Kabar Tokoh
Tanggapi Pernyataan Prabowo soal Indonesia akan Punah, Ma'ruf Amin: Memangnya Hewan Purba?
Ma'ruf Amin yakin Indonesia tak akan punah meski Prabowo Subianto dan Sandiaga kalah di Pilpres 2019. Menurutnya Indonesia justru akan semakin maju.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan tanggapan atas pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebutkan Indonesia bisa punah jika jika ia dan wakilnya, Sandiaga Uno tak terpilih di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jabar, Ma'ruf Amin yakin, Indonesia tidak akan punah meskipun Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kalah di Pilpres 2019 mendatang.
Justru, paparnya, akan semakin maju karena Presiden Joko Widodo sudah membangun infrastruktur hingga ke pelosok daerah.
"Indonesia tidak akan punah, memang anu, apa namanya, hewan purba. Saya kira Indonesia ke depan makin kuat. Apalagi pak Jokowi pada periode pertama sudah meletakkan milestone-nya. Tonggak-tonggaknya sudah ada," ujar Maruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
• Tanggapan Maruf Amin terkait Perusakan Atribut Partai Demokrat di Riau
Selain itu, Ma'ruf Amin juga merasa yakin bahwa Indonesia akan menjadi negara yang mandiri jika Jokowi dan dirinya yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
"Karena itu kita yakin tidak akan punah, dan akan semakin kuat. Insha Allah 2024 kalau pak Jokowi sama saya terpilih, bisa akan tinggal landas menuju kemandirian," ujar Maruf Amin.
Pernyataan Prabowo itu juga ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Ia menanggapi pernyataan tersebut dengan cara menantang Prabowo dengan cara taruhan rumah.
"Kalau sehabis pemilu Prabowo Subianto kalah dan Indonesia tetap utuh tidak punah, maka rumah hambalang diserahkan kepada saya. Sebaliknya kalau lndonesia Punah maka rumah saya di Bambu Apus diserahkan ke Prabowo Subianto, tapi kalau semua punah, buat apalagi rumah," ujar Wiranto, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Selasa (18/12/2018).
Pernyataan Prabowo itu, disebut Wiranto, membuatnya heran.
• Tanggapi Pernyataan Prabowo, Fadli Zon: Jangan Jadi Imam Salat untuk Pencitraan Politik
Menurutnya, hal itu sama saja dengan ancaman serius bagi Indonesia.
"Belum ada dalam sejarah modern dalam pemilihan umum yang demokratis. seorang tokoh kalah lantas negara itu bubar atau punah," katanya.
"Negara akan punah tidak mungkin tiba-tiba, mesti ada gejalanya, indikasinya atau ada peningkatan eskalasi sangat serius yang mengancam eksistensi negara itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Wiranto menegaskan bahwa keadaan Indonesia saat ini berada dalam keadaan yang baik.
"Bahkan oleh Survei Internasional, Indonesia dinobatkan sebagai negara teraman ke-9 di seluruh dunia (Sumber: Gallup Global Law and Order 2018), negara tujuan investasi yang paling menjanjikan No.2, setelah Philipina (Sumber : US News, 2018) dan negara yang kepercayaan rakyat terhadap pemerintahnya diurutan pertama (Sumber : Gallup World Poll Tahun 2017)," kata Wiranto.
Oleh sebab itu, jelas Wiranto, masyarakat diharapkan tak perlu khawatir terhadao pernyataan Prabowo itu.
• Survei Elektabilitas Prabowo-Sandi Unggul di Madura, Suryo Prabowo: La Nyalla Harus Siap-siap Kabur
Sementara itu, mengutip Tribunnews.com, Koordinator Jubir Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan maksud dari pernyataan Prabowo Subianto terkait Indonesia punah.
Menurutnya, maksud dari pernyataan itu adalah Prabowo-Sandi ingin membangun Indonesia bukan membangun di Indonesia.
"Pernyataan beliau terkait dengan itu konotatif dengan penjelasan bahwa 'Prabowo Sandi ingin membangun Indonesia bukan membangun di Indonesia'," ujar Dahnil, Selasa (18/12/2018).
Dahnil berpendapat, saat ini yang dilakukan adalah membangun di Indonesia.
Pernyataannya itu disebutkannya karena kedaulatan negara hilang.
"Karena semua diatur dan dikendalikan para pemilik modal besar. Sehingga peran negara sesungguhnya untuk menjaga kedaulatan politik, ekonomi, dan kebudayaan hilang. Kondisi seperti itu dibiarkan artinya negara bisa punah," jelas Dahnil.
Karenanya, papar Dahnil, Prabowo menganalogikan hal tersebut layaknya sebuah pesawat.
"Kita membutuhkan pilot yang handal dan dapat mengendalikan pesawat secara baik sampai tujuan."
"Dan jangan sampai 1 pesawat dikendalikan banyak pilot, bisa celaka negara," tegasnya.
• Rustam Ibrahim Bandingkan Data Laba BUMN di Era SBY dan Jokowi, Said Didu: Mari Kita Jujur
Sebelumnya, pada Konferensi Nasional Partai Gerindra Senin (18/12/2018) di Bogor, Prabowo menyinggung Indonesia bisa punah jika dirinya kalah dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah negara ini bisa punah," kata Prabowo saat menyampaikan pidato di acara Konfernas Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Prabowo menjelaskan, kepunahan ini bisa terjadi jika elit politik terlalu lama berkuasa dan mengelola negara dengan langkah dan cara yang keliru.
Cara mengelola negara yang demikian memicu tingginya ketimpangan sosial di Indonesia.
Selain itu, ia juga menyinggung soal penerapan sistem yang salah selama ini.
Menurutnya, sistem seperti itu harus segera diubah dan diselesaikan karena semakin lama justru makin membuat kedaulatan Indonesia makin lemah.
"Saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya, bahkan bisa punah," ujarnya dilansir oleh Tribunnews. (TribunWow.com/Ananda Putri)