Breaking News:

PSSI

Minta Media Dukung Dirinya Majukan PSSI, Edy Rahmayadi: Kalau Kalian Enggak Bela Saya, Terus Siapa?

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyebutkan jika kondisisepak bola di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menjelaskan soal kondisi realitas persepakbolaan Indonesia saat ini.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (6/12/2018), Edy menuturkan kondisi sepak bola di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.

“Kalau dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Bisa dilihat dari jumlah pemain, sarana stadion, dan lainnya," ungkapnya pada Rabu (5/12/2018).

"Saya bilang sama Presiden kalau kita belum punya pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” kata Edy, Rabu (5/12/2018).

Ungkap Masalah Sepak Bola Indonesia, Edy Rahmayadi: Kuantitas Saja Masih Kurang, Apalagi Kualitas

Pernyataan tersebut, juga pernah disampaikan Edy kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), 23 menteri, juga anggota DPR RI Komisi X, sebulan setelah dirinya menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Merujuk pada data tahun 2016, jumlah pemain Indonesia sangatlah minim.

Hal ini tampak dari perbandingan jumlah pemain Indonesia dengan pemain dari negara-negara lainnya.

Misalnya di Belanda, jumlah pemain mereka sebanyak 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk.

Atau Spanyol yang memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa penduduk.

Ada pula Jerman yang memiliki 6,3 juta pemain dari 80,7 juta jiwa penduduk, Thailand dengan 1,3 juta pemain dari 64,6 juta penduduk, serta Singapura dengan 190 ribu pemain dari 4,5 juta jiwa.

"Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa," paparnya.

Karenanya, Edy pun meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi menyudutkan dirinya.

"Tolong jangan dibully-bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakan lah ini,” katanya kepada para wartawan.

Selain membeberkan soal pemain yang minim di Indonesia, Eddy juga mengungkapkan jika jumlah pelatih di Indonesia juga amat minim.

Edy kembali memaparkan data 2016 itu.

Rampungkan Trial dengan Apik, Bek Timnas U-19 Indonesia Jadi Incaran Klub Asal Belgia & Spanyol

Ia menyebutkan jika Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand memiliki 1.100 pelatih, Malaysia memiliki 1.810 pelatih, Singapura memiliki 170 pelatih, dan Indonesia hanya memiliki 197 pelatih.

Edy kemudian menyoroti wasit Indonesia yang lagi-lagi juga ia sebut sangat minim.

Edy memaparkan, Spanyol memiliki 47 wasit, Jerman 43, Belanda 41, Thailand 19, Malaysia 26, Singapura 15, Vietnam 19, sedangkan Indonesia hanya memiliki lima wasit.

“Itu pun saat ini yang aktif tinggal dua wasit,” tambahnya.

Setelah memaparkan data-data tersebut, Edy pun mengungkapkan harapannya agar media mau memberikan dukungan kepadanya untuk bersama-sama memajukan PSSI.

Edy meminta agar pihak media tidak mengganggu PSSI hanya karena dirinya tidak seperahu.

"Memang perlu perahu PSSI ini? Janganlah kalian ikut-ikutan, tapi doakan lah kami. Kalau enggak kalian yang bela saya, terus siapa yang bela saya?,” tanyanya.

Pernyataan Viral Edy Rahmayadi

Seperti diketahui, Edy Rahmayadi, kerap menjadi bahan perbincangan lantaran pernyataan-pernyataan yang ia lontarkan.

Yang belum lama terjadi, Edy menjadi perbincangan pasca warganet memberikan protesnya dalam bentuk tagar #EdyOut sebagai bentuk keberatan dengan rangkap jabatan Edy sebagai Ketua Umum PSSI dan Gubernur Sumatra Utara.

Gerakan #EdyOut itu semakin gencar setelah timnas Indonesia gagal di turnamen Piala AFF 2018.

Tak hanyakarena tagar #EdyOut, nama Edy Rahmayadi beberapa juga terus mencuat karena beberapa pernyataannya.

Dilansir TribunWow.com dari BolaSport.com, berikut lima pernyataan Edy Rahmayadi yang viral di media sosial:

1. Tidak punya jiwa Nasionalisme

Edy Rahmayadi pernah dengan keras menentang kepindahan Evan Dimas dan Ilham Udin ke klub Liga Malaysia, Selangor FA.

