Trump Kecam Keras Teror Paket Bom yang Dikirim ke Obama dan Clinton
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam keras aksi pengiriman paket bom kepada sejumlah tokoh politik dari Partai Demokrat.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam keras aksi pengiriman paket bom kepada sejumlah tokoh politik dari Partai Demokrat.
Trump mengatakan aksi kekerasan politik seperti itu tidak mempunyai tempat di AS.
Diketahui, sejumlah tokoh seperti Mantan Presiden AS Barack Obama, hingga kandidat calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton
• Sejumlah Tokoh Pengkritik Trump Dapat Kiriman Paket Bom, Mulai dari Obama hingga Hillary Clinton
Trump juga bersumpah pihaknya akan segera membongkar soal pengiriman paket bom itu.
"Keselamatan rakyat Amerika adalah prioritas saya yang paling tinggi dan paling mutlak," jelas Donald Trump seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (24/10/2018).
Dikatakannya, Biro Penyelidik Federal (FBI) telah menyampaikan briefing kepadanya jika mereka sedang melakukan penyelidikan.
"Saat ini paket-paket tersebut sedang diperiksa pakar peledak terbaik. Investigasi besar-besaran sedang dilaksanakan untuk menyelidiki dan membawa orang yang bertanggung jawab, melakukan tindakan keji ini ke pengadilan,” kata Trump.
"Kita harus bersatu. Kami harus bersatu, dan mengirim pesan sangat jelas bahwa semua jenis ancaman atau aksi kekerasan politik tidak mempunyai tempat di Amerika Serikat."
Diberitakan Kompas.com, paket bom pertama ditemukan pada Senin lalu di kotak surat miliarder sekaligus pelaku bisnis keuangan dan pendukung Partai Demokrat George Soros.
Salah satu orang terkaya dunia itu mendukung Hillary Clinton pada pemilu presiden AS 2016.
Dia juga dituding telah mensponsori berbagai aksi protes.
Pada Selasa (23/10/2018) malam dan Rabu (24/10/2018) pagi, perangkat ledak dikirim kepada mantan kandidat calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Mantan Presiden AS Barack Obama yang tinggal di Washington DC juga mendapat paket serupa.
Jaksa agung era Obama, Eric Holder, dan Direktur CIA era Obama, John Brennan, termasuk di antara yang memperoleh kiriman paket bom.
• Keluarga Jamal Khashoggi Diundang Pangeran Arab, Putra Sulung sang Jurnalis Beri Tatapan Dingin
Perlu diketahui, Brennan kerap diundang CNN di New York sebagai narasumber.
Paket mencurigakan juga ditemukan di kantor jaringan berita AS, CNN, di Time Warner Center.
DPR dari Partai Demokrat California asal Maxine Waters mengatakan FBI juga sedang menyelidiki paket mencurigakan yang dikirim kepadanya.
Namun, FBI belum mengkonfirmasi hal tersebut.
Setidaknya ada enam kiriman paket mencurigakan yang dikirim ke New York, Washington, dan Florida.
Isi Paket
FBI mengonfirmasi paket yang dikirimkan ke berbagai alamat itu serupa dan berisi perangkat berpotensi merusak.
Semuanya dibungkus dengan bubble wrap dan dimasukkan ke dalam amplop manila dengan label alamat yang dicetak.
Pada amplop itu terdapat alamat pengirim yang identik dengan anggota Kongres Partai Demokrat dari Florida, Debbie Wasserman Schultz, yang juga mantan ketua Komite Nasional Demokrat.
Rilis foto memperlihatkan bom kecil berbentuk pipa air, diisi dengan bahan peledak dan pecahan peluru, serta tertutup rapat di bagian ujungnya.
Dalam kasus Clinton dan Obama, Secret Service AS telah mengambil paket mencurigakan selama prosedur penyaringan surat rutin.
• Donald Trump Sebut Putra Mahkota Arab Bisa Saja Terlibat dalam Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Pelaku
Sejauh ini, belum ada pelaku yang diidentifikasi.
FBI telah mengirim paket itu ke laboratorium di Quantico, Virginia, untuk diperiksa lebih jauh.
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)