Pilpres 2019
Prabowo Sebut 'Tampang Boyolali' di Pidatonya, Dahnil Anzar: Beliau Ingin Akrab Dengan Warga
Dahnil Anzar Simanjuntak merespon ucapan 'tampang Boyolali' Prabowo yang sempat membuat masyarakat Boyolali menggelar aksi protes pada Minggu.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak merespon ucapan 'tampang Boyolali' Prabowo yang sempat membuat masyarakat Boyolali menggelar aksi protes pada Minggu (4/11/2018).
Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter Dahnil, @Dahnilanzar, Selasa (6/11/2018), Dahnil menyebutkan, apa yang diucapkan Prabowo hanya ingin lebih akrab dengan masyarakat Boyolali.
"Jadi pesan pak Prabowo teman-teman, beliau ingin akrab dengan masyarakat Boyolali, dan beliau ingin akrab dengan rakyat Indonesia," ujar Dahnil pada video unggahannya bersama Prabowo.
Sebelumnya, dalam video itu Prabowo mengklarifikasi maksud saat menyampaikan kalimat itu.
Menurut Prabowo itu sebatas candaan agar audience yang mendengar pidato Prabowo tidak bosan.
Menurut Prabowo, tuduhan menghina warga Boyolali melalui penyebutan istilah "tampang Boyolali" sebagai sesuatu yang berlebihan.
Istilah tersebut, kata Prabowo, ia gunakan untuk menunjukkan rasa empati dan solidaritas atas permasalahan yang dialami masyarakat.
• Bupati Boyolali Dilaporkan karena Memaki Prabowo Subianto, Begini Respons Bawaslu
"Saya kira itu mungkin ya berlebihan, saya tidak ada niat sama sekali, ya cara saya kalau bicara itu familiar. Istilahnya mungkin bahasa sebagai seorang taman. Audience waktu itu tidak telalu besar, mungkin 400- 500 orang kader, dari partai koalisi kita, peresmian kantor kemenangan," ujar Prabowo
"Itu kan seloroh dalam arti empati saya, solidaritas saya dalam artian saya tau kondisi kalian, yang saya permasalahkan itu ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan. Semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar (kesenjangan), makin tidak adil yang menikmati kekayaan Indonesia, kan hanya segelintir orang saja."
Prabowo juga meminta maaf jika ada pihak yang merasa tersinggung dan tak masalah jika ada yang mengajak dialog langsung.
"Maksud saya itu, kalau saya tampang Bojong Koneng (daerah di Bogor) ya terima kasih. Jadi ya maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang tersinggung, saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu."
"Saya mungkin diminta dialog langsung, enggak ada masalah, kita baik-baik saja. Demokrasi kan, ya harus dinamis, ideologis, kalau kita enggak boleh melucu, enggak boleh seloroh, joking, enggak boleh bercanda, ya bosen, tidur nanti mereka semua, kasihan," imbuh Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, dalam pertemuan dengan tim pemenangan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018), Prabowo membahas tentang akses kesejahteraan yang menjadi agenda besar timnya.
• Prabowo Minta Maaf soal Tampang Boyolali, Sandiaga Sebut Sikap sang Ketum Gerindra Bijaksana
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/11/2018), adapun satu di antara topiknya membahas tentang peningkatan kapasitas produksi karena menurut data yang mereka terima, terjadi penurunan kesejahteraan di desa.
Dalam isi pidato di hadapan tim pemenangan, Prabowo menyebutkan istilah 'tampang Boyolali' yang menjadi viral dan perbincangan publik.
Adapun bunyi pidatonya sebagai berikut:
"...Dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul? ((Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut)."
Reaksi dari ucapan tersebut ternyata membuat belasan ribu warga Boyolali mendesak Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Boyolali.
Dilansir TribunWow.com dari TribunSolo.com, Minggu (4/11/2018), seorang warga Boyolali, S Paryanto, mengatakan aksi yang terjadi saat ini murni merupakan gerakan masyarakat, tidak ada unsur politis sama sekali.
• Jusuf Kalla Tanggapi Ucapan Tampang Boyolali Prabowo: Kampanye Itu Jangan Berbuat Salah
"Yang kami perlukan adalah Prabowo minta maaf kepada warga Boyolali secara terbuka, karena pidatonya yakni 'Tampang Boyolali' itu menyinggung perasaan warga Boyolali," ungkapnya kepada TribunSolo.com di Gedung Mahesa Boyolali, Minggu (4/11/2018).
Belasan ribu warga Boyolali tersebut memang terlihat tumpah ruah di dua titik lokasi yakni gedung Mahesa dan di jalan Pandanaran, khususnya di simpang siaga dan monumen susu segar, Boyolali.
Spanduk dan poster dengan berbagai tulisan tampak jelas mewarnai aksi tersebut, antara lain bertuliskan #SaveTampangBoyolali, #2019TetapTampangboyolali, Prabowo Harus Minta Maaf, Boyolali Bermartabat dan sebagainya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)