Edy menilai, para pemain timnas Indonesia seperti Evan Dimas dan Ilham Udin tak seharusnya bermain di Negeri Jiran.

Mantan anggota TNI AD lantas menganggap jika Evan Dimas dan Ilham Udin tak memiliki jiwa nasionalisme.

"Siapa mereka (Selangor FA)? Seenaknya saja mengontrak-ngontrak," kata Edy di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017) malam.

"Kalau mata duitan, ya repot juga kita. Enggak ada jiwa nasionalisme. Nanti akan saya kumpulkan segera," kata Edy.

Sebut Luis Milla Tak Bisa Diatur, Rochy Putiray: Kalau Timnas Menangan, Federasi Enggak Punya Duit

2. Siap mundur jika terbukti jadi penyebab kematian Haringga Sirla

Dalam tayangan televisi Mata Najwa edisi "Duka Bola Kita", Edy Rahmayadi diundang sebagai perwakilan PSSI.

Kala itu Najwa Shihab sebagai pembawa acara menyinggung rangkap jabatan yang dilakukan oleh Edy Rahmayadi.

Najwa juga membahas petisi meminta Edy Rahmayadi mundur dari PSSI di media sosial yang ditandatangani oleh 60.000 orang.

"Jangankan 60 ribu, satu orang pun kalau itu memang benar adanya. Gara-gara saya gubernur terus itu terjadi pembunuhan. Saya akan tinggalkan ini. Karena berarti saya tidak becus," tutur Edy Rahmayadi.

"Yang saya takutkan, dari 60 ribu ini, mungkin menginginkan salah satu jabatan PSSI ini. Karena dalam dunia politik ini," tuturnya melanjutkan.

3. Semprot wartawan Kompas TV

Lagi-lagi di televisi Edy Rahmayadi membuat pernyataan yang kontroversial.

Dalam sebuah wawancara dengan news anchor Kompas TV, Aiman Wicaksono, Edy Rahmayadi ditanyai soal rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara dan Ketua Umum PSSI.

Akan tetapi, Edy Rahmayadi justru geram dengan pertanyaan tersebut dan menyemprot Aiman.

"Apa urusan Anda menanyakan hal itu? Bukan hak Anda juga bertanya kepada saya," kata Edy Rahmayadi.

Tak pelak, ucapan Edy Rahmayadi tersebut langsung menjadi guyonan di media sosial.

4. Coach itu pelatih

Satu lagi ucapan Edy Rahmayadi yang diingat oleh warganet media sosial adalah "Coach itu pelatih".

Kala itu saat wawancara dengan wartawan, Edy Rahmayadi ditodong dengan pertanyaan seputar Luis Milla, mantan pelatih timnas Indonesia yang kontraknya habis selepas Asian Games 2018.

Proses perpanjangan kontrak Luis Milla yang dilakukan oleh PSSI dinilai berbelit-belit sehingga harus meminta pernyataan dari sang Ketua Umum.

Tanggapan Bambang Pamungkas soal Pernyataan Rochy Putiray terkait Pengaturan Skor di Liga 1

Namun, jawaban yang dilontarkan oleh Edy Rahmayadi justru dianggap lucu oleh netizen-netizen di media sosial.

"Luis Milla sedang pendalaman. Kalau ada coach, coach itu pelatih, dia ada masa-masa pendalaman ilmu," ujar Edy Rahmayadi.

5. Wartawan Baik, Timnas Baik

Belum lama ini, Edy Rahmayadi sempat menuturkan pernyataan yang menyebutkan jika wartawan adalah biang kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Timnas Indonesia dipastikan tersisih setelah menjalani tiga laga di fase grup.

Saat ditanya soal penyebab timnas Indonesia melempem di Piala AFF 2018, Edy Rahmayadi meminta wartawan lebih menjaga sikap.

"Wartawan harus baik. Jadi kalau wartawannya baik, timnasnya baik," tutur Edy Rahmayadi.

Ucapan Edy Rahmayadi itu kemudian dijadikan chant oleh kelompok suporter Ultras Garuda pada laga timnas Indonesia vs Filipina.

(*)

Tags:
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)Edy RahmayadiGubernur Sumatera Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved