Pengaturan Skor
Akui Larang Fakhri Husaini Datang ke Mata Najwa, Sekjen PSSI Ratu Tisha Tak Ingin Ada Salah Paham
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria angkat bicara soal kabar dirinya melarang Mantan Pelatih Timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini hadir di Mata Najwa.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria angkat bicara soal kabar yang mengatakan bahwa Mantan Pelatih Timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini dilarang hadir ke acara Mata Najwa oleh PSSI.
Dilansir TribunWow dari BolaSport.com, Tisha mengaku jika hal tersebut benar adanya.
Namun, Tisha menjelaskan jika larangan kepada Fakhri itu dikarenakan pihaknya merasa khawatir akan adanya pembantaian kepada federasi dalam acara tersebut.
"Sebagai keluarga, PSSI tidak mau mengomentari apa yang keluarga PSSI komentari di media," kata Tisha, Sabtu (29/12/2018).
• Ratu Tisha Bocorkan Pertanyaan yang Diterimanya saat Diperiksa Satgas Anti Mafia Bola
"Karena layaknya keluarga, pembicaraan melalui apa pun itu bisa terjadi salah paham dan macam-macam. Pelatih, anggota, pemain, itu adalah keluarga PSSI. Saya tidak bisa bicara banyak tentang hal itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Mantan pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini menceritakan alasan PSSI tak mau hadir di acara Mata Najwa bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 1" yang live di Trans7 pada Rabu (28/11/2018).
Dilansir TribunWow.com dari BolaSport.com, hal tersebut dipaparkan oleh Fakhri pada Rabu (26/12/2018), sebulan setelah acara itu berlangsung.
Dalam acara Mata Najwa bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 1", dibahas sejumlah hal yang seharusnya bisa dilakukan PSSI untuk memperbaiki nasib persepakbolaan Indonesia.
Di acara tersebut juga dibahal soal pengaturan skor yang terjadi di Liga 2 Indonesia.
Fakhri menuturkan, Sekjen PSSI, Ratu Tisha menghubunginya dan mengaku jika dirinya diundang ke acara tersebut.
Namun, Ratu Tisha tak mau menghadiri acara tersebut.
Bahkan, Tisha meminta agar Fakhri juga tak menghadiri acara tersebut.
• Satgas Anti Mafia Bola Resmi Ringkus Seorang Anggota Komdis PSSI terkait Pengaturan Skor

"Dia sampaikan, 'kami ini juga diundang tapi kami tidak mau datang. Terus kalau bisa coach Fachri tidak usah hadir ke sana,'."
"Saya bilang, alasannya apa? Saya juga bukan bagian dari PSSI lagi karena kontrak saya sudah habis karena kontrak saya selesai siapapun yang ngehubungin saya tidak ada kaitannya dengan PSSI," kata Fakhri.
Diketahui, Fakhri memang diundang ke acara tersebut untuk memberikan tanggapan soal dugaan pengaturan skor yang terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia.
"Saya sampaikan ke Tisha, saya tidak sekali dua kali diundang TV tapi saya tidak hadir karena yang ngundang acaranya kurang menarik dan saya sedang tidak ada di Jakarta dan ada kerjaan yang harus saya selesaikan," ungkapnya.
"Kalau Mata Najwa buat saya menarik, bunyinya pengaruh match-fixing terhadap pembinaan usia muda, saya punya kepentingan di situ," tambahnya.
Menurut Fakhri, alasan Ratu Tisha tak menghadiri acara Mata Najwa adalah karena khawatir jika PSSI akan 'dibantai'.
"Dia bilang tidak hadir karena khawatir di sana cuma jadi pembantaian saja. Kalau kalian tidak hadir terus, PSSI memang dibantai orang," cerita Fakhri.
Fakhri bahkan menawarkan Ratu Tisha untuk hadir bersama-sama dengannya.
"Saya juga tidak bodoh-bodoh banget yang bagus di PSSI juga tidak mungkin saya bilang tidak baik," kata dia.
Fakhri memaparkan, sebelum hadir di acara Mata Najwa, memang ada sejumlah pihak yang menghubungi Fakhri dan meminta agar ia tak muncul di televisi.
Namun, ia tak menghiraukannya dan tetap datang menjadi pembicara tamu di Mata Najwa.
"Ada perbedaan pendapat yang tajam, dan saya mengakui itu. Contoh, saya dilarang-larang datang ke Mata Najwa," kata Fakhri kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).
Menurutnya, ada tiga orang yang menelpon dan memintanya tak hadir di acara itu, sebelum berangkat.
"Yang terakhir telepon dan panjang itu Sekjen (Ratu Tisha). Hampir satu jam telepon," ungkapnya.
Namun, Fakhri nekat hadir kesana.
Menurut Fakhri, dirinya memiliki tanggung jawab untuk kebaikan sepak bola Indonesia.
Lebih lanjut, Fakhri merasa pernyataannya di acara tersebut tak ada satu pun yang dengan sengaja memojokkan PSSI.
"Dan faktanya kemarin saya tidak menyerang PSSI. Mungkin satu-satunya yang dianggap menyerang itu karena salah satu dari dua Exco itu tidak kenal Vigit Waluyo tapi saya kenal, itu dianggap beda," ujar Fakhri.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Jumat (30/11/2018), di acara Mata Najwa pada Rabu (28/11/2018), Fakhri turut membicarakan soal Vigit Waluyo.
• Sekjen PSSI Ratu Tisha Hadiri Panggilan Satgas Antimafia Bola, saat Ini Sudah Ada 4 Tersangka
Awalnya nama Vigit Waluyo jadi obyek pembicaraan karena mantan pengatur skor, Bambang Suryo menyebutkan jika Vigit adalah satu diantara dalam match fixing sepakbola Indonesia.
Menurut Fakhri, nama Vigit cukup familiar di kalangan pelaku bola Indonesia.
Ia mengatakan, semua pemain dan pelatih di Indonesia mengerti siapa sosok Vigit Waluyo.
"Semua pemain bola dan pelatih di Indonesia pasti tahu Vigit itu siapa," kata Fakhri Husaini.
Sebelumnya, pernyataan Bambang Suryo mengenai Vigit dapat dibilang menimbulkan perdebatan seperti terlihat di dunia maya.
Bambang menyebut jika Vigit adalah satu di antara dalang pengaturan skor di sepak bola Tanah Air.
Vigit, kata Bambang, sudah memegang tim sejak era Galatama.
Maka tak heran jika Vigit disebut sebagai aktor utama. (TribunWow.com)