Kabar Tokoh
Pasca Dapat Laporan Terbaru dari Panglima TNI dan Kapolri soal Insiden di Papua, Ini Perintah Jokowi
Presiden Jokowi telah mendapatkan laporan resmi dari Panglima TNI dan Kapolri terkait penyerangan di Papua.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Penyerangan terhadap 31 pekerja di wilayan Nduga Papua telah resmi dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melalui Instagram miliknya, Jokowi mengatakan dirinya telah secara langsung mendapatkan laporan resmi dari Panglima TNI dan Kapolri, Rabu (5/12/2018).
Atas laporan yang diterima, Jokowi mengucapkan bela sungkawa karena pekerja tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Jokowi juga telah memerintahkan Panglima TNI dan Wakapolri yang saat ini berada di sana untuk menyelidiki kasus tersebut.
Walaupun proyek pembangunan di Papua menelan korban, Jokowi tetap mengupayakan untuk mempercepat infrastruktur di tanah Papua.
Diketahui, 31 pekerja yang tewas tersebut merupakan pekerja dari BUMN PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak Kabupaten Nduga pada Minggu (2/12/2018).
• Kapolri Sebut Akar Masalah Aksi Penembakan di Nduga Papua adalah soal Kesejahteraan
• 5 Fakta Pelaku Pembunuhan Pekerja di Papua, Pekerja Bukan Sasaran Utama hingga Senjata Rampasan
"Saya telah mendapatkan laporan yang terbaru dari Panglima TNI dan Kapolri mengenai peristiwa penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua yang telah mengakibatkan gugurnya pekerja yang tengah membangun jalan Trans Papua di daerah Nduga.
Saya atas nama rakyat, bangsa, dan negara, menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan, semoga arwah para pahlawan pembangunan Trans Papua ini diterima di tempat nan lapang di sisiNya.
Saat ini Panglima TNI dan Wakapolri berada di Papua untuk menyelidiki dan menuntaskan masalah ini selekas mungkin, dan menjamin agar kejadian yang sama tidak terulang di masa-masa yang akan datang.
Di tengah upaya kita yang sungguh-sungguh mempercepat pembangunan di pedalaman Papua, serangan terhadap para pekerja infrastruktur ini amat disayangkan.
Kita tahu bahwa medan pembangunan di Tanah Papua sangat sulit, tetapi rakyat Papua membutuhkan upaya luar biasa menggenjot pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, dan lain-lain demi memberi mereka ruang dan akses yang lebih cepat untuk menjangkau fasilitas pendidikan, kesehatan, pasar, atau bepergian ke kota dan desa lain.
Karena itulah pembangunan jalan Wamena-Kenyam-Mamugu berikut 35 jembatan di jalur ini, tetap diteruskan.
Jalan Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer harus segera diselesaikan.
Kerja-kerja Kementerian PUPR membangun infrastruktur Tanah Papua tetap jalan, demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata seperti ini di Tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air.