Breaking News:

Pesawat Lion Air Jatuh

4 Fakta Syachrul Anto yang Gugur saat Evakuasi Lion Air JT-610, Sempat Ingatkan Istri soal Kematian

Syachrul Anto dinyatakan meninggal dunia dalam pencarian puing pesawat Lion Air JT 610, pada Jumat (2/11/2018). Berikut sejumlah fakta Syachrul Anto.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Kompas.com/Facebook Yosep
Syahrul Anto, penyelam yang meninggal dunia saat pencarian Pesawat Lion Air jatuh di Karawang Jawa Barat. 

TRIBUNWOW.COM - Duka mendalam dirasakan tim pencarian gabungan setelah seorang penyelam, Syachrul Anto, dinyatakan meninggal dunia saat proses pencarian pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

Syachrul Anto dinyatakan meninggal dunia dalam pencarian puing pesawat Lion Air JT 610, pada Jumat (2/11/2018).

Sebelumnya, ia dibawa ke RSUD Koja oleh Basarnas dalam keadaan tidak sadar, tidak ada respon, dan tidak ada denyut nadi.

Pukul 22.30 WIB, dr.Adhy sebagai dokter jaga IGD menyatakan Syachrul meninggal dunia.

Berikut sejumlah fakta mengenai Syachrul Anto yang TribunWow rangkum dari berbagai sumber.

Satu Penumpang Lion Air PK-LQP JT 610 Hari Ini Berulang Tahun ke-38

1. Ikut berbagai misi kemanusiaan

Dikutip dari akun Facebook Yosep Safrudin, Sabtu (3/11/2018), Syachrul Anto tak hanya mengikuti evakuasi Lion Air JT-610, namun juga terlibat dalam evakuasi korban pesawat Lion Air, AirAsia, hingga Kapal Pelni.

Bahkan, Yosep Safrudin menyebutkan jika Syachrul baru saja satu minggu kembali dari misi kemanusiaan di Palu.

Yosep menyebutkan bahwa Syachrul adalah pahlawan kemanusiaan yang mulia.

Dituding Curi Ayam, Seorang Bocah Diperkusi hingga Kepala Terluka oleh Warga di Timika Papua

Yosep Fahrudin juga mengatakan, sebelum melaksanakan misi penyelamatan korban Lion Air JT-610, Syachrul Anto meminta dijemput di Bandara Halim Perdana Kusuma dan meminjam alat selamnya.

Almarhum Syachrul Anto dua hari yang lalu itu, kata Yosep Fahrudin, meminta diantar ke posko evakuasi Lion Air JT-610 di Tanjung Priok.

2. Tetap terjun ke misi penyelamatan meski tak ahli

Istri Syachrul, Lyan Kurniawati mengungkapkan, Syachrul Anto adalah orang yang gemar menolong orang.

Bahkan, jika tak memiliki kemampuan yang cukup dalam search and rescue sekalipun, Syachrul Anto tetap bersikukuh untuk menolong.

Hal ini diungkapkan Lyan Kurniawati dalam video Youtube iNews TV, Sabtu (3/11/2018).

3 Polisi Kena Tilang saat Operasi Zebra Semeru 2018 karena Tidak Membawa STNK

Menurut Lyan, Syachrul Anto memang memiliki keahlian dalam menyelam.

Namun Syachrul Anto tidak memiliki kemampuan dalam penanganan bencana gempa dan tsunami.

"Lisensi Menyelam dia memang punya."

"Tapi ada musibah Palu dia tetap berangkat."

"Dia bilang, 'Bunda saya berangkat'," kata Lyan menirukan ucapan suaminya.

"Tapi ini kan bukan keahlianmu," kata Lyan menjawab.

"Ya gak apa-apa, bawa linggis atau apa yang penting bisa bantu orang," kata Lyan dibarengi isak tangis yang tak bisa ia bendung lagi.

