Breaking News:

Tsunami di Banten dan Lampung

Pakar Asing Prediksi Kemungkinan Tsunami Susulan di Selat Sunda, Fadli Zon: Peringatan yang Nyata

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon memberikan komentar terkait tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda.

Penulis: Vintoko
Editor: Bobby Wiratama
Tribunnews.com
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon memberikan komentar terkait tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda.

Hal itu disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitternya, @fadlizon, Rabu (26/12/2018).

Awalnya, Fadli Zon menanggapi sebuah pemberitaan yang menyebutkan akan terjadi tsunami susulan di wilayah Selat Sunda.

Ucapan Belasungkawa Sederet Politisi untuk Bencana Tsunami, dari Ridwan Kamil hingga Fadli Zon

Dalam pemberitaan media asing itu, para pakar memberi peringatan bahwa kemungkinan adanya tsunami susulan yang tak lain karena aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih berlanjut.

Menanggapi itu, Fadli Zon menyesalkan tidak ada peringatan yang memadai untuk mendeteksi datangnya tsunami.

Wakil Ketua Umum Gerindra itu mengeluhkan kenapa tidak ada peringatan meskipun sudah jelas Anak Krakatau sedang aktif.

"Kenapa bgt lengah shg tak ada peringatan mmadai datangnya tsunami? Tak ada peringatan, tak ada pengumuman, tak ada sirine... Sdh jelas “Anak Krakatau” sdg aktif tak henti. Ada kemungkinan terjadi tsunami susulan selama gunung berapi itu masih bergolak. Inilah peringatan yg nyata," tulis Fadli Zon.

Sementara itu diberitakan Tribun-Video sebelumnya, sejumlah pakar tsunami dari luar negeri memprediksi kemungkinan adanya tsunami susulan di wilayah Selat Sunda.

Mengutip Channel News Asia, prediksi tersebut disampaikan pada Minggu (23/22/2018), sehari setelah gelombang tsunami menerjang kawasan Selat Sunda yang dipicu oleh letusan Gunung Anak Krakatau.

Richard Teeuw, peneliti tsunami dari University of Portsmouth Inggris, mengungkapkan bahwa kemungkinan munculnya tsunami susulan tak lain karena aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih berlanjut.

Senada, Jacques-Marie Bardintzeff, peneliti tsunami lainnya dari University of Paris-South juga memperingatkan masyarakat untuk waspada terkait aktifitas Gunung Anak Krakatau yang tidak stabil.

Sejumlah Pakar Luar Negeri Prediksi Kemungkinan Tsunami Susulan di Selat Sunda karena Alasan Ini

"Tsunami dahsyat yang disebabkan oleh letusan gunung berapi jarang terjadi. Salah satu yang paling terkenal (dan mematikan) disebabkan oleh letusan Krakatau pada 1883," kata dia.

Bardintzeff juga menerangkan bahwa Gunung Anak Krakatau telah aktif sejak Juni 2018.

Ia menambahkan bahwa saat ini sebenarnya dibutuhkan survei sonar untuk memetakan wilayah darat laut sekitar Gunung Anak Krakatau.

"Tapi, sayangnya survei kapal selam biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diorganisasi dan dilaksanakan," ujar Bardintzeff

Pakar ketiga David Rothery dari Open University di Inggris, mengungkapan dugaan penyebab tsunami di Selat Sunda.

"Tampaknya disebabkan oleh keruntuhan bawah air," dari bagian Anak Gunung Krakatau, kata David.

Anak Krakatau adalah pulau vulkanik yang muncul sekitar tahun 1928 di kawah yang ditinggalkan oleh Gunung Krakatau, yang letusan besarnya pada tahun 1883 menewaskan sedikitnya 36.000 orang.

Update Korban Tsunami Banten dan Lampung Selatan: 429 Orang Meninggal, 1485 Luka-luka, 154 Hilang

Simon Boxall dari Southampton University menambahkan, wilayah itu juga berada dalam gelombang musim semi.

"Dan akan terlihat bahwa gelombang menghantam beberapa wilayah pantai pada titik tertinggi dari gelombang tinggi ini, memperburuk kerusakan yang terjadi," ujar Boxall.

Indonesia sendiri memiliki 127 gunung berapi aktif dan terletak di "Cincin Api" Laut Pasifik di mana sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Lihat videonya berikut ini:

(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Tsunami Selat SundaTsunami di Banten dan LampungFadli Zon
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved