Hotman Paris Cerita Mimpi Tangisan Ibu Sopir Bupati Lampung Utara yang Tewas: Saya Merasa Bersalah

TRIBUNWOW.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea kini tengah berlibur di Bali.

Bukannya menikmati liburan dengan perasaan bahagia, Hotman Paris justru mengungkapkan rasa sedih dan bersalahnya dalam sebuah video unggahan Instagram @hotmanparisofficial.

Dilansir TribunWow.com, dalam video yang diunggah pada Sabtu (29/12/2018), Hotman Paris sedang berada di kolam renang vila sambil memegangi sebuah ban.

Dari kolam renang, Hotman Paris menceritakan mimpinya semalam yang membuat dirinya merasa sedih.

• Kisah Viral Polisi Peluk Pesepakbola Cilik yang Kehilangan Keluarganya saat Tsunami, Lihat Videonya

Hotman Paris menuturkan bahwa semalam ia kedatangan wanita cantik dari Milan di Kuta, namun entah mengapa Hotman malah lebih memilih untuk pulang ke vila dan tidur.

"Tadi malam saya kedatangan wanita cantik dari Milan di Kuta, Bali. Tapi entah kenapa kok saya pengennya pulang tidur, pengennya balik ke vila, dan akhirnya saya minta izin balik ke vila," ungkap Hotman Paris.

Setelah kembali ke vila dan tidur, ia malah bermimpi didatangi seorang wanita  yang menangis kepadanya.

Bagi Hotman Paris, tangisan wanita itu terasa sangat nyata hingga air matanya terasa membasahi tangan Hotman.

"Tengah malam saya tiba-tiba terbangun. Sepertinya saya baru bermimpi didatangi wanita yang sudah tua dengan penutup kepala."

"Dengan menangis-nangis, kerasa tangan saya kena air matanya di tempat tidur," lanjut Hotman Paris.

• Ditanya Resolusi 2019, Jawaban Angela Lee Bikin Kaget Hotman Paris dan Melaney Ricardo

Ketika bangun dari tidur, Hotman Paris terus berusaha mengingat-ingat wajah seorang ibu dalam mimpinya itu hingga ia teringat bahwa itu adalah orang yang pernah mengadu kepadanya.

"Sesudah saya terbangun, saya terus ingat-ingat wajah ibu itu. Akhirnya saya baru ingat bahwa itu adalah seorang ibu yang anaknya terbunuh di Lampung," lanjutnya.

Di unggahan berikutnya, Hotman Paris tampak sudah selesai berenang dan kembali mengungkapkan unek-uneknya di depan kamera.

Hotman Paris menceritakan kisah yang sama bagaimana ia didatangi seorang ibu di dalam mimpi.

Hotman Paris menceritakan bahwa ibu itu adalah klien yang pernah mendatanginya di Kopi Johny beberapa waktu lalu.

Ibu tersebut datang jauh-jauh dari Lampung di saat yang bersamaan Hotman Paris hendak berangkat ke Bali.

Ibu itu ingin mengadu tentang kasus anaknya yang berprofesi sebagai sopir pribadi Bupati Lampung Utara yang meninggal dunia pasca dianiaya.

• Angela Lee Cerita Pengalaman Pahit saat Dipenjara ke Hotman Paris: Tebang Bambu hingga Ambili Batu

"Saya baru sadar wajah ibu itu adalah yang pernah datang ke Kopi Johny sebelum saya bernagkat ke Bali
yang pernah datang nangis-nangis karena anaknya terbunuh di Lampung."

"Anaknya sebagai sopir pejabat terbunuh di Lampung atau dibunuh di Lampung," ungkap Hotman Paris.

Karena mimpi tersebut, Hotman Paris pun kini merasa bersalah karena belum bisa membantu ibu itu dengan maksimal kala dirinya berangkat ke Bali.

"Saya merasa bersalah karena begitu dia datang ke Kopi Johny dari Lampung, dia datang dari Lampung saya berangkat liburan (ke Bali) dan sekarang air matanya mengikuti saya ke Bali," pungkas Hotman Paris.

Diberitakan sebelumnya, Hotman Paris sempat mengunggah saat-saat pengaduan ibu tersebut.

Anaknya adalah korban penganiayaan oleh oknum di lingkungan bupati karena dituduh mencuri uang Rp 25 juta.

Kepada Hotman Paris, ibu itu mengatakan bahwa penganiaya ada empat orang namun yang dijadikan tersangka hanya satu orang.

Hotman Paris jadi penasaran siapa sebenarnya yang menyuruh oknum tersebut untuk menganiaya.

Hotman Paris pun berharap kasus ini segera ditanggapi Kapolda dan Wakapolda Lampung.

Berikut video lengkapnya:

Dikutip dari TribunLampung, Polda Lampung telah menetapkan dua tersangka atas penganiayaan terhadap Yogi Andika pada Mei 2018.

Dari hasil penyidikan yang diungkap oleh Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana, dua tersangka itu adalah AN (oknum TNI) dan MI (oknum PNS Lampung Utara).

Yogi diketahui dibawa dalam kondisi penuh luka ke RSUAM pada Juli 2017.

5 hari dirawat, Yogi dibawa pulang lantaran keluarga tidak memiliki biaya.

Yogi kemudian meninggal dunia.

Selang 7 bulan pasca kematiannya, polisi melakukan autopsi guna penyelidikan lebih lanjut.

Makam Yogi pun akhirnya dibongkar.

• Fakta Dugaan Pencabulan Mahasiswi oleh Dosen, Dilakukan saat Kumpulkan Tugas hingga Sikap Dekan

Keluarga Yogi mengatakan bahwa korban sempat mengungkapkan dianiaya oknum yang diduga dekat dalam lingkaran orang 'tokoh wahid'.

Hingga kini, kasus Yogi belum menemukan titik terang.

Terakhir, pihak keluarga bahkan meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Ibu korban, Hartati (56) mengatakan aktor utama dan motif penganiayaan anaknya belum juga terungkap.

“Saya mohon kepada Pak Presiden, Bapak Kapolri, ada keadilan buat saya. Tolong ungkap dan tangkap pelaku pembunuh anak saya,” kata Hartarti saat mendatangi sebuah rumah di belakang RM Bakso Sony, Jalan W Monginsidi, Bandar Lampung, Selasa, 25 Desember 2018.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)