Pembunuhan Satu Keluarga
Sempat Jadi Misteri, Mobil Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi yang Hilang Kini Ditemukan
Mobil korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi sempat jadi misteri keberadaannya kini telah ditemukan.
Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Mobil korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi sempat jadi misteri karena tidak ada di rumah saat peristiwa terjadi.
Akan tetapi, kini pihak kepolisian telah berhasil menemukan keberadaan mobil jenis Nissan X-trail berpelat B 1705 UOQ tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Argo Yuwono mengatakan pihaknya mendapat informasi jika mobil korban berada di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
"Mobil itu di suatu rumah di daerah Cikarang. Suatu rumah kost-kostan di sana," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018), dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) langsung dilakukan untuk melengkapi penyelidikan polisi.
• Update Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Keempat Jenazah Tiba di Samosir, sang Ibu Histeris
"Dengan ditemukannya mobil tersebut kemudian dari Labfor Mabes Polri kemudian dengan Inafis Polda Metro Jaya, penyidik melakukan olah TKP mobil," sambung Argo.
Meski demikian, Argo belim bisa memberikan rincian hasil dari olah TKP yang dilakukan pihaknya.
Diberitakan TribunJakarta.com, Argo Yuwono menuturkan, ketika memeriksa sejumlah saksi, pihaknya mendapatkan keterangan ada satu unit mobil terdengar melaju kencang pada pagi hari sebelum satu keluarga tewas ditemukan di rumah kontrakan tersebut.
"Ada saksi yang mengatakan, pagi harinya terdengar suara mobil melaju kencang, mobil Nissan X-Trail bernomor Polisi 1075 UOQ," kata Argo di Gedung Tri Brata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Menurut Ketua RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Agus Sani (53) sempat ada beberapa saksi yang melihat mobil melaju cepat dari rumah korban.
"Dini hari ada mobil lewat kencang gitu kata security. Saya juga baru setelah warga lapor. Selama ini sih (keluarga korban) baik-baik saja enggak ada cekcok keluarga," katanya, dikutip dari Wartakota.
Agus Sani menambahkan bahwa dua mobil korban yang biasa diparkir di rumah korban tidak ada.
"Korban punya tiga unit mobil. HRV, Nissan Xtrail sama mobil boks disimpan di garasi dekat sini. HRV sama Nissan enggak ada. Nah saya tidak tahu apakah dibawa kabur atau apa saya kejelasannya belum pasti," katanya.
• Cerita Warga Kenang Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi hingga Sejumlah Kecaman untuk Pelaku
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi ditemukan tewas di rumahnya Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30.
Dilansir dari Wartakotalive, Kombes Pol Edy Purnomo mengungkapkan bahwa ia menemukan banyak luka pada tubuh korban.
Tidak hanya luka yang disebabkan oleh senjata tajam, Edy menuturkan bahwa tim forensik menemukan sejumlah luka yang berasal dari benda tumpul pada tubuh korban.
Bahkan menurut keterangannya, di tubuh kedua anak korban, juga ditemukan bekas luka senjata tajam.
"Luka senjata tajam, ada banyak, ada benda tumpul juga. Anak juga ada luka sajam," kata Edy Purnomo, Selasa (13/11/2018).
Kasus pembunuhan satu keluarga tersebut terungkap, saat tetangga korban, Feby Lofa curiga melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala pada pukul 03.30 WIB pagi.
Feby Lofa mencoba memanggil korban, namun tidak ada jawaban.
"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.
Sekitar pukul 06.30 WIB, Feby Lofa kembali mencoba mengetuk pintu rumah korban karena korban belum berangkat kerja.
Namun kembali tidak ada jawaban, Feby Lofa memberanikan diri berusaha membuka jendela rumah.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Istri Sempat Unggah Surat dari Anak sebelum Ditemukan Tewas
Feby yang berhasil membuka jendela, menemukan korban telah bersimbah darah dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT kampungnya.
"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.
"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon Polsek Pondok Gede," ujarnya.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Sebanyak 12 orang telah diperiksa sebagai saksi.
Anjing pelacak pun dikerahkan untuk memburu jejak pelaku.
Sementara itu, jenazah keempat korban sudah tiba di Hariara Tolu, Samosir, kampung halaman mereka untuk disemayamkan oleh keluarga.
Dikutip dari Tribun Medan, rencananya keempat korban akan dimakamkan pada Kamis (15/11/2018) pukul 14.00 WIB setelah menjalani rangakaian proses adat. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)