Kasus Korupsi
Tunggu Informasi Resmi KPK, Mendagri akan Tunjuk Pengganti Bupati Cirebon yang Terkena OTT
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menunjuk pengganti Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menunjuk pengganti Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, pada Rabu (24/10/2018).
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (25/10/2018), Tjahjo mengaku akan menunjuk Sekretaris Daerah Cirebon Rachmat Soetrisno sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cirebon.
"Sekdanya yang akan kami tunjuk sebagai Plt. Sampai berkekuatan hukum tetap. Jangan sampai kosong," ujar Tjahjo di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Sedangkan Wakil Bupati Cirebon Sully A Gantina telah mundur karena maju dalam pemilihan legislatif untuk Dapil 8 Jawa Barat.
Lanjutnya, Tjahjo mengaku kecewa dan prihatin karena ada lagi kepala daerah yang tertangkap terkena kasus korupsi.
Tjahjo mengatakan akan langsung mengganti kursi bupati begitu KPK memberikan pengumuman resmi.
• Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Terjaring OTT KPK, PDIP Sebut Telah Beri Wanti-wanti kepada Kadernya
"Saya kira aturan sudah ada kami tunggu saja hasilnya pemeriksaan daripada KPK. kalau hari ini ada pengumuman resmi KPK yang bersangkutan ditahan langsung kami sudah siapkan penggantinya," tutur Tjahjo.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan membenarkan bahwa kepala daerah yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan pada Rabu (24/10/2018) adalah Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, dilansir TribunJabar.com, Rabu (24/10/2018).
"Ya benar," kata Basaria saat dikonfirmasi soal penangkapan Bupati Cirebon, Rabu malam.
KPK menangkap tujuh orang yakni Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Cirebon, staf Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Cirebon dan ajudan bupati, dilansir Tribunnews, Kamis (25/10/2018).
• Trump Kecam Keras Teror Paket Bom yang Dikirim ke Obama dan Clinton
Dalam penangkapan itu KPK mengamankan barang bukti yang diduga sebagai transaksi suap jabatan.
KPK mengamankan uang hingga miliyaran rupiah dalam OTT tersebut.
Penangkapan ini diduga terkait jual beli jabatan di lingkungan pemerintah daerah.
"Dugaan jual beli jabatan dan ada setoran dari pengusaha," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo.
Meski demikian, Agus belum menjelaskan lebih detail kasus yang diduga melibatkan kepala daerah tersebut.
Ketujuh orang yang diduga pelaku tersebut kini masih dalam penyelidikan KPK dan menjalani pemeriksaan intensif.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon sekaligus ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mustofa mengatakan PDIP akan memecat Sunjaya karena perbuatannya.
• Setelah Melawan saat Ditangkap, Pelaku Pembunuhan di Sumut Masih Bisa Tertawa saat Prarekonstruksi
Ia juga sangat menyayangkan karena Sunjaya tidak menjalankan amanat dari ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengaku prihatin dengan kepala daerah di wilayahnya yang kembali tertangkap KPK.
Mengingat sebelumnya, Bupati Bekasi Neneng Hassanah ditangkap KPK dan menjadi tersangka kasus suap pembangunan Meikarta, 15 Oktober 2018.
Sedangkan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra pun ditangkap KPK melalui OTT, 24 Oktober 2018.
"Pertama saya prihatin terhadap kasus semalam, dalam waktu dua minggu, dua kepala daerah di Jabar terkena OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK. Ini sebuah pelajaran," kata Ridwan Kamil di Preanger Hotel Bandung, Kamis (25/10).
Ridwan berujar bahwa kepala daerah dan ASN sebaiknya fokus melayani masyarakat.
"Kita harus fokus pada niat melayani masyarakat. Tidak ada niat mencari kekayaan," ujarnya. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)