Kabar Tokoh
Ini Alasan Habib Bahar Tak Ditahan meski Telah jadi Tersangka, Berikut Kalimat yang Diperkarakan
Kombes Pol Syahar Diantono menuturkan alasan tidak dilakukannya penahanan kepada Habib Bahar bin Smith meski telah ditetapkan menjadi tersangka.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Jangankan anak bangsa, ketika ada organisasi, pemimpinnya kita hina aja, kita bisa kena pidana. Apalagi pemimpin bangsa ini," imbuhnya.
Immanuel menjelaskan, Relawan Jokowi Mania nekat melaporkan Habib Bahar karena menurutnya hal tersebut tidaklah baik untuk Indonesia ke depan.
"Ini kan tidak baik untuk kita kedepan dalam berdemokrasi. Yang buat kami tidak nyaman adalah ketika dia menyampaikan ujaran kebencian pada publik yang menurut kita ini tidak pantas," jelasnya.
Habib Bahar sebelumnya layangkan pembelaan
Sebelumnya, pembelaan sempat dilayangkan oleh Habib Bahar, dalam kesempatannya berbicara diatas panggung pada Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional (Monas), Minggu, (2/12/2018).
Ia menuturkan kala itu para ulama mendapat perlakuan yang buruk.
“Saya sampaikan kenapa saya berkata seperti itu, karena kita lihat dalam peristiwa 4 November 2016 para ulama dan habaib diberondong gas air mata, tapi Presiden malah kabur,” ucapnya.
Habib Bahar bin Smith mengaku siap untuk menghadapi proses hukum dan enggan meminta maaf.
Ia berujar lebih baik membusuk di dalam penjara.
• 8 Fakta Kasus Ujaran Kebencian Habib Bahar Bin Smith, Kata yang Diperkarakan hingga Status Tersangka
“Kalian yang melaporkan saya, jika hal itu akhirnya dianggap kesalahan, maka saya tidak akan minta maaf, lebih baik saya busuk di dalam penjara."
"Kalau saya ditangkap, berjanjilah rekan-rekan untuk tidak memadamkan api perjuangan,” seru Habib Bahar bin Smith kepada orang-orang di sekitarnya, yang diikuti ucapan takbir.
Di kesempatan yang lain, pada acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (4/11/2018), Habib Bahar kembali menjelaskan maksud dari ceramahnya.
Ia tidak mau ambil pusing terhadap orang yang melaporkannya.
"Itu kan sudah saya bilang, itu yang mereka melaporkan saya ada di pihak rezim, ada di pihak kekuasaan."
"Biar masyarakat yang menilai, biar umat Islam yang menilai," ujar Habib Bahar bin Smith.
(*)