Breaking News:

Terkini Daerah

Fakta Pembunuhan Pekerja di Nduga oleh KKB: Dieksekusi hingga Helikopter TNI Ditembaki

Berikut kronologi kejadian dan beberapa ulasan terkait kasus penembakan para pekerja oleh KKB di Nduga, Papua.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. 

Aparat gabungan dari TNI dan Polri yang berjumlah 150 orang telah diberangkatkan menuju Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa (4/12/2018) lalu.

Para TNI dan Polri ini diberangkatkan untuk mengecek kebenaran informasi terkait banyaknya pekerja PT Istaka Karya yang dibunuh oleh KKB.

Susahnya jalur menuju lokasi

Lokasi kejadian dari Wamena ibukota Jayawijaya memerlukan perjalanan sekitar delapan jam menuggunakan kendaraan.

Selain itu, untuk mencapai lokasi, diharuskan berjalan sejauh 46 kilometer, dengan kondisi jalanan yang tidak beraspal dan menanjak.

"Di sana cuaca dingin, sekitar enam derajat celcius. Ini menjadi tantangan buat anggota di lapangan untuk menuju ke sana," kata Wakalpores Jayawijaya Kompol A Tampubolon.

Helikopter TNI ditembak

Pada Rabu (5/12/2018), sekitar pukul 10.00 WIT, tiga unit helikopter milik TNI dengan tim Nanggala diberangkatkan dari Kabupaten Mikika menuju Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, lokasi pembantaian para pekerja PT Istaka Karya.

Helikopter yang saat itu sedang melakukan evaluasi terhadap jenazah Serda Hardoko terkena tembakan dari arah puncak, dan tim Nanggala melakukan tembakan balasan kepada KKB. Tembakan tersebut mengenai bagian baling-baling helikopter.

Namun, evakuasi jenazah berhasil dilakukan dengan diback up dari team Nanggala. Jenazah Serda Handoko telah berhasil dievakuasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Fakta Pembunuhan Pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua"

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Tags:
Penembakan pekerja di Nduga PapuaPembunuhan Pekerja di PapuaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved