Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga

3 Alasan Tersangka Membunuh Keluarga di Bekasi, Disebut Tak Berguna hingga Dibangunkan Pakai Kaki

Haris Mengaku perasaan dendam menjadi alasan ia membunuh satu keluarga di Bekasi. Ia disebut tak berguna hingga dibangunkan pakai kaki.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas kepolisian menunjukkan tersangka berinisial HS saat rilis kasus pembunuhan satu keluarga, di Polda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018). Pihak kepolisian telah menetapkan HS sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi pada 13 November 2018. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan yang menewasankan satu keluarga di Bekasi telah terungkap.

Haris Simamora (HS) menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang beranggotakan empat orang di rumah korban, di kawasan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11/2018).

Empat orang anggota keluarga tersebut diketahui bernama Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.

Haris kemudian ditangkap saat hendak mendaki Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan polisi menemukan Haris pada Rabu (14/11/2018) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.

Pengakuan Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Dendam hingga Cari Perkakas untuk Senjata

Haris sempat mengelak tak bersalah, namun polisi tetap menggelandang Haris ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.

Pada Jumat, (16/11/2018), Haris telah mengaku membunuh keluarga Diperum yang diketahui masih keluarga korban.

Haris Mengaku bahwa perasaan dendam menjadi alasan ia membunuh satu keluarga yang masih memiliki hubungan keluarga dengannya itu.

Berikut ini TribunWow.com rangkum alasan-alasan yang sebabkan Haris dendam kepada korban:

1. Disebut Tak Berguna

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, tersangka pembunuhan satu keluarga Diperum Nainggolan, Haris Simamora, yang juga adalah saudara korban sering berkunjung dan main ke kos-kosan.

Saat berkunjung, Haris kerap kali dibuat sakit hari oleh Diperum dan sang istri, Maya Ambarita.

Haris sering mendapatkan penghinaan dari Diperum maupun Maya.

"Menurut pengakuan korban, dia sakit hati karena sering dihina, seperti misalnya dibilang 'tidak berguna'," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Nasib Anjing Peliharaan Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi setelah Sempat Tak Terurus

 

2. Dibangunkan dengan Menggunakan Kaki

Sebagai saudara, Haris juga kerap kali menginap di rumah korban.

Saat menginap, cerita Argo, Haris juga sempat mendapatkan perlakuan dimana ia dibangunkan tidur oleh keduanya dengan menggunakan kaki.

Argo menuturkan jika hal tersebutlah yang membuat emosi Haris kian tersulut.

"Kalau main ke situ, tidur dan dibangunkan pagi hari menggunakan kaki," kata Argo.

3. Merasa Korban Telah Merebut Penghasilannya

Dilansir TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Haris Simamora juga merasa jika korban telah merebut penghasilannya.

Haris sendiri diketahui telah 3 bulan menjadi seorang pengangguran.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat menyatakan Haris dulunya merupakan 'Bapak Kost' di rumah kost yang terletak di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Gede, Bekasi.

Kemudian, pengelolaan rumah kos tersebut digantikan oleh Diperum Nainggolan dan Maya Ambarita yang merupakan kakak ipar pelaku.

Pemilik kosan itu sendiri adalah kakak korban Douglas Nainggolan.

"Pelaku sakit hati karena korban ini pengelola kos. Beberapa waktu yang lalu pengelolanya pelaku," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

8 Pengakuan Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi kepada Polisi, Ungkap Awal Mula Dendam

Haris Simamora pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Haris Simamora pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi. (Lalu Hendri/Grid.ID)

Kronologi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Seperti diketahui, keluarga Diperum Nainggolan ditemukan tewas di rumahnya pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

Begitu ditemukan, jasad keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Jasad satu keluarga itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara pada Kamis (15/11/2018).

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Selasa (13/11/2018), korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Feby Lofa.

Awalnya, Feby merasa curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran, Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi dalam Empat Hari Tertangkap, Ini Rangkuman Penyelidikan

Tak hanya itu, ia juga sempat mencoba untuk menelepon korban.

Namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.

"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.

Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.

"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.

Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).
Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018). (WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO)

Atas penemuan jasad satu keluarga di Bekasi ini, Haris Simamora telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, Haris diamankan di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018), sekitar pukul 22.00 WIB.

Penyidik menetapkan Haris sebagai tersangka setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan secara intensif selama 1 x 24 jam.

Polisi juga memiliki sejumlah barang bukti yang diduga kuat memiliki hubungan dengan kasus pembunuhan satu keluarga tersebut.

Bukti itu adalah ditemukannya bercak darah di dalam mobil milik korban, celana panjang milik pelaku yang terdapat noda darah, termasuk darah yang terdapat pada gagang pintu kanan, pedal gas, serta ditemukannya kunci mobil pada tas Haris.

Awalnya, Haris sempat mengelak telah membunuh satu keluarga tersebut.

Namun, ia akhirnya mengakui perbuatannya.

Ia mengaku telah membunuh Diperum Nainggolan dan istrinya, Maya Ambarita, serta kedua anak mereka, Sarah dan Arya.

9 Fakta Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sempat ke Klinik hingga Ditemukan Bercak Darah

Mengutip Tribun Jakarta, Diperum dan istri diketahui dibunuh dengan menggunakan linggis pada Senin (12/11/2018) pukul 23.00 WIB.

Diperum dan Maya dibunuh dengan menggunakan linggis, Sementara kedua anak Diperum dibunuh dengan cara dibekap hingga tewas.

Sebelum dibunuh, Sarah dan Arya sempat terbangun usai Haris Simamora membunuh Diperum dan Maya.

Argo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (16/11/2018), mengatakan, Sarah Nainggolan dan Arya Nainggolan sempat berjalan keluar kamar untuk melihat kondisi kedua orangtuanya.

Namun, Haris Simamora menghalangi langkah kedua keponakannya itu dan meminta mereka kembali tidur.

 "Haris menenangkan dua anak Diperum dan bilang 'Tidur lagi sana, Mama cuma sakit kok'," ujar Argo.

Tak hanya menenangkan, Haris juga membimbing Sarah dan Arya menuju tempat tidurnya dan menidurkan keduanya.

Namun saat keduanya mulai kembali tertidur, Haris justru mencekik keduanya hingga tewas.

(TribunWow.com/Ananda Putri Ocaviani)

Tags:
Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di BekasiPembunuhan satu keluarga di Pondok Melati BekasiPembunuhan satu keluarga di BekasiPembunuhan Satu KeluargaMotif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved