Terkini Daerah
BMKG Laporkan Gempa Bumi di Ambon, Kekuatan Guncangan Sebesar M 4,6
BMKG melaporkan adanya gempa bumi di Ambon dengan kekuatan M 4,6. Gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa bumi di Ambon, Maluku, dengan kekuatan M 4,6.
Hal itu dilaporkan langsung oleh BMKG di laman Instagram resminya, @infobmkg, Kamis (3/1/2019).
Seperti dilansir TribunWow.com, BMKG melaporkan bahwa telah terjadi gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Ambon dan sekitarnya.
BMKG menunjukkan hasil analisis bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 13:21:21 WIT dengan kekuatan M 4,6.
• Gempa Bumi Magnitudo 3.4 Guncang Kulawi Sulteng, BMKG Imbau Warga untuk Tetap Tenang
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,68 LS dan 127,74 BT, tepatnya di laut 47 km barat Ambon pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan informasi warga, BMKG menyebutkan bahwa guncangan gempa bumi yang dirasakan di Ambon termasuk dalam II MMI.
Hingga kini belum ada laporan kerusakan maupun korban.
Gempa bumi ini juga tidak berpotensi tsunami.
BMKG menyatakan hingga pukul 13:37 WIT belum terjadi gempa susulan.
BMKG juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi BMKG serta arahan BPBD.
• Cerita di Balik Perayaan Tahun Baru 2019: Baku Tembak Petasan hingga Gempa Bumi
"Gempa bumi guncang Ambon, tidak berpotensi tsunami.
Hari Kamis, tanggal 03 Januari 2019 gempabumi tektonik mengguncang wilayah Ambon dan sekitarnya.
Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi terjadi pada pukul 13:21:21 WIT dengan kekuatan M=4.6.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.68 LS dan 127.74 BT, tepatnya di laut 47 km Barat Ambon pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan informasi warga, intensitas guncangan gempabumi tersebut dirasakan di Ambon III MMI.
Di daerah tersebut, guncangan gempabumi dirasakan oleh banyak orang.
Hingga laporan ini disusun, belum ada laporan kerusakan maupun korban.
Ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang menyebabkan terjadi deformasi batuan, sehingga memicu terjadinya gempabumi.
Meskipun dangkal dan terjadi di laut, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Terkait dengan peristiwa gempabumi Ambon yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 13:37 WIT belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi BMKG serta arahan dari BPBD.
Khususnya masyarakat di pesisir pantai dihimbau agar tidak terpancing isu, karena gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Ambon, 03 Januari 2019
Sunardi, S.Kom
Kepala Stasiun Geofisika Ambon," tulis @infobmkg sebagai caption.
• Ini Daftar Bencana di Indonesia pada Desember 2018, Tsunami, Gempa Bumi hingga Tanah Longsor
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
• Memasuki Hari Pertama Tahun 2019, Gempa Guncang Wilayah Lombok Utara NTB
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.(TribunWow.com/Nirmala)