Kabar Tokoh
Tanggapi soal ‘Politik Genderuwo’, Fadli Zon Tulis Puisi Berjudul ‘Ada Genderuwo Di Istana’
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon membuat puisi yang diduga terkait dengan pernyataan Jokowi, ‘politik genderuwo’ Minggu (11/11/2018).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menanggapi pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), soal "politik genderuwo".
Tanggapan Fadli Zon tersebut berupa puisi yang diunggahnya dalam akun Twitter @fadlizon, pada Minggu (11/11/2018).
Fadli Zon memberi judul “Ada Genderuwo di Istana” pada puisinya tersebut.
Dirinya mengaku menciptakan puisi tersebut sesuai dengan permintaan seseorang.
Meski begitu, dirinya tak mengungkapkan secara gamblang siapa seseorang yang dimaksud.
“Ini buat yg kemarin pd tanya puisi ttg 'Genderuwo'," cuit Fadli.
“Sy beri judul 'Ada Genderuwo di Istana'," imbuhnya.
• Tanggapan Para Tokoh soal Pernyataan Politik Genderuwo Jokowi, dari Fadli Zon hingga Fahri Hamzah
Berikut Teks Puisi Lengkap Fadli Zon:
"Ada genderuwo di istana
tak semua orang bisa melihatnya
kecuali yang punya indera istimewa
makhluk halus rendah strata
menakuti penghuni rumah penguasa
berubah wujud kapan saja
menjelma manusia
ahli manipulasi
tipu sana tipu sini
ada genderuwo di istana
seram berewokan mukanya
kini sudah pandai berpolitik
lincah manuver strategi dan taktik
ada genderuwo di istana
menyebar horor ke pelosok negeri
meneror ibu pertiwi
Fadli Zon, 11 Nopember 2018."
• Balasan Jokowi setelah Dipanggil Bro oleh Grace Natalie di Acara Ulang Tahun PSI
Hingga Senin (12/11/2018) pagi, cuitan tersebut telah di-retweet kembali sebanyak 1,1 ribu oleh pengguna Twitter.
Cuitan tersebut juga sudah disukai sebanyak 2,7 ribu dan mendapatkan balasan sejumlah 991 komentar dari netizen.
Puisi tersebut mendapat respon dari berbagai kalangan, bahkan beberapa pengguna Twitter turut merespon dengan puisi tandingan.
Seperti yang ditulis oleh seorang netizen dengan akun @Iwan_Kapuk.
“GENDERUWO BERKACAMATA
Dibelakang Meja Tiada Berguna
Kerja Hanya Nyinyir Belaka Gaji Dari Rakyat Jelata
Otak Kosong Tak Beretika Slalu Brkata Tanpa Makna
Hoax Dan Retorika Hasilnya
Digedung Dewan Yg Terhormat
Disana Nasib Rakyat Tamat Berwakilkan
Manusia Bejat Tak Bermartabat.”
• PSI Disebut Unicorn Dunia Politik, Raja Juli Antoni: Kado Terindah dari Big Bro Jokowi

Seperti diberitakan sebelumnya, istilah "politik genderuwo" itu disebutkan Jokowi saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018).
"Politikus yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," katanya di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018) pagi.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik gerenduwa (genderuwo), nakut-nakuti," lanjut Presiden.
• Soal Pidato SBY Sindir Partai Capres 02, Jansen Sitindaon: Gerindra Harus Membagi Suara ke Demokrat
"Jangan sampai seperti itu. Masyarakat ini senang-senang saja kok ditakut-takuti. Iya tidak? Masyarakat senang-senang kok diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali," tambahnya.
Sehingga, ia menilai jangan sampai propaganda ketakutan menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan.
Apalagi, ia menilai aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan, kerukunan.
"Jangan sampai rugi besar kita ini, karena pas setiap lima tahun itu ada pilihan bupati, gubernur, wali kota ada terus. Jangan sampai (pecah) seperti itu," katanya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)