Breaking News:

Liga Indonesia

Rochy Putiray: Mau Taruhan Kalau Persija jadi Juara? Dari Awal Persib Bandung Digembosi Terus

Mantan pemain timnas Indonesia Rochy Putiray menantang wartawan olahraga senior Anton Sanjoyo taruhan siapa yang akan menjadi juara di Liga 1.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Pelatih Persib Bandung Mario Gomez menunjukan kekecewaannya dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Piala Presiden antara Persib Bandung melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (26/1/2018). Secara tragis tuan rumah Persib Bandung ditaklukan 10 pemain PSM Makassar 0-1. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan pemain Timnas Indonesia, Rochy Putiray, bersama wartawan olahraga senior Anton Sanjoyo membahas soal pengaturan pertandingan sepak bola Indonesia.

Hal tersebut disampaikan keduanya pada sesi diskusi bertajuk "Pangeran, Mingguan - BLAK-BLAKKAN SOAL PSSI" yang tayang di saluran Youtube Asumsi, Minggu (2/12/2018) malam.

Rochy Putiray mengaku jika dirinya sudah tidak pernah lagi menonton pertandingan sepak bola.

"Ngapain buang-buang waktu? Sudah ketahuan juga siapa yang menang," ungkapnya.

Sebut Luis Milla Tak Bisa Diatur, Rochy Putiray: Kalau Timnas Menangan, Federasi Enggak Punya Duit

Menanggapi hal tersebut, Anton kemudian mempertanyakan apakah maksud dari pernyataannya itu adalah bahwa pertandingan sepakbola di Indonesia sudah diatur sebelumnya.

"Ya iyalah (semuanya sudah diatur)," ucap Rochy yakin.

Rochy bahkan menantang Anton untuk taruhan siapa yang akan menjadi juara di Liga 1.

"Sekarang siapa yang mau taruhan sama saya kalau sekarang ini Persija Jakarta (akan jadi) juara?" tantangnya.

Menurut Rochy, pengaturan pertandingan sangatlah terlihat di pertandingan klub-klub sepakbola Indonesia.

"Sudah lihat dong, seharusnya Persib Bandung itu punya poin, punya peluang untuk juara tahun ini, tapi dari awal digembosin terus kan," paparnya.

Bahkan, menurut Rochy, ia sudah bisa memprediksi siapa saja klub yang akan mendapatkan promosi.

Sebelumnya, Rochy sempat memaparkan jika pengaturan pertandingan di dunia sepakbola Indonesia sudah ada sejak jamannya masih bermain bola.

Betah di Persib Bandung, Bojan Malisic: Saya Ingin Tetap Tinggal di Sini

"Dari jaman saya bermain sudah ada. Pada saat bermain mengalami ditawarin juga ada," ungkapnya.

Menurut Rochy, hal itu bukanlah hal baru dan memang harus dibenahi.

"Kalau federasinya tegas, otomatis manajemen klub, pelatih, pemain, pasti bisa berjalan ke arah yang benar," katanya.

Sementara Anton mengungkapkan, isu pengaturan pertandingan terus muncul selama lebih dari 20 tahun.

"Hal ini memuncak waktu Endang Sobarna (manajer Persikab) mengungkap soal adanya mafia wasit di rapat besar PSSI di kantor Kemenpora waktu rapat. Saya lupa tahunnya, mungkin sekitar awal 2000an ya," jelasnya.

"Artinya, permainan-permainan itu sudah ada. Mereda sebentar, tapi itu sudah seperti semacam penyakit," imbuhnya.

UEFA Resmi Hadirkan Kompetisi Klub Baru di Bawah Level Liga Champions dan Liga Europa

Jadi Pusat Kontroversi Pengaturan Skor, Hidayat Resmi Mundur dari Exco PSSI

Kasus match-fixing yang diduga terjadi pada pertandingan Madura FC melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 2 Mei 2018, membuat Hidayat memutuskan untuk mundur dari anggota Komite Eksekutif PSSI. 

Pernyataan itu disampaikan Hidayat pada sesi jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).

Hidayat memilih mundur setelah pada Minggu (2/12/2018) dipanggil Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Di depan Komdis PSSI, ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Pria yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur, itu mengatakan bahwa ia bukan mafia di persepakbolaan Indonesia.

Ia juga mengaku bersalah setelah menerima telepon dan mencoba menawarkan kepada manajer Madura FC.

“Tentu niatan baik saya ini untuk menjawab bahwa saya bukan pelaku pengaturan skor."

"Saya tidak mau menjadi beban PSSI. Oleh karena itu, saya ingin menjaga marwah PSSI dan menjaga ketentraman keluarga saya, untuk itu saya mengundurkan diri dari Exco PSSI,” kata Hidayat, dilansir Bolasport.com.

Daftar 18 Pemain PSMS Medan untuk Laga Kontra PS Tira, Ada Bonus Rp 500 Juta jika Lolos Degradasi

Hidayat menambahkan ia mencoba merenung dengan fakta-fakta yang sudah dipahaminya.

Ia juga meminta kepada Komdis PSSI untuk terus melakukan persidangan dan Hidayat siap menerima keputusan itu.

“Dengan demikian saya meminta Komdis PSSI untuk melanjutkan persidangan kasus ini sampai tuntas. Saya tidak akan melakukan upaya ataupun intervensi kepada siapapun itu,” kata Hidayat. (TribunWow.com/Bolasport.com)

Tags:
Persib BandungPersija JakartaLiga 1
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved