Terkini Daerah
5 Pengakuan Panitia Jelang Reuni Akbar 212, Ajak Jokowi-Prabowo hingga Ada Pihak yang Menghalangi
Menjelang Reuni Akbar pada akhir tahun 2018 ini, berikut penuturan panitia penyelenggara Reuni Aksi 212, yang telah Tribun Wow rangkum
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kegiatan Aksi Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) di Monumen Nasional (Monas), tinggal menghitung hari.
Aksi 212 sendiri pertama kali digelar pada 2016 silam, kala kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mencuat ke permukaan, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (29/11/2018).
Untuk tahun ini, Ketua Steering Committee Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Al Khaththat menyebut aksi akan berlangsung sejak pukul 03.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB dan berpusat di Monumen Nasional (Monas).
Dengan dimulai shalat tahajud, subuh dan dzikir berjamaah, zikir, istighosah kubro, kemudian mendengarkan tausiah agama, serta menyaksikan bendera tauhid warna-warni dan bendera merah putih.
Menjelang reuni akbar pada akhir tahun 2018 ini, berikut penuturan panitia penyelenggara Reuni Aksi 212, yang telah Tribun Wow rangkum:
• Rumahnya Dikepung Tembok Tetangga, Nenek Hilderia: Sudah 4 Hari Aku di Sini Saja
1. Targetkan 4 juta orang yang hadir
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Ustaz Al Khaththat menuturkan jamaah yang hadir siperkirakan sekitar 4 juta orang.
Al Khaththat menyebut massa itu terdiri dari sejumlah komunitas dan ormas islam yang tersebar di Indonesia.
Al Khaththat juga mengatakan kepada massa yang ingin hadir, tidak perlu takut jika ada ancaman.
"Masyarakat tidak perlu takut datang ke Monas meskipun mendapatkan ancaman-ancaman," ujarnya di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Menyinggung massa yang hadir pada tahun lalu, yakni ada 7 juta jamaah yang hadir.
Al Khaththat membantah jumlah tersebut mengalami penurunan.
• Antar Anak ke Sekolah, Ardi Bakrie Kaget Lihat Bawaan Mikhayla: Kamu Kelas Berapa Sih?
"Jadi begini, di tahun 2017 yang 7 juta itu, kami tidak pernah memprediksi yang hadir itu berapa, sama halnya dengan yang 4 juta untuk tahun ini," imbuhnya.
Al Khaththat mengatakan acara ini merupakan nikmat Allah yang harus dirayakan.
"Kita berkumpul peringati persatuan umat pada 212 tahun 2016 lalu. Ini nikmat Allah 2 tahun lalu yang efeknya bisa kita rasakan," tegasnya.

2. Undang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma'arif menuturkan mengundang Jokowi dan Jusuf Kalla dalam perhelatan ini.
Pihaknya mengatakan mengantarkan undangan untuk Jokowi dan Jusuf Kalla, pada Kamis (29/11/2018).
"Insya Allah besok kesekretariatan akan hadir, besok datang ke Setneg untuk mengantarkan undangan buat presiden dan wakil presiden," ujar Ma'arif di Gedung DDII, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Selain itu, pihaknya juga mengundang pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Nah kalau lisan karena Prabowo dan Sandi bukan presiden, jadi mudah ditemui dan kami sampaikan langsung kepada Pak Prabowo dan Mas Sandiaga untuk hadir tanggal 2 besok, dan Insya Allah kalau tidak ada hal-hal yang di luar dugaan Insya Allah beliau hadir," jelasnya.
Selain itu Ma'arif juga menyebut mengundang pimpinan DPR dan MPR untuk hadir dalam acara tersebut.
"Kami sudah serahkan langsung ke sekretriat," ujarnya.
• Vicky Prasetyo Harap Polisi Segera Tetapkan Status Angel Lelga sebagai Tersangka Kasus Perzinahan
3. Kibarkan sejuta bendera
Dilansir dari WartaKotaLive.com, Humas dan Media Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, panitian 212 telah menyiapakan pengibaran satu juta bendera bertuliskan kalimat tauhid pada reuni akbar 212.
"Kita masih persiapan, karena ini menjadi agenda tahunan, kita betul-betul fokus, di mana adalah kibarkan satu juta bendera kalimat tauhid," ujar Novel Bamukmin saat dihubungi, Senin (26/11/2018).
Lanjutnya, ia mengimbau para massa yang datang dapat membawa bendera secara sukarela.
"Kita mengimbau kepada masyarakat secara rela membuat bendera sebanyak-banyaknya," kata Novel Bamukmin.

4. Akan berlangsung tertib
Ketua Panitia Reuni 212 Bernard Abdul Jabbar pun memastikan Reuni 212 nantinya akan berlangsung tertib, dilansir dari TribunJakarta.com.
Jika ada pihak yang membuat kerusuhan, kata Bernard, itu merupakan penyusup dan bukan berasal dari alumni 212.
"karena kami mendengar isu beberapa kelompok penyusup yang akan melakukan kerusuhan dan sebagainya atau mungkin memberikan makanan yang sudah dicampur zat-zat tertentu ada hal yang ingin menjadi masalah jadi kisruh.
Kami sudah jelaskan ke Wakapolda kalau acara nanti tanggal 2 ada orang tertentu yang membuat kerusuhan kami jamin itu bukan dari kami. Kami yakinkan maka kami akan melawan orang yang berdosa tersebut," ujarnya.
Ia juga memastikan adanya tudingan terkait reuni 212 itu ditunggangi kepentingan politik adalah fitnah.
• Potret Babymoon Raisa Andriana dan Hamish Daud Menikmati Sunset di Pulau Dewata Bali
5. Ada upaya yang menghalangi
Bernard Abdul Jabbar menuturkan ada upaya pihak tertentu yang menghalangi terselenggaranya acara Reuni 212, dilansir dari TribunJakarta.com.
"Penggembosan-penggembosan terkait acara ini. Dilaporkan ada beberapa daerah yang ingin ikut justru menghadapi hambatan sebagaimana 2 tahun ini.
Bus-bus yang sudah dipesan dibatalkan sepihak dari PO karena dapat tekanan dari orang yang tidak diketahui yang mereka sendiri bertanya tapi nggak dijelaskan. Kemudian tiket yang sudah dicarter semua dibatalkan sepihak," bebernya.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain menyebutkan pula, spanduk penolakan Tablig Akbar Reuni 212 mulai bermunculan.
Hal itu diungkapkan Ustaz Tengku Zulkarnain, melalui akun Instagramanya, @tengkuzulkarnain.id, Minggu (25/11/2018) malam.
• Bawaslu Tak Temukan Unsur Penghinaan soal Ucapan Tampang Boyolali dari Prabowo Subianto
Dalam foto yang diunggah tampak tiga spanduk penolakan Tablig Akbar Reuni 212 yang disorotinya.
Spanduk tersebut antara lain bertuliskan 'Save Indonesia Damai'.
"Spanduk Panik Mulai Ditebar. Spanduk spanduk yg menunjukkan adanya pihak pihak yang panik mulai ditebar di ibu kota. Spanduk itu dimaksudkan agar Tabligh Akbar Reuni 212 GAGAL," tulis Ustaz Tengku Zulkarnain.
Menurut Ustaz Tengku Zulkarnain, sebelumnya, Kapolri juag mengatakan setelah aksi 212 pada tahun 2016 akan diprediksi ricuh, namun ternyata tidak.
Diberitakan sebelumnya, menanggapi Reuni aksi 212, gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak melarang rencana aksi 212 di Monas tersebut, dilansir TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Senin(19/11/2018).
"Tidak ada larangan," kata Anies.
Namun Anies menjelaskan pihak panitia Reuni Akbar 212 harus tetap mengajukan surat izin keramaian pada Polda Metro Jaya.
"Izin keramaian itu dari kepolisian. Secara prinsip kita menyetujui tempatnya bisa digunakan (Monas)," ujar Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menuturkan telah menerima surat permohonan izin dari panitia namun belum melihatnya, dilansir dari Tribunnews.com.
"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia. (Jumlah massa) belum tahu, saya belum lihat suratnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)