Breaking News:

Tips dan Trik

Waspada Pencurian Data Menggunakan Phising, Ini Imbauan Bank Mandiri

Phising adalah upaya pencurian data pribadi seperti kata sandi untuk mendapatkan sejumlah keuntungan. Kenali macam-macam phising dan cara mengatasinya

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
laman resmi https://www.bankmandiri.co.id/
waspada pencurian data dengan cara phising 

TRIBUNWOW.COM - Di era digital yang sangat berkembang seperti saat ini, banyak ruang yang digunakan bagi sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan dengan cara menipu dan mencuri data pribadi seseorang.

Hal ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan cyber.

Dari sekian banyak kasus kriminal cyber, kasus phising adalah kasus yang sedang ramai diperbincangkan.

Lalu apa sebenarnya phising itu ?

Dikutip dari laman Bank Mandiri, phising adalah aksi hacking (pencurian) data dengan cara membujuk korban memberikan data online pribadi kepada pelaku.

Phising juga dapat diartikan sebagai upaya penipuan dengan mencoba mendapatkan informasi pribadi seperti kata sandi, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis terpercaya menggunakan sebuah pesan singkat via telepon.

Cara Gampang Transfer Uang lewat QRku BCA, Nasabah tinggal Scan via Smartphone!

Berikut adalah contoh tindak phising yang populer di masyarakat :

1. Berpura-pura menelepon sebagai pihak bank dan menanyakan data pribadi dari korban

Kasus yang paling sering terjadi adalah seseorang yang berpura-pura menjadi Customer Service sebuah bank atau mengirimkan email dengan alamat yang cukup meyakinkan.

Pelaku tersebut kemudian akan menanyakan data pribadi korban.

Bagi sebagian korban, upaya langsung tersebut dianggap mencurigakan.

Kemudian pelaku akan menggunakan alasan bahwa korban telah memenangkan sebuah undian dan harus mengisi data diri sebagai syarat penerimaan hadiah bagi pemenang.

Bagi sebagian korban, upaya ini bisa mudah dikenali sebagai kasus penipuan, namun bagi sebagian orang yang tidak mengetahui nomor call center resmi dari bank atau instansi bisa saja menanggapi hadiah tersebut.

Promo Nonton Film Fantastic Beasts Hanya Bayar Rp1 dengan Sakuku dan BookMyShow, Ini Syaratnya

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengenali hal tersebut.

Pertama, coba cocokkan nomor telepon tersebut dnegan nomor call center resmi dari bank atau instansi terkait.

Jika menggunakan email, pastikan email tersebut adalah email resmi dan tidak menggunakan (dot) blogspot atau (dot) com.

Jika melalui telepon dan menyaratkan harus ke mesin ATM, korban harus segera menutup telepon, karena sudah dapat dipastikan, hal tersebut adalah kasus penipuan.

2. Mengisi data survey palsu untuk mencuri data pribadi

Kasus phising ini, biasanya ditargetkan bagi pengguna kartu kredit.

Informasi yang didapatkan nantinya dapat digunakan untuk bertransaksi tanpa sepengetahuan pemilik kartu dan tiak memerlukan transfer dari kartu kredit untuk berbelanja.

Berhati-hati jika menemui kasus semacam ini.

Perlu diingat, pihak penerbit kartu kredit tidak akan pernah menanyakan hal hal mengenai data pribadi, diluar fase awal pembuatan kartu kredit.

Marion Jola akan Ramaikan MAMA 2018 di Korea, Sepanggung dengan Wanna One dan (G)-IDLE

3. Menggunakan mesin EDC ( Electronic Data Capture ) palsu dan memindai data kartu uang elektronik

Kasus semacam ini, sering dikenal dengan istilah skimming.

Skimming adalah upaya pencurian data dengan cara berpura-pura meminta calon korban untuk menggesek kartu ketika akan membayar.

Kasus yang pernah terjadi adalah saat korban melakukan jual beli online dengan cara COD atau cash on delivery.

Pelaku akan meminta alat pembayaran non tunai dengan membawa mesin EDC sendiri.

Perlu diwaspadai jika hal semacam ini terjadi, yang memiliki mesin EDC biasanya hanyal instansi atau perusahaan ternama, bukan perorangan atau individu.

Jika ragu, cobalah untuk memberikan alasan untuk mentransfer via ATM setempat.

Hal ini dapat menghindari upaya pelaku untuk mengambil data-data pribadi di kartu kredit atau kartu debit.

Pembunuhan Satu Keluarga di Kelurahan Jatirahayu Pondok Melati Bekasi, Begini Kronologinya

Melihat kasus-kasus diatas, setiap orang harus mewaspadai segala kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.

Selalu jaga dan rahasiakan data pribadi agar tidak terjadi kebocoran data yang akan merugikan.

Jika ada iming-iming hadiah atau segala hal yang sejenis, bijak dan cerdaslah dalam mengecek kebenaran dari nomor yang digunakan.

Instansi atau perusahaan tertentu, pasti mempunyai nomor call center resmi.

(TribunWow.com/Nila Irda) 

Tags:
Pengertian PhisingImbauan Bank Mandiri terkait PhisingKenali pencurian data dengan PhisingWaspada pencurian data dengan Phising
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved