Breaking News:

Pembunuhan di Palembang

Pembunuhan Sopir Taksi 'Online' di Palembang, Polisi Sebut Belum Semua Tulang Belulang Ditemukan

Jenazah Sofyan, sopir taksi online yang tewas lantaran menjadi korban perampokan akhirnya ditemukan oleh Polda Sumatera Selatan, Selasa (13/11/2018).

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Pembunuhan 

TRIBUNWOW.COM - Jenazah Sofyan (43), sopir taksi online yang tewas lantaran menjadi korban perampokan akhirnya ditemukan oleh Polda Sumatera Selatan, Selasa (13/11/2018).

Dilansir TribunWow.com dari Sripoku.com, kepastian penemuan jasad Sofyan dikonfirmasi oleh kapolda Sumatera Selatan.

Diketahui, jasad Sofyan yang ditemukan di semak-semak hutan kebun sawit trana subur wilayah Lakitan Kabupaten Muratara.

Jasadnya ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang.

Bahkan tulang belulang ditemukan petugas yang lokasi terpisah-pisah dengan radius sekitar lima meter.

Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Ditangkap, Polisi Minta Semua Pihak Bersabar

Mengutip Kompas.com, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menuturkan, pencocokan tulang yang diduga Sofyan itu ternyata didapati ada bagian yang tidak utuh.

Ia menjelaskan, kedua bagian tulang tangan dan lengan serta bagian betis kiri hingga ke paha dan telapak kaki tidak ditemukan.

Di lokasi pembuangan yang berada di Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, petugas hanya mendapatkan tengkorak kepala, rahang, dan tulang rusuk.

"Paha kanan betis kanan dan telapak kaki kanan masih ada. Rambut dan tulang belakang masih ada. Memang ada bagian yang tidak ditemukan,” jelas Zulkarnain.

Sementara itu, berdasarkan hasil pencocokan data sekunder, menurut Zulkarnain, pihak keluarga telah meyakini jika tulang belulang yang ditemukan polda Sumsel itu adalah Sofyan.

Namun, ia meminta agar keluarga dapat tetap bersabar dan menunggu hasil tes DNA dari laboratoriun forensik polri.

“Memang, untuk data sekunder dari pernyataan istri korban Fitriani, jenazah tersebut dikenali sebagai Sofyan dari pakaian terakhir yang dikenakan korban serta dari ikat pinggang. Namun untuk data primernya ya dari DNA itu masih harus diproses, seminggu baru bisa tahu,” kata dia.

Polisi Periksa Pemilik Kos Tempat Mobil yang Hilang dari Rumah Korban Pembunuhan di Bekasi Ditemukan

Sampel DNA tersebut diambil dari ibu kandung serta anak korban, Norma (65) dan Rafli (15).

Setelah hasil DNA keluar, polisi baru akan menyerahkan jenazah Sofyan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Sekarang tinggal kita tunggu saja hasil DNA-nya seperti apa, sama seperti kasus-kasus sebelumnya, setelah pencocokan DNA selesai, baru diserahkan kepada keluarga,” ujar dia.

Jenazah Sofyan (43) yang tinggal tulang belulang usai dibunuh empat pelaku perampokan ketika tiba di ruang kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan Rabu (14/11/2018). korban sebelumnya ditemukan di Kecamatan Lakitan Kabupaten Musi Rawas.
Jenazah Sofyan (43) yang tinggal tulang belulang usai dibunuh empat pelaku perampokan ketika tiba di ruang kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan Rabu (14/11/2018). korban sebelumnya ditemukan di Kecamatan Lakitan Kabupaten Musi Rawas. (KOMPAS.com/ Aji YK Putra)

Keluarga Berusaha Ikhlas

Dilansir dari Sripoku.com, Rabu (14/11/2018), di rumah orang tua Sofyan di Kecamatan Kemuning, Palembang, tampak rumah duka ramai oleh pihak keluarga dan kerabat yang silih berganti berdatangan.

Kgs Hidayat (29), adik kandung korban Sofyan menuturkan tidak ingin berkomentar banyak soal kasus ini.

Ia hanya berharap agar kepolisian bisa dengan cepat menangkap semua pelaku.

"Harapan kami supaya kasus ini cepat terungkap. Dan pihak polisi dapat memberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatan mereka. Sejauh ini kalau orang tua kami sudah ikhlas dengan apa pun yang terjadi. Tapi kalau istrinya terlihat belum ikhlas," ujar Hidayat.

Mengutip dari Kompas.com, hal serupa disampaikan oleh ayah Sofyan, Kgs Roni (70) yang ditemui saat menemani istri dan cucunya mengambil sampel DNA di rumah sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan.

“Kami pasrah ini merupakan ujian keluarga kami sejauh mana menghadapi cobaan dari Allah,” kata Roni.

Bapak dari sembilan anak ini meminta kepada aparat penegak hukum untuk dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku lantaran telah menghilangkan nyawa anak ke enamnya tersebut.

“Ini nyawa, jadi pelaku harus dihukum setimpal, harus dihukum seberat-beratnya,” harapnya.

Kgs Roni (70) bapak dari Sofyan sopir taksi online yang menjadi korban pembunuhan, ketika menemui Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11/2018).
Kgs Roni (70) bapak dari Sofyan sopir taksi online yang menjadi korban pembunuhan, ketika menemui Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11/2018). (KOMPAS.com/ Aji YK Putra)

Kepolisian Pastikan Tangkap Pelaku

Dilansir dari Kompas.com, atas kasus tersebut, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menuturkan, pihaknya kini sedang memburu tiga pelaku lainnya yang ikut dalam aksi perampokan disertai pembunuhan tersebut.

Diketahui, sebelumnya satu orang yang diduga pelaku perampokan sekaligus pembunuh Sofyan telah ditangkap oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Senin (12/11/2018).

Zulkarnain menuturkan, jika tak menyerahkan diri dalam waktu dekat, jenderal bintang dua itu tak akan segan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku.

“Tiga tersangka warga Musi Rawas, satu warga Muba, kami imbau pihak keluarga pelaku jangan menutupi, serahkan diri saja. Kalau tidak liang kubur menunggu,” tegasnya.

Ridwan (45) satu pelaku perampokan dan pembunuhan Sofyan pun kini terus dimintai keterangan oleh petugas untuk dapat mendapatkan ketiga tersangka yang lain.

Bahkan, Ridwan sempat membuat petugas pusing karena mengaku lupa membuang jenazah Sofyan hingga akhirnya ditemukan tinggal tulang.

Tak hanya itu, keterangan berbeda juga dilontarkan tersangka yang berprofesi sebagai petani itu yang mengaku jika Sofyan tewas dengan cara dicekik dan dijerat menggunakan tali.

Namun, hasil otopsi sementara, tempurung kepala korban serta rahang sebelah kirinya mengalami remuk diduga dihantam dengan menggunakan benda tumpul secara keras.

Zulkarnain pun mengakui jika kini Ridwan belum ditahan karena dalam proses pengembangan untuk mengejar tiga tersangka yang lain.

"Diajak dulu lah nyari-nyari, keliling keliling, kasihan. Dibawa jalan-jalan supaya dia terbuka hatinya mengungkapkan dengan baik,” kata Kapolda Sumsel, Rabu (14/11/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Kronologi Hilangnya Korban

Diberitakan Kompas.com, Kamis (1/11/2018), Sofyan dikabarkan hilang setelah mengantarkan penumpang ke arah KFC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, pada Senin (29/10/2018).

Kasus ini mulanya terungkap ketika Fitriani (32) yang merupakan istri korban membuat laporan di Polda Sumsel pada Selasa (30/10/2018), lantaran suaminya tak kunjung pulang usai bekerja.

Dari keterangan Fitriani, mulanya Sofyan mendapatkan order untuk mengantar penumpang dari kawasan KM 5 Palembang menuju ke KFC Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, sekitar pukul 11.30 WIB.

Hingga larut malam, ternyata Sofyan tak kunjung pulang sehingga membuat Fitriani panik dan menghubungi rekan suaminya itu.

Dari perbincangan terakhir, Sofyan ternyata sempat meminta untuk dilacak dengan menyebarkan titik GPS melalui ponsel ke grup WhatsApp sebelum dikabarkan hilang.

Mereka langsung menghubungi pihak aplikator dari taksi online di tempat Sofyan bekerja untuk meminta akun pemesan kepada korban.

"Setelah ditelepon nomor ponsel pemesan itu, ternyata perempuan,” kata Ketua Persatuan Driver Online Sumsel (PDOS) Edo, ketika dikonfirmasi, Kamis (1/11/2018).

Edo bersama rekannya lalu menanyakan kepada wanita inisial TY tersebut.

Ternyata TY hanya meminjamkan aplikasi tersebut kepada tiga orang tak dikenal ketika sedang berada di salah satu rumah makan kawasan KM 5 Palembang.

“TY itu sedang makan usai mengikuti tes CPNS, tiga pelaku mendatanginya dan meminjam aplikasi taksi online. Selanjutnya ia tidak tahu lagi, TY juga sudah diperiksa polisi,” ujarnya.

Dari titik terakhir GPS yang disebarkan Sofyan di grup WhatsApp sesama sopir taksi online, ia berada di kawasan Betung Kabupaten Banyuasin.

Namun, setelah dilakukan pencarian, para sopir taksi online itu tak kunjung mendapatkan keberadaan rekannya yang hilang bersama mobil jenis daihatsu Sigra warna hitam dengan plat nomor BG 1274 UN.

“Dari Betung, Sumbawa sampai KM 17 sudah kami cari tapi tak juga mendapatkan. Kami harap pihak kepolisian segera mengungkap kasus hilangnya rekan kami,” ujar Edo.

Pada Minggu (11/11/2018), polisi mulai menemukan titik terang atas kasus tersebut.

Polisi berhasil menangkap Ridwan (42), satu pelaku perampokan dan pembunuhan Sofyan.

Sayangnya, saat ditangkap, Ridwan mengaku tak tahu di mana ketiga temannya berada.

Sehari setelahnya, Senin (12/11/2018), polisi meminta keterangan Ridwan terkait kasus tersebut.

Kepolisian juga memastikan bahwa Sofyan telah tewas dibunuh oleh Ridwan dan ketiga pelaku lainnya.

Namun Ridwan mengaku tak tahu di mana korban dibuang setelah dibunuh.

"Iya, korbannya sudah tewas. Pelakunya lupa di mana jenazahnya. Sekarang masih diperiksa petugas, untuk mencari korban," kata Zulkarnain.

Selasa (12/11/2018), korban pun berhasil ditemukan di semak-semak hutan kebun sawit trana subur wilayah Lakitan Kabupaten Muratara.

Namun, jasadnya ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang.

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Pembunuhan Satu Keluarga di PalembangPalembangPembunuhan Sopir Taksi Online
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved