Pilpres 2019
Penolakan Sandiaga Uno di Kota Pinang Disebut Hanya Sandiwara, Andre Rosiade: Agak Lucu bin Ajaib
Menurut Andre tidak mungkin Sandiaga bersandiwara karena di lokasi kampanye tersebut banyak media massa yang meliput.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengaku aneh bin ajaib dengan tudingan kubu Jokowi-Ma'ruf bahwa Sandiaga bersandiwara seolah-olah mendapat penolakan saat berkampanye di Pasar Pinang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Menurutnya tidak mungkin Sandiaga bersandiwara karena di lokasi kampanye tersebut banyak media massa yang meliput.
"Ya jadi gini agak lucu bin ajaib, dituding main sandiwara, wartawan lengkap loh di sana. Kalau kita main drama harusnya ada wartawan yang melihat," ujar Andre saat dihubungi, Jumat, (14/12/2018).
• Kata Iwan Fals soal Pengeroyokan Anggota TNI dan Perusakan Markas Polisi oleh Massa

• Soal Video Viral Penolakan Sandiaga di Kota Pinang, Ace Hasan: Terlalu Kentara Itu Sandiwara
Andre kemudian menjeaskan soal video viral yang menjadi dasar tudingan bahwa poster meminta Sandiaga puang tersebut Sandiwara.
Saat berjalan di sekitar pasar menurutnya, ada salah seorang relawan yang melihat poster tersebut.
• Jual Saham untuk Kampanye, Sandiaga Uno: Saya Tak Ingin Hitung-hitungan, Harta Hanya Titipan
Relawan kemudian ingin mencopotnya agar tidak terlihat oleh Sandiaga Uno.
Namun, tim Sandiaga melarang relawan mencopot poster yang ditulis diatas karton tersebut, karena Sandiaga tidak suka bila ada pembungkaman pendapat.
• Sandiaga Jelaskan Insiden Penolakan di Pasar Kota Pinang, Timses Jokowi Beri Tanggapan
"Karena pesan pak Prabowo dan pak Sandi kita menghormati perbedaan, sehingga dilarang. Kan tidak mungkin kita copot," kata Andre.
Oleh karena itu menurut Andre, tudingan kubu Jokowo, bahwa Sandiaga bersandiwara dan playing victim muncul karena panik.
Seperti kasus Poster Jokowi mengenakan pakaian raja di Jawa Tengah yang dituduhkan dipasang oleh kubu Prabowo-Sandi, padahal ternyata di pasang oleh tim sendiri.
"Seperti yang lalu-lalu, mereka gaduh karena panik," pungkas Andre. (*)