.

Dikutip dari TribunJakarta, ada pula akun Facebook bernama Hermansyah yang menyebarkan pesan tersebut.

KPU Minta Penyebar Hoaks Surat Suara Sudah Tercoblos Diciduk, Andi Arief Kena?

"Di Tanjung Priok ada 7 kontainer berisi 80 juta surat suara yang sudah dicoblos. Hayu padi merapat. Pasti dari Tiongkok tuh," tulis akun Hermansyah.

Selain itu ada juga berupa rekaman suara mengenai sudah dicoblosnya surat suara pilpres ini.

"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.

Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya," isi rekaman tersebut.

Tak ingin kecolongan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku lembaga pemilu langsung melakukan pengecekan.

Kedua lembaga itu melakukan pengecekan di kantor Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, di Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.

Mengutip TribunJakarta, dari info yang belum diketahui kebenarannya tersebut, surat suara yang sudah tercoblos kabarnya milik pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, serta kabarnya telah disita KPU.

Soal Hoaks Surat Suara Dicoblos, Andi Arief Tegaskan Dirinya Hanya Sampaikan Imbauan untuk Dicek

Namun, setelah melakukan pengecekan dan klarifikasi terkait kabar tersebut, KPU dan Bawaslu akhirnya menemukan kabar yang sesungguhnya.

Arief Budiman menegaskan kabar itu merupakan hoaks atau berita bohong.

"Berdasarkan keterangan dari Bea dan Cukai tidak ada berita itu. Tidak benar."

"Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu."

"Tidak benar KPU telah menyita satu kontener tersebut. Semua berita itu bohong," tegas Arief Budiman, di Kantor Bea dan Cukai Tipe A 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2018) dini hari.

 

(TribunWow.com)

Tags:
Komisi Pemilihan Umum (KPU)Berita HoaksBerita Hoaks Surat Suara Telah DicoblosArief BudimanAndi AriefPilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved