Breaking News:

Tsunami di Banten dan Lampung

Update 5 Kabar Fakta Tsunami Banten dan Lampung, Kondisi, Korban, Imbauan hingga Cari Orang Hilang

Berikut fakta terbaru mengenai tsunami Banten dan Lampung. Kondisi, Korban, Imbauan hingga Cari Orang Hilang.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
Rilis Tribun Wow
Gambar pantauan udara pasca tsunami Selat Sunda 

TRIBUNWOW.COM - Di penghujung tahun 2018, Indonesia kembali berduka dengan adanya bencana tsunami di Selat Sunda yang menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada Sabtu, (22/12/2018) malam.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam press release mengatakan tsunami tersebut bukan akibat dari gempa bumi, melainkan adanya aktivitas tektonik.

Tsunami dimungkinkan akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Selain itu, pada saat yang bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama.

Sehingga, terdapat kombinasi fenomena alam, yakni tsunami dan gelombang pasang.

5 Fakta Meninggalnya Dylan Sahara, Terus Dicari Ifan Seventeen hingga Dimakamkan di Ponorogo

Berikut fakta terbaru mengenai tsunami Banten dan Lampung yang TribunWow.com rangkum:

1. Update Korban

Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com, data sementara dampak bencana yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB tercatat 373 orang meninggal dunia.

Sementara 1459 orang dikabarkan mengalami luka-luka.

Serta 128 lainnya masih dinyatakan hilang, dan 5.665 orang berada di pengungsian.

Korban yang mengungsi tersebut tersebar di 5 Kabupaten di Pandeglang.

Para pengungsi ini jumlahnya menurun dibanding pada hari Minggu (23/12/2018) jumlah pengungsi mencapai 11.453 orang.

Jumlah pengungsi berkurang karena sudah mulai kembali ke rumah.

Kondisi dua mobil yang terseret arus tsunami di daerah pantai Carita, Pandeglang, Banten.
Kondisi dua mobil yang terseret arus tsunami di daerah pantai Carita, Pandeglang, Banten. (Twitter/@jamesmassola)

2. Kondisi Terdampak

Dalam informasi yang sama, keadaan terdampak mengalami kerugian fisik akibat tsunami, meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak.

Selain itu 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

Ada beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat.

"Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat."

Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan.

"Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12/2018).

Bantu Temukan Jenazah Tsunami Banten, Anjing Pelacak Tak Mau Beranjak Pergi Sebelum Jasad Diangkat

Keadaan pasca terjangan tsunami Selat Sunda
Keadaan pasca terjangan tsunami Selat Sunda (Rilis Tribun Wow)

3. Kekurangan Kantong Jenazah

Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten menuturkan kekurangan kantong jenazah untuk mengangkut korban meninggal dunia.

"Kami sudah habis persediaan kantong jenazah sebanyak 100 kantong," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zenal saat jumpa pers di Pos Utama Bencana Tsunami di Pandeglang.

Dikutip oleh TribunJakarta, kehabisan kantong mayat dapat menghambat proses pencarian

Khususnya ketika tim menemukan jenazah di lokasi bencana, kata Zenal.

Saat ini, Basarnas terus melakukan evakuasi dan banyak menemukan korban tsunami yang sudah meninggal dunia.

Dylan Sahara Ditemukan Meninggal Dunia, Ifan Seventeen: Makasih Temen-temen Doanya

Akibat kekurangan kantong itu maka petugas kesulitan untuk mengangkut jenazah ke kendaraan ambulans atau ke puskesmas.

"Kami minta kekurangan kantong jenazah dapat terpenuhi," katanya.

Menurut dia, saat ini jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Pandeglang mencapai 373 orang dan kemungkinan terus bertambah, sebab korban gelombang tsunami masih banyak yang belum ditemukan.

"Kami minta kantong jenazah bisa terbantu karena saat ini sudah tidak memiliki," katanya.

4. Imbauan BMKG

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat konferensi pers di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018) memberikan imbauan untuk masyarakat.

Imbauan itu agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar pantai di Selat Sunda hingga Selasa (26/12/2018), dikutip dari Kompas.com.

"Dimohon agar tidak beraktifitas terlebih dahulu (di pantai sekitar Gunung Anak Krakatau) sampai tanggal 26 Desember," ujar Dwikorita.

Ia mengatakan, Gunung Anak Krakatau diprediksi masih akan beraktivitas.

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau (Twitter Sutopo Purwo Nugroho)

Pantauan tim BMKG yang Senin pagi mencoba mendekat, gunung tersebut masih mengeluarkan abu vulkanik.

Dwikorita meneruskan, gelombang tinggi diperkirakan masih akan terjadi karena efek cuaca.

Menurutnya, kelanjutan imbauan tersebut akan melihat kondisi di lapangan dan BMKG akan memberi informasi lebih lanjut terkait hal itu.

Mengenai kemungkinan tsunami susulan, beberapa lembaga terus memantau aktivitas Anak Gunung Krakatau.

"Kami di bawah koordinasi Kemenko Maritim ada BMKG, ada geologi, lembaga yang lain, masih terus menganalisis itu," katanya.

Humas BNPB Sutopo Ungkap Alasan Tsunami di Banten dan Lampung Tidak Terdeteksi

5. Cara Mencari Keluarga

Palang Merah Indonesia (PMI) menghadirkan fasilitas yang dapat membantu masyarakat mencari keluarga yang terkena dampak bencana tsunami Selat Sunda, dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya melaporkan anggota keluarganya yang hilang, masyarakat juga dapat melaporkan status keselamatannya melalui situs ini.

Situs tersebut dapat diakses melalui link berikut:

https://familylinks.icrc.org/lampung-banten/id/pages/home.aspx

Caranya, masyarakat membuka situs yang tersedia, kemudian memilih menu "Mendaftarkan diri sebagai 'Saya Selamat'".

Setelah itu, form yang disediakan dapat diisi secara jelas dan lengkap, sehingga masyarakat yang tengah mencari dapat mengetahui keberadaan keluarganya.

Selain itu, juga terdapat menu "Pencarian".

Dalam menu ini, telah terdapat beberapa data yang masuk.

Dari data laporan masuk terdapat beberapa keterangan baik orang hilang atau menyatakan korban selamat.

Kepala Sub Divisi Pemulihan Hubungan Keluarga PMI Pusat, Andreane Tampubolon menuturkan para pencari diharap aktif memeriksa website.

"Kami menyarankan untuk pencari juga aktif memeriksa website," kata Anne saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/12/2018) siang.

Cara mencari kerabat yang hilang karena tsunami Banten dan Lampung
Cara mencari kerabat yang hilang karena tsunami Banten dan Lampung (Twitter/ @PMI)

Meskipun dikelola secara mandiri, lanjut Ane, pihaknya tetap akan memeriksa secara berkala data yang masuk di situs ini.

"Kalau ada yang ketemu, keluarga akan kami kabari. Karenanya kami minta untuk isi data selengkap mungkin. Kami akan datangi tempat-tempat pengungsian dan juga rumah sakit," ujar Ane.

Ane mengimbau masyarakat yang selamat dari bencana untuk mengisi formulir di situs ini. "Karena siapa tau keluarga ada yang mencari," tutur dia.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Update jumlah korban tsunami di Banten dan LampungKorban Tsunami di Banten dan LampungTsunami di Banten dan LampungAndi SeventeenIfan Seventeen
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved