Breaking News:

Liga Indonesia

3 Fakta Penganiayaan yang Dilakukan Saddil Ramdani, Perjanjian Damai Batal hingga Nasib di Timnas

Pemain Timnas Indonesia dan Persela Lamongan, Saddil Ramdani ditetapkan oleh penyidik Polres Lamongan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan.

Penulis: muhammad syaifudin bachtiar
Editor: Claudia Noventa
surya/hanif manshuri
Pemain sayap Persela Lamongan, Saddil Ramdani (19) usai menjalani pemeriksaan di Polres Lamongan. 

TRIBUNWOW.COM - Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia dan Persela Lamongan, Saddil Ramdani ditetapkan oleh penyidik Polres Lamongan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan.

Saddil dilaporkan oleh mantan kekasihnya ASR (19) atas kasus penganiayaan yang dilakukan di belakang basecamp Persela Lamongan di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Tumenggungan, Lamongan, Rabu (31/10/2018).

Penganiayaan tersebut terjadi di belakang basecamp Persela Lamongan pada pukul 20.30 WIB.

Kronologi Penganiayaan

Menurut informasi yang diterima oleh TribunWow.com, penganiayaan tersebut bermula dari adu mulut yang terjadi antara Saddil dengan ASR.

Mulanya ASR (19) berangkat dari Gresik ke Lamongan guna menemui pemain timnas tersebut.

Tujuan korban menemui Saddil diketahui guna meminta ponsel korban yang dibawa oleh Saddil.

Seorang Pemain Timnas U-19 Indonesia Dikabarkan Terjerat Kasus Penganiayaan

Cekcok pun terjadi usai Saddil mengembalikan ponsel yang diminta oleh korban, enggan terlibat percekcokan lebih lama Saddil pun meninggalkan korban untuk masuk kembali ke dalam basecamp.

Namun, korban yang belum terima berusaha menarik kembali Saddil dan menggedor pintu basecamp.

Saddil pun kembali dan melakukan pemukulan kepada ASR, akibat dari pemukulan tersebut korban menderita luka robek di bagian bawah mata kanan.

Merasa terluka korban pun meminta pertolongan ke dalam basecamp.

Saddil Ramdani Sering Diminta Perkuat Timnas Indonesia, Persela Lamongan Minta Kelonggaran Waktu

Kesepakatan Damai Batal

Dilansir dari Surya.co.id, setelah pelaporan korban, kesepakatan damai sempat terjadi antara Saddil dan ASR, Kamis (1/11/2018).

Namun, kesepakatan damai tersebut batal lantaran sejumlah persyaratan yang diajukan oleh ibu korban.

Di antara persyaratan tersebut, Saddil diminta untuk menikahi ASR.

Saddil pun kemudian menolak permintaan tersebut.

"Pagi itu sudah damai, begitu malam hari orang tua korban datang, minta perkaranya dilanjutkan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat pada SURYA.co.id, Jumat (02/11/2018).

Sementara itu, Saddil juga telah mengakui tindakan kekerasan yang dilakukannya kepada ASR.

"Kemarin itu tidak ada apa-apa, hanya saya dibikin ribut di asrama Persela," katanya.

Ia mengungkapkan apa yang dilakukannya tersebut murni, tidak pernah direncanakan olehnya.

Lebih lanjut, ia akan tetap menjalani semua proses hukum yang ada dengan ikhlas.

"Saya akan mengikuti proses hukum ini dengan baik, dan saya akan ikuti apapun itu," tandasnya.

"Saya laki-laki ikhlas akan menghadapi semua ini dan memohon maaf," kata Saddil Ramdani.

Akibat dari perbuatannya ini Saddil dapat dijerat dengan Pasal 351 dan 352 KUHP.

Tertarik Melatih Skuat Indonesia, Mantan Pemain Real Madrid: Jangan Terlalu Fokus pada Timnas

Selebrasi gelandang tim nasional U-19 Indonesia, Saddil Ramdani, seusai membobol gawang Thailand dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Minggu (8/10/2017).
Selebrasi gelandang tim nasional U-19 Indonesia, Saddil Ramdani, seusai membobol gawang Thailand dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Minggu (8/10/2017). (HERKA YANIS/BOLASPORT.COM)

Nasib Saddil di Timnas

Sementara itu Saddil yang seharusnya sudah bergabung dengan pemusatan latihan timnas untuk piala AFF 2018, justru batal lantaran kasus ini.

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, mengaku akan mempertimbangkan terlebih dahulu nasib Saddil.

“Yang pasti kami akan pertimbangkan (sanksi) ya karena ini masalah di luar timnas dan otomatis berpengaruh juga untuk Timnas Indonesia,” kata Bima Sakti dilansir dari BolaSport.com.

Bima Sakti pun berpesan pada pemain timnas lainnya untuk menjaga perilakunya baik di dalam maupun di dalam lapangan.

“Semalam saya sudah sampaikan ke pemain, kami ini sudah satukan tekad bagaimana menjaga nilai-nilai yang ada di dalam Timnas Indonesia,” kata Bima Sakti.

“Pemain di sini harus menjadi figur masyarakat baik di dalam ataupun di luar lapangan.” tambahnya.

Jelang Bergulirnya Piala AFF 2018, Berikut Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Babak Grup

Menurutnya pemain harus memberikan contoh yang baik kepada para penggemar sepakbola di tanah air.

“Pemain harus menjaga attitude di dalam dan di luar lapangan. Harus bisa memberikan contoh yang baik,” kata Bima Saki menambahkan.

Hingga saat ini Saddil belum bisa bergabung dengan punggawa timnas lainnya untuk menjalani pemusatan latihan.

“Ini masalah di luar klub ya, semoga masalahnya cepat selesai,” kata Bima Sakti.

(TribunWow.com/ Muhammad Bachtiar)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Saddil RamdaniTimnas IndonesiaLiga IndonesiaPersela LamonganKasus Penganiayaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved