Terkini Daerah
Kronologi Lengkap Dua Warga Abdya Aceh Hilang Misterius di Kawasan Terpencil, Keanehan Ditemukan
Dua warga Aceh Barat Daya (Abdya) hilang secara misterius di Kawasan pegunungan terpencil. Berikut kronologi lengkap hingga keanehan yang ditemukan
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Dua waga Aceh Barat Baya (Abdya) dilaporkan hilang secara misterius dan sampai sekarang belum juga ditemukan.
Dikutip dari Serambinews, dua warga yang hilang tersebut yakni Ramli Makam (70) alias Kek Ramli warga Desa Alue Padee, Keamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya.
Kek Ramli hilang pada Rabu (12/12/2018) secara misterius di kawasan Lhok Ya alah satu lokasi terpencil di le Mirah, Kecamatan Babahrot.
Kek Ramli sampai kini belum juga ditemukan keberadaaanya.
Belum selesai pencarian Kek Ramli, satu warga Abdya diketahui juga hilang secara misterius.
Ia adalah Jaswan (35) alias Siwan warga Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Abdya.
Jaswan dilaporkan hilang pada Senin (17/12/2018) dan belum juga ditemukan sampai Selasa (18/12/2018) sore.
Berarti, dalam enam hari terakhir, ada dua warga Abdya yang hilang secara misterius.
Berikut kronologi lengkap hilangnya Kek Ramli dan Jaswan.
• Layaknya Vlogger, Begini Gaya Jokowi saat Bersama Para Pemuda Kreatif di Banda Aceh
Kronologi Hilangnya Jaswan
Dikutip dari Serambinews.com, Jaswan dilaporkan hilang dalam perjalanan menarik kayu olahan di jalan setapak areal pegunungan terpencil.
Pihak keluarga dan masyarakat turut memberikan keterangan terkait hilangnya Jaswan.
Mereka menjelaskan Jaswan berangkat pada Senin (17/12/2018) pagi untuk berangkat bekerja mengambil upah menarik olahan dari kawasan hutan yang jauh melewati Gunung Alue Rimueng dengan jarak 2 jam dengan akses berjalan kaki.
Menurut Suriati, istri Jasman, suaminya itu bersama lima warga lainnya berangkat pukul 08.00 WIB.
Jasman juga diketahui membawa bekal makan siang.
Namun, sampai dengan Senin malam, suaminya itu belum juga pulang ke rumah di Dusun Rudeng, Alue Peunawa.
Menurut penjelasan rekan lain, diketahui Jaswan berangkat lebih dulu menarik kayu secara manual dari lokasi pegunungan setelah menghabiskan makan siangnya.
Baru setelah itu dilanjutkan dengan keberangkatan rekan Jaswan yang lain.
Hal aneh kemudian diungkapkan oleh rekan Jaswan, ia mengaku tidak bertemu dengan Jaswan di tempat singgah selama perjalanan menarik kayu tersebut.
Perjalanan tersebut ditempuh sekitar 2 sampai dengan 3 jam.

• Layaknya Endorse, Begini Gaya Jokowi saat Kenalkan Produk Parfum Asli dari Aceh
Bahkan sampai dengan pelabuhan akhir di Dusun Mata Le, Jaswan dan juga kayu yang ia bawa tidak ditemui oleh rekan-rekan Jaswan.
Namun di lokasi areal kebun cokelat, ditemukan sepeda motor milik Jaswan yaitu motor jenis Supra X dengan plat nomor BL 4997 CA.
Setelah dikabarkan hilang, Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB sejumlah warga Alue Peunawa bersama dengan Kapolsek Babahrot Iptu Rizal Firmansyah dan sejumlah anggotanya melakukan pencarian terhadap Jaswan.
Namun, keberadaan Jaswan tidak ditemui sampai dengan Selasa pagi.
Pencarian masih terus dilanjutkan pada Selasa pagi dan dipantau langsung oleh Wakil Bupati Abdya Muslizar MT.
Di lokasi tersebut, ada pula Kepala BPBD Amiruddin, Kapolsek Babahrot Iptu Rizal Firmansyah, Kepala Desa Alue Peunawa Bahagia.
Ada pula personel Polsek dan Koramil Babahrot, petugas BPBD, Satgas SAR, Tagana, Dinas Sosial, Anggota RAPI, serta ratusan masyarakat dan pihak keluarga.
Keanehan kedua kembali muncul pada pencarian Selasa pagi.
Sekitar pukul 07.00 WIB, ditemukan tiga potong kayu reng hasil olahan yang tersandar pada jembatan Alue Thoe, Dusun Mata Ie.
Kayu tersebut terlihat masih baru, lantaran bekas lumpur masih sangat baru dan belum kering.
Padahal, pada pencarian Senin malam, kayu tersebut tidak ada di lokasi kejadian.
Dari pengakuan beberapa pekerja, kayu ini ditarik oleh Jaswan dari pengunungan,” kata Alue Peunawa.
Namun, di sekitar lokasi ditemukan kayu olahan yang diduga milik Jaswan tersebut, tidak terlihat keberadaan Jaswan.

• Pemkot Surabaya Sebut Amblesnya Jalan Gubeng karena Pengerjaan Proyek
Hal tersebut disikapi oleh Alue Peunawa dengan mengeluarkan instruksi melalui pengeras suara di masjid untuk memudahkan pencarian.
Upaya lain juga dilakukan yakni dengan menyisir rumah-rumah kosong, pondok sawah, dan tempat-tempat lain yang biasanya digunakan sebagai tempat singgah pekerja, namun Jaswan tak kunjung ditemukan.
Pencarian Jaswan yang tak kunjung mendapatkan titik terang memunculkan dugaan dari sejumlah warga.
Ada yang mengungkapkan bahwa Jaswan telah turun dari gunung pada Selasa Subuh setelah tersesat dalam perjalanannya Senin sore.
Diduga, setelah meletakkan balok kayu yang ditarik Jaswan di atas jembatan tadi, Jaswan terkejut karena melihat mobil aparat parkir di lokasi ia berada.
“Barang kali dia (Jaswan) berpikir, sedang dilaksanakan razia kayu tebangan liar,"
"Kemudian dia memilih bersembunyi di suatu tempat sekitar lokasi perkampungan warga,” kata salah seorang warga sambil tersenyum.
Berkembang pula dugaan bahwa Jaswan telah turun ke sekitar kampung, sehingga pencarian bergeser dari lokasi pegunungan ke sekitaran kampung sejak Selasa sore.
“Benar, atas perintah Wabup, kami sudah bergeser dari lokasi Dusun Mata Ie."
"Kalau dugaan warga itu benar, kita minta Jaswan segera keluar untuk kembali menemui anggota keluarga di rumah,” kata Amiruddin, Kepala BPBD Selasa (18/12/2018).
• Dugaan Awal Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya yang Viral
Karena tak kunjung ditemukan, akhirnya pihak keluarga dan sejumlah warga melakukan pencarian lagi untuk mencari Jaswan.
“Pihak keluarga dan seumlah warga sudah naik ke gunung untuk mencari korban,” katanya Kepala Desa, Alue Peunawa.

Kronologi Hilangnya Kek Ramli
Dikutip dari Serambinews, Ramli Makam (Kek Ramli) dilaporkan hilang secara misterius di kawasan Lhok Ya Rabu (12/12/2018) malam.
Kawasan Lhok Ya adalah sebuah pemukinan terpencil yang masuk ke wilayah Desa le Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Abdya.
Permukiman baru ini berada di hutan yang bisa diakses dari lintasan Ie Mirah, Babahrot (Abdya) menuju Terangun (Gayo Lues), dan berjarak sekitar 9 Km dari Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot.
Menurut keterangan dari Kepala BPBD, Amiruddin, Kek Ramli datang ke pemukiman Lhok Ya untuk berobat.
“Ia datang ke permukiman Lhok Ya ini ditemani istrinya untuk berobat,” kata Amiruddin, Minggu (16/12/2018).
Dari keterangan sang istri, saat memasuki waktu salat maghrib, Ramli dan istrinya berencana mengambil wudhu dan menjalankan sholat.
Namun Sang istri terlebih dahulu masuk ke mushola sederhana di pemukiman terpencil untuk sholat.
Setelah selesai sholat, ia baru menyadari bahwa suaminya ternyata tidak masuk ke mushola.
Ramli menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.

• Penonton ILC Tertawakan Ucapan Mantan Komisioner KPU yang Minta Kotak Suara Aluminium Tak Disalahkan
Upaya pencarian sempat dilakukan pada malam kejadian, namun Ramli juga tak kunjung ditemukan.
Pencarian tersebut dilakukan secara intensif untuk menemukan Kek Ramli.
Namun, tim gabungan menghentikan pencarian pada Senin (17/12/2018).
Amiruddin mengatakan, upaya pencarian Ramli Makam (70) dihentikan karena pihaknya hanya berkewajiban menurunkan tim untuk melakukan pencarian dalam waktu 3x24 jam.
Selanjutnya, upaya pencarian dilakukan secara swadaya oleh pihak keluarga dan masyarakat.
Sedangkan tim gabungan saat ini fokus mencari Jasman (35).
“Pencarian Ramli Makam sudah kami lakukan selama tiga hari, dan saat ini upaya pencarian dihentikan sambil terus pemantauan informasi di lapangan,” kata Amiruddin Selasa (18/12/2018).
Selama tiga hari itu, tim gabungan sudah menyisir kawasan hutan di pengunungan Lhok Ya, dan kemudian berpindah ke sejumlah perkampungan sekitar hutan.
Sejumlah informasi dari warga, menjelaskan bahwa Kek Ramli diduga sudah keluar dari kawasan hutan.
Seorang warga mengaku sempat melihat Kek Ramli menyusuri jalan lintas Terangun-Ie Mirah menuju Jalan Nasional pada hari ia dilaporkan hilang.
(TribunWow.com)