Breaking News:

Pesawat Lion Air Jatuh

UPDATE: KNKT Ungkap Fakta Penyebab Lion Air JT-610 Hancur, dan Data 27 Jenazah yang Teridentifikasi

KNKT sebagai pihak yang berperan menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air membeberkan fakta alasan Lion Air hancur.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Facebook Lion Air Group
Tradisi water salute menyambut kedatangan pesawat baru B737 MAX 8 Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/7/2017). 

TRIBUNWOW.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai pihak yang berperan menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor rute penerbangan JT-610 (Jakarta-Pangkalpinang) mulai menguak sejumlah fakta.

Pesawat Lion Air JT-610 ini dikabarkan jatuh diperairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, membawa 189 orang, yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Lion Air Pesawat Lion Air JT 610.

Siswi SD Diperkosa Ayahnya hingga Hamil, Terungkap saat Keluarga Curiga Perut Korban Membesar

Pesawat Hancur saat Menabrak Perairan

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (5/11/2018), satu di antara fakta yang terkuak yakni tepatnya bagaimana pesawat menjadi puing-puing kecil hingga jenazah para penumpangnya berhamburan.

Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan mesin pesawat masih hidup dan aktif sesaat sebelum jatuh ke laut.

"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," kata Soerjanto, Senin (5/11/2018).

Penuturan itu berdasarkan hasil investigasi pada bagian mesin Lion Air yang berhasil ditemukan oleh Basarnas.

Petugas menurunkan roda pesawat Lion Air PK-LQP menggunakan mobil crane di JICT II, Senin (5/11/2018).
Petugas menurunkan roda pesawat Lion Air PK-LQP menggunakan mobil crane di JICT II, Senin (5/11/2018). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

"Dilihat dari hasil temuan itu, mesin dalam keadaan hidup dan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," lanjutnya.

Keluarga Korban Lion Air JT 610 Ikuti Doa Bersama dan Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat

Soerjanto menegaskan bahwa pesawat Lion Air JT 610 tidak meledak di udara.

Untuk sementara, investigasi menunjukkan kemungkinan pesawat hancur saat bertubrukan dengan laut.

"Berbeda ya. Kalau meledak di atas, (sebelum menyentuh air), tentu serpihan pesawatnya luas. Tapi ini tidak. Jadi, pesawat ini jatuh dan hancur saat bersentuhan dengan air," tegas Soerjanto.

Untuk lebih jelasnya, KNKT masih harus menganalisa data unduhan dari kotak hitam Lion Air.

Investigasi tersebut telah dilakukan sejak Senin (5/11/2018) kemarin.

Soerjanto juga berharap data dari kotak hitam itu akan bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat secara jelas.

Ada Kerusakan pada Pesawat di Penerbangan Sebelumnya

Kemudian, KNKT juga mengungkapkan ada empat penerbangan terakhir ditemukan mengalami kerusakan pada pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 di petunjuk kecepatan, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.

Soerjanto mengatakan pihaknya meminta National Transportation Safety Board (NTSB) dan Boeing menindaklanjuti guna mencegah kecelakaan serupa terulang.

"Pada empat penerbangan terakhir, ditemukan kerusakan pada petunjuk kecepatan atau air speed indicator di pesawat," kata Soerjanto.

Ia juga mengatakan pada penerbangan sebelumnya, yakni pada rute penerbangan Denpasar, pesawat mengalami masalah teknis.

RS Polri Sediakan Terapi Oksigen Hiperbarik Secara Gratis Demi Keselamatan Penyelam Lion Air JT 610

"Juga tadi disampaikan ada masalah teknis di penerbangan yang mengalami kecelakaan. Inilah pentingnya kotak hitam, kalau enggak ada, kita akan sulit menemukan masalahnya," paparnya.

Soerjanto menuturkan jika ada masalah, pilot menulis dan teknis memperbaiki, namun hal ini yang kemudian akan diteliti KNKT.

Apakah tindakan dari teknisi pesawat Lion Air sudah tepat atau tidak.

"Komponenya ada yang dicopot atau tidak. Tapi, hasil investigasi ini masih jauh, yang kita sampaikan hanya faktanya saja," imbuhnya.

Adapun, kini di dunia terdapat 200 pesawat Boeing 737 Max yang aktif dalam penerbangan.

Untuk itu, KNKT berencana akan memberitahukan tindakan apa saja jika pesawat-pesawat tersebut mengalami kerusakan serupa.