Syachrul sebelum meninggal
Syachrul sebelum meninggal (Capture YouTube)

3. Beri pesan terakhir ke istri saat bertugas

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jatim, istri Syachrul, Lyan Kurniawati menuturkan suaminya sempat mengiriminya pesan melalui WhatsApp.

Saat itu, Syachrul menghubungi untuk pamit menuju ke titik koordinat penyelaman.

"Dia selalu kirim foto bersama timnya dan akan ke lokasi. Terakhir saya berat ngelepasin dia berangkat, tapi dia selalu tidak bisa dilarang kalau mau pergi seperti ini," kata Lyan saat ditemui di rumah duka, Jalan Bendul Merisi, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

105 Kantong Jenazah Penumpang Lion Air JT-610 Ditemukan, 7 Telah Teridentifikasi, Berikut Datanya

Saat mengirimkan foto tim dan pamit untuk penyelamatan, Syachrul juga mengirimkan pesan yang menggambarkan peristiwa Lion Air JT 610.

Berikut isi pesan tersebut.

"Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah.

Mereka ditakdirkan dalam satu janjian berjamaah.

Takdir seperti itu tanpa dibedakan usia.

Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan Lion Air hari ini, hanya sebuah proses jalan untuk pulang menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz.

Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai.

Takdir sangatlah rapi tersusun kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia.

Allahuakbar..

Lalu kapan giliran kita pergi? Hanya Allah yang tahu.

Kesadaran iman kita berkata bersiap setiap saat, kapanpun dan dalam keadaan apapun."

Pesan terakhir yang dikirim penyelam Syachrul Anto untuk istrinya melalui WhatsApp.
Pesan terakhir yang dikirim penyelam Syachrul Anto untuk istrinya melalui WhatsApp. (TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA)

Menurut Lyan, pesan itu dikirim saat Anto bersama timnya berada di Karawang dan sedang bersiap melakukan penyelamatan.

Kata-kata dalam pesan tersebut membuat Lyan kembali menangis.

Ia tak menyangka pesan tersebut menjadi pesan terakhir dari suaminya.

"Dia bilang 'waktu mati itu sudah ditentukan kok takut'. Dia bilang itu," tutur Lyan lalu kembali menangis.

Sambil Menangis, Adik Penumpang Lion Air PK-LQP Cerita, Ia dan sang Kakak Harusnya 1 Pesawat

4. Sosok yang dikenal dalam kalangan penyelam

Dilansir TribunWow.com dari TribunSolo.com, Sabtu (3/11/2018), sosok Syachrul sudah tidak asing, terutama di kalangan sesama penyelam.

Syachrul tergabung dalam komunitas Indonesia Diver Rescue Team.

Yaitu kumpulan para penyelam yang sering membantu pemerintah untuk proses pencarian dan penyelamatan di laut.

Istri Syachrul, Lyan Kurniawati mengungkapkan Syachrul selalu ingin menolong karena ia memiliki lisensi menyelam, dilansri TribunMedan.com, Minggu (4/11/2018).

"Suami saya relawan yang punya lisensi menyelam yang selalu menawarkan diri kalau ada musibah. Keinginan dia ingin lebih bermanfaat. Itu saja, sederhana," kata Lyan Kurniawati di rumah duka, di Jalan Bendul Merisi, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

5. Keluarga tolak otopsi jenazah Syachrul

Setelah dinyatakan meninggal, dr.Ady yang bertugas sebagai dokter jaga di IGS sempat menyarankan Syachrul untuk dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM) guna dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Syachrul Anto, dilasnir Tribunnews, Sabtu (3/11/2018).

Namun, Basarnas dan keluarga Syachrul menolak tawaran untuk otopsi.

Pihak keluarga memilih untuk langsung menyemayamkan Syachrul Anto.

Syachrul diterbangkan pukul 05.00 WIB Sabtu (3/11/2018), dari Jakarta dan tiba di rumah duka 3 jam setelahnya. (TribunWow.com/ roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Pesawat Lion Air JT-610Pesawat Lion Air JatuhSyachrul AntoEvakuasiPenyelam Meninggal saat Evakuasi Lion Air
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved