Terkini Daerah
Atasi Masalah Banjir Tahunan, Anies Baswedan Ajak Warga Kelola Air Hujan dengan Drainase Vertikal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan program pengelolaan air hujan dengan drainase vertikal untuk menyelesaikan masalah banjir di Jakarta
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan ajakannya untuk mengelola air hujan dengan sistem drainase vertikal untuk menangani masalah banjir di Jakarta.
Hal itu disampaikan Anies melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan pada Kamis (27/12/2018).
Awalnya Anies mengungkapkan saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melaksanakan program pengelolaan air hujan menggunakan sistem drainase vertikal untuk menyelesaikan masalah banjir di Jakarta.
Tak hanya itu, pembuatan drainase vertikal juga dapat menjadi cadangan air tanah saat musim kemarau tiba.
Dari program Pemprov tersebut, Anies turut mengajak warga Jakarta untuk membuat drainase vertikal sendiri di rumah masing-masing.
Sepeti video Anies dari Dinas Komuniasi Informatika dan Statistika Provinsi DKI Jakarta yang diunggah tampak mengajak masyarakat untuk melakuan gerakan menabung air hujan.
Pertama, buat lubang pada tanah dan usahakan menggali tidak sampai keluar air.

Kedua, perkuat dinding sumur menggunakan bata dengan celah satu jari.
• Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Tri Rismaharini Harap Surabaya dan Indonesia Terhindar Bencana

Ketiga, apabila kelebihan air, buat saluran air masuk dari talang dan keluar menuju parit.

Keempat, isi bagian bawah drainase vertikal dengan batu koral/kerikil.
• Foto dan Video Penampakan Terbaru Jalan Gubeng Surabaya yang Hampir Rampung Dibenahi Pasca Ambles

Kelima, tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton dan rumput/tanaman.

Dari pembuatan drainase vertikal tersebut, Pemprov DKI jakarta berharap dapat menanggulangi permasalahan klasik Jakarta saat musim penghujan tiba.
Anies juga mengungkapkan, pembuatan program tersebut dapat mengurangi volume air di saluran/ sungai sekaligus menjadi tabungan atau cadangan di air tanah Jakarta.
Saat ini, Pemprov SKI sudah membuat drainase vertikal di 6.500 titik yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta.
"Untuk menyelesaikan masalah banjir Jakarta harus dibereskan dari hulu hingga hilir.
Dan bila kita bicara hulu maka ada dua, hulu yang di atas Jakarta seperti Bogor dan hulu yang ada di atas rumah kita.
Hulu di Bogor kita bisa bereskan dengan membangun bendungan, lalu bagaimana dengan hulu yang ada di atas rumah kita?
Saat ini dengan pola drainase horisontal, limpasan air hujan dari atap dan air dari Bogor masuk ke saluran dan sungai yg dibeton, dialirkan secepatnya ke laut tanpa sempat terserap ke dalam tanah, hanya 13% yang terserap ke tanah.
Sementara setiap tahun pada musim kemarau banyak area di Jakarta yang mengalami krisis air bersih.
Tanpa disadari Kita selama ini telah menyia-nyiakan air hujan yang bisa menjadi cadangan air bersih.
Untuk itu Pemprov DKI Jakarta melaksanakan program pengelolaan air hujan: drainase vertikal, agar air hujan dapat ditampung, meresap ke dalam tanah dan mengurangi limpasan air dari rumah ke saluran air dan sungai (zero run off).
Dengan Drainase Vertikal kita dapat mengurangi volume air di saluran/ sungai sekaligus menjadi tabungan, cadangan air tanah di Jakarta.
Hingga saat ini Pemprov DKI telah membuat drainase vertikal di 6500 titik yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta.
Padahal untuk kota sebesar Jakarta kita membutuhkan sekitar 1,8 juta drainase vertikal.
Teman-teman dapat membuat sendiri drainase vertikal di rumah masing-masing.
Bagaimana caranya? Simak video berikut," tulisnya.
• Pasca Tsunami, BNPB Kerahkan 3 Helikopter untuk Distribusikan Bantuan ke Pandeglang, Banten
Seperti dikutip dari Wartakotalive.com, Anies menuturkan bahwa program tersebut sangat efektif untuk diterapkan di Ibu Kota Jakarta, terlebih di permukiman yang padat penduduk.
"Dari sisi tempat yang memang masih bisa menyerap air, mayoritas di Jakarta masih bisa, itu akan sangat efektif," tuturnya.
Nantinya, sistem Drainase vertival ini akan menerapkan konsep teknologi Zero Run-Off (ZRO) yaitu konsep yang memadukan antara intensitas hujan, tampungan, resapan, manfaat atau konsumsi serta alirkan (ITRMA) sisa air limpasan keluar kawasan hingga 0 persen (zero run off).
"Kebijakan ke depannya adalah kita ingin zero run off. Dari halaman rumah gedung karena itulah kita siapkan program untuk vertikal drainase ini," ungkap Anies, Selasa (13/11/2018).
(TribunWow.com/ Atri Wahyu Mukti)