Sebanyak 27 Penumpang telah Teridentifikasi

Hingga Senin (5/11/2018), penumpang Lion Air JT-610 yang telah terindentifikasi total 27 orang, dilansir  dari TribunnewsBogor.com.

Petugas DVI Mabes Polri memverifikasi data keluarga korban di Posko Ante Mortem Kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP dibuat di RS Bhayangkara RS Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, (2/11/2018). Di tempat ini keluarga korban menyerahkan data-data korban semasa hidup untuk mengidentifikasi jenazah yang masuk.
Petugas DVI Mabes Polri memverifikasi data keluarga korban di Posko Ante Mortem Kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP dibuat di RS Bhayangkara RS Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, (2/11/2018). Di tempat ini keluarga korban menyerahkan data-data korban semasa hidup untuk mengidentifikasi jenazah yang masuk. (Warta Kota/Alex Suban)

Dan berikut 13 nama penumpang yang telah berhasil diidentifikasi DVI Polri pada Senin (5/11/2018).

1. Reni Aryanti, perempuan, 51 tahun, berhasul diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

2. Muhammad Ravi Andrian, laki-laki, 24 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

3. Eryanto, laki-laki 41 tahun, berhasil diidentufikasi melalui pemeriksaan DNA;

Di Hadapan Pemilik Lion Air, Keluarga Korban JT-610 Minta Rusdi Kirana Perbaiki Manajemen

4. Vera Junita, perempuan 22 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

5. Resti Amelia, perempuan 27 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

6. Fifi Hajanto, perempuan, 42 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

7. Dede Anggraini, perempuan, 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

8. Petrus Rudolf Sayers, laki-laki 58 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;

9. Eka Suganda, laki-laki 49 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;

10. Niar R Soegiyono, perempuan 39, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;

11. Sudibyo Onggo Wardoyo, laki-laki 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;

12. Hendra, laki-laki, 39 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

13. Mito, laki-laki 37 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari (anggota kepolisian berdinas di Bangka Belitung).

14. Rohmanir Pandi Sagala (23 tahun), laki-laki. Alamat Pondok Bahar Permai A-1/6 RT/RW 002/007, Karang Tengah, Tangerang, Banten. Teridentifikasi dari sidik jari dan rekam medis.

15. Dodi Junaidi (40 tahun), laki-laki. Alamat Jalan H Sidup, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Teridentifikasi melalui DNA.

16. Muhamad Nasir (29 tahun), laki-laki. Alamat Gang Rinjani III, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat. Teridentifikasi melalui DNA.

17. Janry Efriyanto Sianturi (26 tahun), laki-laki. Alamat Perum Puri Masurai II, Keluraha Mendalo darat, Jambi. Teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis.

18. Karmin (68 tahun), laki-laki. Alamat Jalan Kenangan Koba, Koba, Bangka tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Teridentifikasi melalui DNA.

19. Harwinoko (54 tahun), laki-laki. Alamat Jalan Palayu Raya, Tegalgundil, Bogor Utara, Bogor. Teridentifikasi melalui DNA.

20. Verian Utama (31 tahun), laki-laki. Alamat Jalan Tanjung Duren Dalam III, Tanjung Duren Selatan, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Teridentifikasi melalui DNA.

 Keluarga Korban Nilai Manajemen Lion Air Tidak Punya Empati hingga Minta Rusdi Kirana Berdiri

21. Jannatun Cintya Dewi (24 tahun) Perempuan. Alamat Sidoarjo Jawa Timur.

22. Candra Kirana (29 tahun)
Warga Pali, Sumatera Selatan.

23. Monni (41 tahun)
Perempuan. Warga Sawah Besar, Jakarta Pusat.

24. Hizkia Jorry Saroinsong (23 tahun)
Warga Senen, Jakarta Pusat.

25. Endang Sri Bagus (20 tahun)
Warga Perum Kedaung, Tangerang.

26. Wahyu Susilo (31 tahun)
Laki-laki warga Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.

27. Fauzan Azima (25 tahun)
Warga Balai Mansiro, Sumatera Barat.

(TribunWow.com, Roifah Dzatu Azmah).

Tags:
Komite Nasionl Keselamatan Transportasi (KNKT)Pesawat Lion Air JT-610Kecelakaan PesawatPesawat Lion Air Jatuh
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved