Terkini Daerah
4 Fakta Penemuan Mayat Satu Keluarga di Samosir, Kecurigaan Warga hingga Pernyataan Kepolisian
Fakta-fakta penemuan 4 mayat di Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Rabu (24/10/2018) siang. Keempat korban itu merupakan satu keluarga.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Warga Dusun Janji Mauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Rabu (24/10/2018) siang mendadak heboh dengan penemuan empat mayat di dalam rumah.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan, keempat korban itu merupakan satu keluarga, yang terdiri dari suami, istri dan dua anaknya.
Identitas para korban, di antaranya James Samosir (30) yang sehari-harinya bekerja sebagai penderes tuak, Rosalina br Gultom (30), Pransiskus Esodorus Samosir (2) dan Rauli Agnes Samosir (5).
• Satu Keluarga di Samosir Ditemukan Tewas dengan Kondisi Luka Sayatan Benda Tajam
Saat ditemukan, semua tubuh korban terdapat luka sayatan senjata tajam.
"Satu keluarga yang ada 4 orang, yakni ayah, ibu dan dua anaknya yang berjenis kelamin pria dan wanita. Semuanya dengan kondisi luka sayatan benda tajam. Belum diketahui penyebab tewasnya satu keluarga ini dan masih diselidiki," kata Humas Polres Samosir, Tobing.
Berikut fakta-fakta terkait penemuan 4 mayat satu keluarga di Samosir:
1. Berawal dari Kecurigaan Warga
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, saksi yang pertama kali menemukan korban adalah Johson Sinaga, yang merupakan tetangga korban.
Saksi menuturkan, sekitar pukul 10.00 WIB, ia merasa curiga karena kerbau milik korban masih berada di bara bagian bawah rumah adat batak toba tempat ternak rumah milik korban.
Selanjutnya Jonson, memberitahukan hal tersebut kepada tetangga sekitar rumah korban.
Waktu itu, dirinya bersama aparat desa Leo Sinaga dan Darwis Simanjuntak melihat dari celah rumah korban, namun tidak kelihatan ke dalam rumah korban tersebut.
Setelah itu saksi Darwis, menuju ke jendela dapur rumah korban dan menarik jendela tersebut yang dalam keadaan tertutup namun tidak terkunci.
Ia melihat James Samosir sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi.
Karena melihat hal tersebut, saksi lainnya, Leo Sinaga menghubungi Kepala Desa Robert Sinaga.
• Setelah Melawan saat Ditangkap, Pelaku Pembunuhan di Sumut Masih Bisa Tertawa saat Prarekonstruksi
Selanjutnya, Kepala Desa lantas menghubungi Camat Onan Runggu dan diteruskan ke Kapolsek Onan Runggu.
Sekitar pukul 13.30 WIB personel Polsek Onan Runggu Runggu bersama dengan personel Polres Samosir yang dipimpin oleh Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat melakukan olah TKP dan melakukan identifikasi.
"Setelah dilakukan Identifikasi ke empat mayat korban dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan untuk selanjutnya di bawa ke Rumkit Bhayangkara Tingkat II Medan untuk dilakukan autopsi terhadap korban," ujar Tatan, Kamis (25/10/2018).
2. Dugaan Sementara Kepolisian
Tatan menjelaskan, hasil analisa telah terjadi dugaan tindak pidana pembunuhan satu keluarga itu.
Dari hasil sementara dari olah tempat kejadian perkara (TKP), James sebagai kepala rumah tangga diduga bunuh diri setelah membunuh anak dan istrinya.
Namun sebelumnya, kata Tatan, diduga para korban meninggal akibat adanya tindak pidana penganiyaan.
"Barang bukti yang diamankan oleh Polres Samosir dari TKP, di antaranya pisau dengan sarung yang berlumuran darah, kain pakaian anak-anak korban, satu batang balok kayu berukuran 1 meter dan botol racun hama merk gramoxone satu buah," kata Tatan.
3. Hubungan Tidak Harmonis
Berdasarkan keterangan masyarakat sekitar, kata Tatan, hubungan rumah tangga korban dalam 6 bulan terakhir sudah tidak harmonis.
Hal itu ditandai dengan istri korban bersama dengan anaknya sering pergi dan menginap di rumah orang tua korban.
Selain itu, berdasarkan keterangan bidan Desa Tambun Sungkean, Arta Marpaung, pada (19/10/2018), Rosalina datang ke Posyandu Desa Tambun Sungkean dengan kondisi wajah memar.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Palembang, Polisi Temukan Surat: Aku Sudah Sangat Lelah, Maafkan Aku
Rosalina datang untuk memeriksa anaknya yang sedang sakit dan korban menyatakan bahwa dia telah hamil sekitar enam minggu.
"Jadi tidak tertutup kemungkinan pelaku penganiyaan yang mengakibatkan meninggalnya orang adalah korban James Samosir. Karena diduga ia terlebih dahulu melakukan penganiyaan terhadap istri dan anak korban. Kemudian James melakukan upaya bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan sebelah kiri dengan menggunakan pisau yang telah tergantung di dapur rumah korban," ungkap Tatan.
4. Dipicu Sakit Hati
Tatan menduga, pembunuhan itu dipicu oleh sakit hati James terhadap istrinya yang sering meninggalkan rumah dan tinggal di tempat orangtua serta membawa anak-anaknya.
Namun, tidak tertutup kemungkinan pihak keluarga korban merasa keberatan dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas tindak pidana Pembunuhan tersebut.
"Karena dugaan lain sebelum melakukan pembunuhan, korban James sudah dalam kondisi mabuk alkohol jenis Tuak," pungkas Tatan. (TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)