Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga

Nasib Anjing Peliharaan Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi setelah Sempat Tak Terurus

Anjing peliharaan milik korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi akhirnya mendapatkan rumah baru.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews.com/Amriyono
Anjing kecil berwarna cokelat milik satu keluarga di Bekasi yang diduga menjadi korban pembunuhan. Anjing tersebut diketahui bernama Brown. 

TRIBUNWOW.COM - Seekor anjing peliharaan milik korban pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT02, RW07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi akhirnya mendapatkan rumah baru.

Dilansir TribunWow.com dari Grid.id, Brown, nama panggilan untuk si anjing peliharaan, kini telah diserahkan kepada Organisasi Pecinta Hewan Goceng For Life (GFL).

Seorang perwakilan GFL yang bernama Joan didampingi polisi telah membawa anjing yang menjadi saksi dalam peristiwa nahas itu.

Joan juga mengatakan jika anjing milik korban pembunuhan itu diambil untuk dirawat oleh pecinta hewan di organisasi mereka.

Apalagi setelah majikannya tewas karena dibunuh, Brown terlantar.

Ia bahkan tinggal di tanah yang sudah kotor dengan sisa makanan dan kotorannya sendiri.

"Cuma diambil untuk dirawat", kata Joan saat dijumpai di lokasi pembunuhan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/11/2018).

Jika dari keluarga korban ingin merawat kembali Brown, maka GFL akan mengembalikannya.

Akhirnya Terungkap Motif HS hingga Nekat Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, Pelaku Coba Hilangkan Jejak

Namun, jika tidak ada keluarga korban yang akan merawat anjing tersebut, GFL akan mencari seseorang yang bersedia mengadopsi anjing tersebut.

"Kalau memang tidak, kita akan cari adopter yang sayang, yang bisa menjadikannya keluarga", ungkap Joan.

Nantinya, anjing berbulu coklat itu akan tinggal di shelter Melati di Cinere, Jakarta Selatan.

Diberitakan WartaKotaLive.com, Rabu (14/11/2018), Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menyebutkan, ada laporan warga penghuni rumah di sekitar lokasi kejadian yang menyebutkan ada suara anjing menyalak nyaring berulang di jam yang diduga menjadi waktu pembunuhan.

"Warga itu mengatakan anjing sempat menyalak nyaring berulang kali pada jam yang diperkirakan sebagai waktu kejadian tragis itu," ujar Reza, Rabu (14/11/2018).

Menurutnya, anjing bisa merasakan apa yang namanya kesedihan.

Bisa jadi anjing tersebut merasa sedih karena menjadi saksi mata kasus pembunuhan sadis yang menimpa majikannya itu.

"Ambil contoh, simpanse bernama Flint. Sedemikian sedihnya, sampai-sampai dia menderita dan akhirnya meninggal dunia. Ilmuwan juga bilang, hewan bisa menderita penyakit mental," kata Reza.

Reza pun mengaku waswas, karena boleh jadi anjing di TKP itu juga mengalami perasaan yang sama akibat berpisah untuk selamanya dari si empunya.

"Apalagi, sekian banyak orang di TKP mengatakan, anjing itu beberapa kali tampak berlinang air mata.

Yang saya lihat, anjing itu sama sekali tidak menyentuh benda mirip makanan dan minuman yang diletakkan di hadapannya. Itu yang terlihat selama dua jam tadi malam dan tiga jam tadi siang," kata Reza.

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, HS Bawa Mobil Hanya untuk Berputar-putar dan Menenangkan Diri

Beberapa warga yang mendatangi tempak kejadian perkara bahkan ada yang mengaku melihat anjing tersebut berlinang air mata, pertanda bahwa anjing tersebut mengalami stress dan depresi.

Brown diketahui selalu dalam kondisi terantai.

Anjing berwarna coklat itu jika tidak dirantai atau dilepas akan kabur.

Lebih lanjut Reza menuturkan, anjing peliharaan korban merupakan saksi sekaligus korban dalam kasus ini.

"Apakah anjing itu berpotensi menjadi saksi dalam proses hukum? Belajar dari sekian banyak kasus di mana hewan peliharaan dihadirkan sebagai saksi, begitu pula kemungkinannya andai anjing tadi jika memang ia menyaksikan aksi kejahatan di dini hari itu," papar Reza, Rabu (14/11/2018).

Oleh karena itu, Reza menilai jika anjing itu dapat dihadirkan sebagai saksi atau pun korban, maka anjing tersebut membutuhkan perlindungan.

Anjing kecil berwarna cokelat milik satu keluarga di Bekasi yang diduga menjadi korban pembunuhan. Anjing tersebut diketahui bernama Brown.
Anjing kecil berwarna cokelat milik satu keluarga di Bekasi yang diduga menjadi korban pembunuhan. Anjing tersebut diketahui bernama Brown. (Tribunnews.com/Amriyono)

Kronologi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Seperti diketahui, satu keluarga yang menjadi majikan Brown ditemukan tewas di rumahnya yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2, RT02, RW07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

Keluarga tersebut terdiri dari Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita isteri berusia 37 tahun, Sarah Boru Nainggolan anak berusia sembilan tahun, dan Arya Nainggolan anak berusia tujuh tahun.

Begitu ditemukan, jasad keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Saat ini, satu keluarga itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara.

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Selasa (13/11/2018), korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Feby Lofa.

Awalnya, Feby merasa curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran, Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Tak hanya itu, ia juga sempat mencoba untuk menelepon korban.

Namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.

"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.

Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.

"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.

Atas penemuan jasad satu keluarga di Bekasi ini, Haris Simamora telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, Haris diamankan di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018), sekitar pukul 22.00 WIB.

Penyidik menetapkan Haris sebagai tersangka setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan secara intensif selama 1 x 24 jam.

Polisi juga memiliki sejumlah barang bukti yang diduga kuat memiliki hubungan dengan kasus pembunuhan satu keluarga tersebut.

Bukti itu adalah ditemukannya bercak darah di dalam mobil milik korban, celana panjang milik pelaku yang terdapat noda darah, termasuk darah yang terdapat pada gagang pintu kanan, pedal gas, serta ditemukannya kunci mobil pada tas Haris.

Awalnya, Haris sempat mengelak telah membunuh satu keluarga tersebut.

Namun, ia akhirnya mengakui perbuatannya.

Ia mengaku telah membunuh Diperum Nainggolan dan istrinya, Maya Ambarita, serta kedua anak mereka, Sarah dan Arya.

Mengutip Tribun Jakarta, Diperum dan istri diketahui dibunuh dengan menggunakan linggis.

Sementara, kedua anak Diperum dibunuh dengan cara yang berbeda.

Sarah dan Arya Nainggolan dibekap oleh Haris hingga tewas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan, sejauh ini bukti penyidikan menunjukkan bahwa Haris merupakan tersangka tunggal, dan motif pembunuhan adalah karena dendam.

"Sering dimarah-marahin," kata Argo Yuwono kepada wartawan, seusai apel Tanggap Musim Penghujan Tahun 2018/2019 di Lapangan Promoter Dit Lantas Polda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
AnjingPembunuhan satu keluarga di BekasiTersangka Pembunuhan Satu Keluarga di BekasiPembunuhan Satu Keluarga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved