Viral Medsos
Ayah Pengantin Crazy Rich Surabayan Bantah Ada Doorprize Jaguar di Pernikahan Anaknya
Ayah dari Jusup Maruta Cahyadi membantah kabar adanya cinderamata emas antam atau doorprize mobil Jaguar seperti yang beredar
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pernikahan pasangan konglomerat asal Surabaya, Jusup Maruta Tjahjadi dan Clarissa Wang yang akan dilaksanakan Sabtu (1/12/2018) mengundang perhatian publik.
Pernikahan yang akan dilaksanakan di Grand Ballroom, The Mulia, Nusa Dua Bali ini disebut-sebut menelan biaya miliaran rupiah.
Pernikahan mereka menjadi viral karena Jusup dan Clarissa dikabarkan menyediakan souvenir koin emas seberat 5-10 gram untuk tamu undangan pernikahan.
Bahkan beredar kabar bahwa di pernikahan Jusup dan Clarissa akan memberi doorprize mobil Jaguar untuk tamu undangan.
• Pernikahan Crazy Rich Surabayan, Tamu Diberi Tiket Pesawat hingga Souvenir Emas Batangan
Namun rupanya semua kabar yang beredar di media sosial tersebut hoaks.
Rendra Tjahjadi (40), ayah dari Jusup Maruta Tjahjadi membantah kabar adanya cinderamata emas antam atau doorprize mobil Jaguar seperti isu yang tersebar.
Pengusaha kelapa sawit ini menegaskan pernikahan anaknya akan digelar sederhana dan semua kabar itu adalah hoaks semata.
"Jangan percaya hoaks, ini pesta yang sangat sederhana sekali. Semuanya akan tahu saat pesta berakhir," ucap Rendra saat ditemui di kediamannya perumahan Elite Surabaya Barat, seperti dilansir TribunWow dari Surya.co.id.

Meski begitu Rendra tak menampik adanya pemberian doorprize berupa ponsel di pernikahan anaknya yang dihadiri 450 tamu undangan itu.
"Tapi memang benar ada pemberian handphone untuk best dress. Pemberian hadiah handphone itu biasa dan lumrah," jelasnya.
Selain itu Rendra menjelaskan kabar soal dana pernikahan mencapai Rp 1 Triliun tidaklah benar.
Ia memaparkan bahwa dana yang dihabiskan untuk pernikahan anaknya tidak lebih Rp 10 miliar.
"Pernikahan ini biasa cuma tidak lebih Rp 10 miliar," paparnya.
• Ibunda Ayu Dewi akan Dimakamkan Besok Pagi di TPU Jeruk Purut
Pria yang berkecimpung di bisnis kelapa sawit ini juga mengatakan acara pesta akan menampilkan sisi sosial untuk negara.
Pihaknya juga akan memberikan sumbangan untuk korban gempa Palu Donggala, Sigi, Lombok dan Bali.
Sumbangan itu bertajuk 'Bhakti Untuk Indonesia' dan akan diserahkan saat acara di Bali.
"Penyerahannya saat acara di Bali," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Bali Wedding Association (BWA), Marcelino Wauran mengatakan pernikahan konglomerat tersebut akan dihadiri tamu undangan dari dalam Indonesia hingga mancanegara.
“Setahu saya sebagian tamu mereka bahkan dibayarin oleh couple. Tamu yang datang antara 100-500 tamu dari Indonesia dan luar negeri,” jelasnya, dilansir dari TribunBali.com, Selasa (27/11/2018).
Marcel memperkirakan, dipilihnya Pulau Dewata karena selain terkenal sebagai destinasi pariwisata juga memang sangat diincar untuk destinasi wedding.
• Efek Kisah Cinta Rachel Chu dan Nick Young, Tagar ‘Crazy Rich Surabayan’ Jadi Trending Topic Twitter
“Apalagi hotel Mulia adalah salah satu venue wedding paling besar untuk saat ini,” jelasnya.
Marcel menuturkan, venue di The Mulia untuk dinner diperkirakan minimum antara 15.000 dolar hingga 50.000 dolar.
“Ini belum ceremony, dan ekstra lainnya. Ya kalau estimasi saya bisa Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar, tergantung dari tempat dan makanan yang diambil,” kata Marcell.
Sebagai informasi, Jusup Maruta Tjajadi adalah anak pengusaha kelapa sawit bernama Rendra Tjajadi.
Nama Rendra Tjajadi teryata tidak asing di pemberitaan mengenai bisnis kelapa sawit Indonesia.
Perusahaan Tjajadi yang bernama Best Group itu masuk jajaran lima besar perusahaan industri kelapa sawit terbesar dan terluas di Indonesia.
Best Group menangani bisnis kelapa sawit dari hulu (pembibitan) hingga hilir (industri).
• Mengenal Perusahaan Milik Ayah Jusup Maruta Cahyadi Crazy Rich Surabayan
Dilansir dari halaman resmi Best Group, BestIndustryGroup.com, perusahaan keluarga Tjajadi dibangun sejak 1982.
Awalnya, keluarga Tjahjadi melihat perubahan konsumsi masyarakat Indonesia dari minyak sayur menjadi minyak kelapa sawit.
Mula-mula Best Group menangani pasar domestik di Jawa Timur kemudian memperluas jaringan bisnisnya ke ke Bali, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera, hingga mendominasi Indonesia.
Selain minyak kelapa sawit, Best Group juga memproduksi margarin, pengganti minyak butter, getah kelapa sawit, hingga sabun. (*)