Cerita Selebriti
Awkarin Jual Akun Instagram ke Dirinya Sendiri: Instagram Bisa Picu Depresi
Awkarin ungkap dampak Instagram yang bisa picu depresi, ia pun menjual akun Instagramnya dan dibeli oleh sosok Awkarin yang baru.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - YouTuber sekaligus selebgram Karin Novilda atau yang akrab disapa Awkarin, pada Jumat (12/10/2018) sempat unggah story di Instagram yang nyatakan bahwa dirinya menjual akun Instagramnya.
Sontak kabar tersebut menghebohkan dunia maya lantaran nama Awkarin besar juga karena Instagram
Selain itu, Awkarin juga termasuk dalam jajaran selebgram yang memiliki tarif endorsement tertinggi pada akun Instagram dengan jumlah pengikut 3,8 juta tersebut.
Untuk menjawab rasa penasaran orang-orang, pada Senin (22/10/2018), ia pun mengunggah video di akun YouTube-nya dengan judul 'I QUIT INSTAGRAM'.

• Usai Kabarkan Tutup Akun, Beredar Foto Awkarin Jadi Relawan Bencana Gempa dan Tsunami Palu
Dalam video berdurasi 44 menit tersebut ia mengisahkan jatuh bangun kehidupannya sejak kecil hingga saat ini.
Video tersebut diawali dengan Karin yang menceritakan didikan keras orang tuanya yang membuat dirinya kini jadi pribadi pekerja keras.
Karin juga mengungkap bahwa dirinya memiliki mental illness berupa perasaan depresi yang sempat kambuh beberapa kali sejak dirinya duduk di bangku SMA.
Hal tersebut kemudian ia hubungkan dengan dampak Instagram dalam kehidupannya yang juga menjadi pemicu depresi.
Gadis kelahiran 29 November ini mengatakan jika tujuannya menggunakan Instagram untuk berbagi kebahagiaan pun sudah berubah hanya sekedar mencari engagement dan like semata.
• Usai Kabarkan Tutup Akun, Beredar Foto Awkarin Jadi Relawan Bencana Gempa dan Tsunami Palu
"Aku berada di sosial media bukan karena aku menebarkan kebaikan yang aku punya, supaya kalian ikut bahagia, tapi cuma karena engagement.
Aku seneng, entah kenapa, ketika aku ngepost aku dapet likes yang banyak, aku dapet comment yang banyak, comment-nya juga baik-baik," ungkap Karin.
Ia pun akhirnya menyadari jika kegiatan yang ia lakukan di Instagram serta dampak terhadap dirinya adalah racun.
"Aku sampai di titik, ini apa yang aku rasain itu toxic,"
Bahkan Karin juga ungkapkan perasaannya ketika foto yang ia unggah tidak mendapat jumlah like seperti yang ia harapkan, hal tersebut membuatnya sangat sedih.
"Karena ketika belakangan ini aku ngepost dan aku mengharapkan dapet likes yang banyak ternyata aku dapet likes-nya nggak terlalu banyak untuk di beberapa foto misalnya
I get sad, I get depressed, I get stressed, I get not happy."
Kesedihan lantaran jumlah engagement yang tak sesuai harapan tersebut dapat menuntun Karin ke dalam perasaan depresi.
"Gue jadi overthinking, overreacting. Apa yang kurang dari foto ini? Kayaknya udah bagus.
Sampai akhirnya besoknya aku mikir lagi, cari ide lagi, apa yg harus gue lakuin, apa yang harus gue foto biar likes-nya banyak, biar engagement banyak?
Sekarang aku ngepost only for the sake of engagement! And fortunately aku cepet sadar, that this is not right, this could lead to another depression,"
Karin juga menyatakan bahwa dirinya tak mau lagi merasakan depresi yang sudah lama tidak ia alami.
"Ketika eskpektasi aku nggak tercapai, aku bisa depresi lagi, ke fase depresi lainnya ketika aku lakuin beberapa tahun yang lalu, dan aku nggak mau sampe itu terjadi

Karena alasan tersebut, ia pun nyatakan untuk menjual akun Instagramnya.
Namun, Karin ternyata menjual akun tersebut kepada dirinya sendiri.
Karin mengungkap bahwa ia sudah bukan Awkarin yang dulu, yang berada di sosial media hanya karena likes dan comments.
Kini dirinya adalah Awkarin yang baru, yang menggunakan sosial media dengan niat awalnya, yakni untuk berbagi kebahagiaan.
(TribunWow.com/Ifa Nabila)