Breaking News:

Kabar Tokoh

Sebut Kalender BNPB Hitam Semua, Sutopo Purwo Nugroho: Bencana Tak Mengenal Hari Libur

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengaku pihaknya akan tetap bekerja meski ada liburan akhir tahun.

Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TribunWow.com/Octavia Monica
Sutopo Purwo Nugroho. 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengaku pihaknya akan tetap bekerja meski ada liburan akhir tahun.

Hal itu disampaikan Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN, Senin (31/12/2018).

Dalam cuitannya, Sutopo mengunggah sebuah foto kalender BNPB pada bulan Desember 2018 yang tidak ada warna merah penanda libur di tanggalnya.

Angin Puting Beliung di Cirebon, Sutopo: 1 Meninggal Dunia, 165 Rumah Rusak, Lihat Videonya

Lantas, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana tidak mengenal hari libur.

Bahkan, kata Sutopo Purwo Nugroho, BNPB dan BPBD tetap bekerja di kantor dan lapangan meski banyak orang cuti libur akhir tahun.

Lebih lanjut, Sutopo menuturkan, kalender 2019 mendatang sudah siap dicetak dengan warna hitam semua.

"Di saat banyak orang cuti liburan akhir tahun.

Kita di BNPB dan BPBD tetap bekerja di kantor dan lapangan.

Sebab kalender BNPB hitam semua.

Tak ada warna merah penanda libur.

Bencana tak mengenal hari libur.

Kalender 2019 pun sedang siap dicetak dengan warna hitam semua," tulis Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo Purwo Nugroho Menjadi Pemberitaan di media asal Amerika Serikat

Sebelumnya diberitakan, Sutopo Purwo Nugroho menjadi pemberitaan di media asal Amerika Serikat, The New York Times.

Berita tentang Sutopo dimuat sebagai The Saturday Profile.

Setelah Jokowi dan Raisa, Sutopo Ungkap Tokoh Dunia yang Ingin Ditemuinya pada The New York Times

Dalam berita yang dimuat, pada Jumat (28/12/2018), The New York Times menyoroti bagaimana tahun ini menjadi tahun di mana Sutopo hidup dengan bencana.

Baik itu bencana nasional maupun 'bencana' secara personal.

Cover berita profil tentang Sutopo di The New York Times, Jumat (28/12/2018).
Cover berita profil tentang Sutopo di The New York Times, Jumat (28/12/2018). (The New York Times)

The New York Times menyoroti bagaimana kegigihan Sutopo yang tetap sigap menyampaikan informasi mengenai bencana di Indonesia di tengah kondisinya yang saat ini sedang melawan kanker paru-paru stadium 4.

"Dia bukan perokok seumur hidupnya, dia tahu awal tahun ini, pada usia 48 tahun, bahwa dia menderita kanker paru-paru stadium 4. Dokter memberinya satu hingga tiga tahun untuk hidup," tulis The New York Times dalam artikel yang berjudul "He Helped Indonesia Through a ‘Year of Disasters,’ While Facing His Own" tersebut.

Dalam wawancaranya, Sutopo mengaku pada The New York Times bahwa dia memang terkejut saat mendengar berita tersebut.

Namun, akhirnya dia bisa menerima penyakitnya itu sebagai takdir.

"Ketika saya mendengar diagnosis (kanker) pada bulan Januari, saya terkejut. Setelah itu, saya menerima bahwa itu adalah takdir saya, sama seperti orang-orang yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami," katanya pada The New York Times.

The New York Times juga menyoroti isi Twitter Sutopo, @Sutopo_PN, yang dipenuhi dengan kabar soal bencana alam dan kadang diselingi dengan foto dirinya menjalani kemoterapi.

Kepada The New York Times, Sutopo mengatakan bahwa dirinya sering lupa tentang penyakit yang dideritanya itu saat harus melakukan konferensi pers terkait bencana alam.

Ia menyebutkan, tahun ini adalah tahun dengan bencana paling buruk di Indonesia selama satu dekade.

"Ini adalah tahun bencana," kata Sutopo.

The New York Times juga menuliskan bagaimana perjuangan Sutopo mengabarkan tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018.

"Ketika tsunami kedua tahun ini melanda pada malam 22 Desember di Selat Sunda, Pak Sutopo berada di kota Yogyakarta, berlibur bersama keluarganya dan mencari pengobatan alternatif untuk kankernya," tulis The New York Times.

"Dia dengan cepat mulai mengirim pembaruan ke media berita, terus melakukannya sampai jam 1 pagi. Dia kembali bekerja sebelum jam 6 pagi, meminta maaf atas kesalahan ketik dalam pesannya, mengatakan bahwa jari-jari tangan kirinya mati rasa akibat perawatannya," imbuh media tersebut.

The New York Times Soroti Perjuangan Sutopo Purwo Nugroho di Tengah Bencana dan Kanker

The New York Times juga menuliskan bagaimana Sutopo bisa bekerja sebagai Humas BNPB.

Media tersebut juga menyoroti bagaimana cara Sutopo menyampaikan kabar bencana di media sosialnya.

Tak hanya itu, The New York Times juga memuat tentang pertemuan Sutopo dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dan penyanyi Raisa Andriana.

Saat ditanya siapa lagi tokoh terkenal yang ingin ditemui, Sutopo mengaku ingin bertemu Obama.

"Bukan Donald Trump," kata Sutopo.

"Obama," jawabnya pada The New York Times.

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BNPBSutopo Purwo Nugroho
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved