Pilpres 2019
Soal Pidato SBY Sindir Partai Capres 02, Jansen Sitindaon: Gerindra Harus Membagi Suara ke Demokrat
Jansen Sitindaon angka suara soal pidato Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Partai Gerindra yang banyak diuntungkan.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, angkat suara soal pidato Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan bahwa Partai Gerindra yang banyak diuntungkan.
Hal itu disampaikan Jansen saat menjadi narasumber di acara Kompas Petang, Minggu ( 11/11/2018).
Mulanya, pembawa acara menanyakan soal pidato SBY yang dianggap Demokrat sulit mendulang suara karena tak ada kadernya yang menjadi calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
"Demokrat sulit mendulang suara dari Pak Prabowo-Sandi sehingga Pak SBY berbicara seperti itu?," ujar pembawa acara.
Jansen menjawab bahwa pidato SBY tersebut disampaikan berdasarkan fakta dan itulah tantangan bagi para caleg kader Demokrat.
"Persis, apa yang disampaikan bapak itu kan berdasar fakta, kemudian beliau menyampaikan tantangannya ke kita para caleg, kemudian ini jalan keluarnya, jalan keluarnya kerja keras kerja cerdas," jawab Jansen.
• Mengaku Takut Kritik Jokowi, Sudjiwo Tedjo: Dulu Zaman SBY Saya Tidak Takut, Sekarang Kok Takut

"Siapa nanti yang akan dipilih, ketika nanti datang ke satu daerah, misalnya masanya itu lebih pro yang A anda yang B, nanti pilih presidennya atau calegnya itu kan harus memilih juga dong?," pembawa acara kembali menanyakan.
Ketua DPP Demokrat tersebut menjawab bahwa saat ini basic pemilih Demokrat dan Gerindra sama, sehingga keduanya harus berbagi suara.
Sementara partai koalisi lainnya memiliki basic pemilih yang berbeda.
"Kalau sederhananya begini, kebetulan pasar kami dengan Gerindra kan sama, kalau PAN dan PKS kan kebetulan kanan atau ekstrim kanan dalam tanda kutip begitu, ceruknya kan di situ, kalau kemudian misalnya harus berbagi suara, Gerindra membagi suaranya ke kami," kata Jansen.
"Kalau hari ini kami mendukung Pak Prabowo, maka kami juga berharap Pak Prabowo mendukung untuk mengangkat suara partai kami," tambah Jansen.
• Bercerita Pengalamannya Menulis Pidato untuk Soeharto, Yusril Sebut Tentara Sempat Ketakutan padanya
Lihat videonya:
Diberitakan sebelumnya, dalam acara pembekalan caleg Demokrat di Jakarta, Sabtu (10/11/2018), SBY mengatakan bahwa pemilu 2019 memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.
"Saya harus mengatakan, Partai Demokrat punya peluang untuk sukses, meskipun tantangan yang kita hadapi dalam Pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat, saya ulangi jauh lebih berat," ujar SBY yang dikuti dari Tribunnews.
• SBY Minta Jokowi Jelaskan Mengapa Tol Suramadu Digratiskan sementara yang Lainnya Tidak
Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi tantangan Partai Demokrat semakin berat dalam menghadapi kontestasi Pilpres dan Pileg pada tahun depan.
Hal pertama, kata SBY, pemilu 2019 dilaksanakan secara serentak dan survei membuktikan partai politik yang memiliki calon presiden sangat diuntungkan, seperti PDIP dengan sosok capres Joko Widodo dan Gerindra dengan sosok Prabowo Subianto.
"Suara kedua partai politik itu meningkat tajam, sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun, anjlok, itu realitas," ucap SBY.
Presiden Indonesia ke-6 itu menyebut hal kedua yang menjadi tantangan Demokrat semakin berat, yaitu dengan sistem perhitungan yang menggunakan metode sainte lague atau metode nilai rata-rata tertinggi yang digunakan untuk menentukan jumlah kursi yang telah dimenangkan dalam suatu pemilihan umum.
"Kemungkinan perolehan perolehan PDIP bersama pak Jokowi dan Gerindra bersama pak Prabowo juga makin diuntungkan, Itu juga tecermin dari survei saat ini. Itu juga realitas," kata SBY.
Sedangkan faktor ketiga, menurut SBY, yaitu adanya presidential threshold (PT) 20 persen dan Partai Demokrat berpendapat bahwa undang-undang tersebut keliru, dimana seharusnya pemilu serentak maka PT harus 0 persen.
• Ruhut Sitompul: Waktu Jadi Penjaga Setia SBY Capek Aku Lihat Ferdinand Hutahaean Dulu
"Dengan PT 20 persen, itu menggunakan suara 5 tahun lalu ,kemungkinan partai-partai yang lebih kecil untuk memajukan kadernya menjadi capres dan cawapres juga tertutup," pungkas SBY.
"Itulah faktanya para kader dan itulah tantangan yang kita hadapi, namun Partai Demokrat tidak boleh melawan realitas, mari kita carikan jalan keluarnya, mari kita temukan jalan bagi Demokrat untuk tetap sukses dalam pemilu mendatang, Insyallah kita punya jalan," sambung SBY. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)