Sudah Dibebaskan Setelah Disekap Tiga Tahun di Suriah, Jurnalis Jepang Akui Sulit Merangkai Kata

TRIBUNWOW.COM - Jurnalis Jepang, Jumpei Yasuda telah dibebaskan kelompok ekstrimis Suriah setelah disekap selama tiga tahun lamanya.

Yasuda pun menceritakan pengalamannya ketika ditahan di Suriah.

Dikutip TribunWow.com dari Straits Times, jurnalis ini dibawa ke Turki untuk mengkonfirmasi identitasnya terlebih dahulu sebelum di terbangkan ke negaranya, Jepang, Kamis (25/10/2018).

Setibanya di Tokyo, ia bercerita.

Keadaannya sudah tenang namun jiwanya tampak sedikit kewelahan dan tidak sehat.

"Selama 40 bulan (disekap) saya tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun dalam bahasa Jepang. Saya harus kembali merangkai kata karena perkataan jadi tidak mudah keluar dari mulut saya," ujar Yasuda.

Ia juga mengibaratkan disekap di sana seperti berada di neraka.

• Keluarga Jamal Khashoggi Diundang Pangeran Arab, Putra Sulung sang Jurnalis Beri Tatapan Dingin

Karena ia kehilangan kebebasan.

"(Rasanya) Seperti neraka. Tak hanya fisik tetapi juga mental. Pikiran bahwa saya tak akan pernah bebas sedikit demi sedikit membuat saya kehilangan kontrol," ujar Yasuda.

Selain itu, Yasuda juga nampak linglung menjalani kehidupannya setelah ini.

"Saya senang bisa pulang ke Jepang. Di saat yang sama, saya tak tahu apa yang akan terjadi sekarang dan bagaimana saya menjalani ini. Saya tak tahu harus bagaimana," kata dia.

Diketahui, Jumpei Yasuda diculik di Suriah pada Juni 2015 dan dikabarkan disekap kelompok yang dulu dikenal dengan nama Front Al-Nusra, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Namun, kelompok yang kini bernama Hayat Tahrir al-Sham awal pekan ini membantah terlibat dalam penculikan sang jurnalis.

Lihat videonya:

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)