Soal Kebijakan Gratiskan Tol Jembatan Suramadu, Erick Thohir Tegaskan Tak Ada Unsur Politis
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menanggapi banyaknya pro dan kontra kebijakan pemerintah menggratiskan tarif Tol Jembatan Suramadu.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberikan tanggapannya terkait banyaknya pro dan kontra kebijakan pemerintah menggratiskan tarif Tol Jembatan Suramadu.
Dilansir TribunWow.com dari SuryaMalang.com, hal tersebut disampaikan Erick saat diwawancarai di acara peresmian Rumah Aspirasi Jaringan Kiai Santi Nasional (JKSN) untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jalan Diponegoro, Surabaya, Jumat (26/10/2018).
Erick Thohir menegaskan bahwa kebijakan menggratiskan tarif Tol Suramadu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukanlah kebijakan politis.
Erick juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut adalah murni kebijakan presiden untuk rakyatnya.
• Soal Jembatan Suramadu, Said Didu Beberkan Peran Soeharto, Habibie, Megawati, SBY, hingga Jokowi
"Saya tidak melihat begitu ya, kalau seorang presiden selalu ingin melakukan (suatu kebijakan). Contoh kemarin habis Para Games bagaimana beliau memperhatikan tadi masyarakat disabilitas harus mendapat perhatian khusus. ya itu kan bagian dari kerja seorang presiden," kata Erick.
Erick menuturkan, masyarakat seharusnya bisa bijak dalam menilai.
Ia berharap agar masyarakat tidak terus menganggap langkah Jokowi untuk masyarakat dalam masa kampanye ini dilakukan sebagai langkah yang bersifat politis.
"Kalau semua keputusan beliau dianggap politis akan sulit karena memang beliau presiden terpilih dan masih bergerak saat ini," jelasnya.
• Gratiskan Biaya Tol Jembatan Suramadu, Jokowi Beberkan Alasannya
Sebagai contoh, jelas Erick, di beberapa daerah ada kepala daerah yang baru mulai aktif bekerja.
Langkah yang dilakukan kemudian tidak bisa dianggap masih politis karena mereka telah terpilih dan bekerja.
"Saya yakin dan saya pastikan beliau itu memang terus bekerja karena itu kalau kita lihat banyak sekali kegiatan yang beliau lakukan itu pada hari Sabtu Minggu," tegas Erick.
Jokowi juga masih banyak melakukan sejumlah kegiatan yang bersifat untuk pemerintahan.

Sementara itu, pada Sabtu (27/10/2018), Presiden Jokowi secara resmi membebaskan biaya Tol Suramadu.
Diberitakan Kompas.com, Status infrastruktur yang sebelumnya disandang pun berubah menjadi hanya "Jembatan Suramadu" tanpa embel-embel "tol".
Dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan berpeci hitam, Presiden terlihat berdiri di atas truk logistik tanpa kontainer saat mengumumkannya.
Pantauan di lokasi, Presiden tiba sekitar pukul 16.20 WIB.
• Jokowi Gratiskan Jembatan Suramadu, Wasekjen Demokrat Jelaskan Tahap Pembangunan Libatkan 4 Presiden
Ia didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani.
“Dan dengan mengucapkan bismillahirohmanirahim, Jalan Tol Suramadu pada sore hari ini kita ubah menjadi jalan non tol biasa,” ucap Presiden.
Mengutip Tribunnews.com, dalam sambutannya saat peresmian pembebasan biaya Tol Suramadu, Jokowi menuturkan bahwa pembangunan Jembatan Suramadu masih belum memberikan dampak ekonomi, pertumbuhan ekonomi, kepada masyarakat Madura.
“Kita lihat ketimpangan kemiskinan, kalau kita lihat angka-angka kalau dibandingkan dengan daerah Jawa Timur yang lainnya misalnya Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo angka kemiskinan 4 sampai 6,7 persen. Sementara di Madura angka kemiskinan masih berada pada angka 16 sampai 23 persen,” tuturnya.
• Mulai Digratiskan Hari Ini, Biaya Perawatan Tol Suramadu akan Diambil dari APBN
Karena permasalahan ekonomi masyarakat Madura ini, Jokowi yang kemudian mempertimbangkan usulan dan desakan dari tokoh agama, ulama, para kiai, dan juga tokoh-tokoh masyarakat dari IKAMA, Bupati, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menjadikan jalan Tol Suramadu menjadi jembatan non tol biasa, Sabtu (27/10/2018).
“Dengan menjadi jembatan non tol biasa, kita berharap pertumbuhan ekonomi Madura akan semakin baik, investasi akan datang semakin banyak, properti, turisme semuanya akan berkembang di kabupaten-kabupaten Madura. Insyaallah pertumbuhan ekonomi akan kelihatan,” ucap Presiden. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)