Breaking News:

Reuni Akbar 212

Prabowo Subianto Kritik Keras Media yang Tak Siarkan Reuni 212, Jubir PSI Khawatirkan Kebebasan Pers

Jubir PSI memberikan tanggapannya soal pernyataan Prabowo Subianto yang memberikan cibiran pada media massa terkait reuni akbar 212.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Instagram
Dedek Prayudi 

TRIBUNWOW.COM - Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, memberikan tanggapannya soal pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Prabowo memang memberikan kritikan pada media massa terkait Reuni Akbar 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta, pada Minggu (2/12/2018).

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Rabu (5/12/2018), Dedek menilai jika sikap Prabowo itu merupakan indikasi kuat bahwa ia memiliki kecenderungan untuk memaksakan kebenaran versinya sendiri.

Rocky Gerung dan Effendi Gazali Tanggapi Kolase Foto Prabowo-Jokowi di ILC terkait Aksi Reuni 212

Menurut Dedek, hal tersebut membuat Prabowo tampak seperti tak mampu menghormati kebebasan pers.

"Kami melihat pak Prabowo tidak mampu menerima pemberitaan dan opini yang tidak sesuai dengan kepentingan politiknya," jelas Dedek dalam pernyataan tertulisnya.

"Sehingga membuat beliau emosional dan menuduh media nasional berbohong, ataupun memihak bahkan teman-teman jurnalis ada yang merasa sedang dimarahi," imbuhnya.

Atas pernyataan Prabowo yang mencibir media itu, Dedek pun mengungkapkan, ada kekhawatiran yang amat serius akan nasib kebebasan pers apabila Prabowo menjabat sebagai seorang presiden.

"Kekhawatiran ini mengingatkan kami kepada jaman orde baru, dimana media dikungkung, diintimidasi hingga dibredel oleh rezim," jelasnya.

Pastikan Pembangunan di Papua Terus Berlanjut, Jokowi: Kami Tidak akan Pernah Takut

Mengutip Kompas.com, Prabowo Subianto memberikan kritik pada sejumlah media massa nasional karena tidak meliput dan memberitakan acara Reuni 212.

Diketahui, Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

"Mereka menelanjangi diri mereka di hadapan rakyat Indonesia. Ada belasan juta (peserta), mereka tidak mau melaporkan," kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menuduh jika banyak media massa yang saat ini telah menjadi bagian dari upaya memanipulasi demokrasi.

"Media-media yang kondang, media-media dengan nama besar, media-media yang mengatakan dirinya obyektif, bertanggungjawab untuk membela demokrasi, padahal justru mereka ikut bertanggungjawab. Mereka bagian dari usaha manipulasi demokrasi," ujar Prabowo.

Kata Peneliti Survei LSI Denny JA soal Pengaruh Reuni 212 ke Elektabilitas Capres Jokowi-Prabowo

Ia kemudian berpendapat jika para wartawan di media massa yang tidak memberitakan ada 11 juta orang saat reuni 212 tidaklah memiliki hak menyandang predikat sebagai seorang jurnalis.

Prabowo juga mengungkapkan, para wartawan yang melakukan manipulasi itu tidak layak untuk dihormati.

"Saya tidak mengakui Anda sebagai jurnalis. Saya sarankan kalian tidak usah hormat sama mereka (wartawan) lagi. Mereka hanya anteknya orang yang ingin hancurkan Republik Indonesia," ucap Prabowo di hadapan para peserta peringatan Hari Disabilitas Internasional. (*)

Tags:
Prabowo SubiantoReuni Akbar 212Partai Solidaritas Indonesia (PSI)Pers
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved